CHAPTER 56

4.5K 751 165
                                    

56. Terbongkar

........

Syahla sedang di rumah sakit, dia memata-matai Karin dan adiknya. Dua manusia yang menjadi saksi saat dia mendorong Vira.

Mungkin kalian kira Syahla tak sengaja mendorong Vira, tapi ada unsur kesengajaan disana. Dia iri, dia iri pada Vira yang bisa selalu berdekatan dengan Vano, obsesinya membuat ia buta.

Dia tau Vira adalah adik Vano, tapi sungguh dia sangat iri.

Syahla menguping mendengarkan obrolan Karin dan seorang dokter, ternyata adik Karin mempunyai jantung yang sangat lemah.

Dokter itu pergi dari sana. Karin tampak risau saat mengetahui kondisi sang adik.

"Kasian ya adik lo, masih muda udah penyakitan."

"S-Syahla..." Wajah Karin menjadi pucat.

'Ya tuhan, apalagi ini'

"Pokoknya awas aja kalau sampai lo bocorin tentang masalah itu, gue gak akan segan-segan buat hidup lo menderita, Deana Karin." ancam Syahla.

Karin mengepalkan kedua tangannya, dengan kepala yang menunduk menatap sepatunya.

Cukup. Sudah cukup ia diancam seperti ini. Kalau boleh jujur ia lelah, rasanya ia ingin menghilang saja, tapi Karin sadar, ia masih punya seorang adik yang membutuhkannya.

"A-aku.."

Syahla mengangkat salah satu alisnya.

"A-aku bakal lapor ke polisi!" ucap Karin mantap. Ia sudah membulatkan tekad untuk melaporkan ini kepala polisi. Bukti? Ayolah Karin tidak bodoh, ada CCTV yang bisa membantunya.

"Apa lo bilang? Mau lapor polisi?" Syahla mencengkram kedua pundak Karin kuat. "Lo bercandakan?" Syahla menekankan setiap perkataannya.

Karin meringis, saat cengkraman pada pundaknya semakin mengerat.

"Gak! Aku gak bercanda!" Karin menepis tangan Syahla pada pundaknya, lalu berlari keluar rumah sakit.

"KARIN" Syahla mengejar Karin.

Karin menoleh ke belakang, ternyata Syahla mengikutinya. Karin semakin mempercepat lajunya.

'Astajim, kok kayak jadi dikejer setan sih!!' batin Karin menjerit.

BUK

"Aduh..."

"Dapet lo!" Syahla menarik tangan Karin kasar. Terlihat luka kecil berada di telapak tangannya, tapi Syahla tak peduli.

"Syahla, lepas!"

"Oh, lo dah berani ama gue hah?!"

Syahla masih menarik Karin, tapi cewek itu menekankan kakinya agar tidak terseret.

"Ikut gue!"

"Gak! Aku mau lapor polisi!"

"Gue bilang ikut!"

"Gak!"

Syahla mengangkat salah satu tangannya keatas, ia ingin menampar Karin. Karin memejamkan matanya.

Karin membuka sedikit matanya saat tak merasakan apapun.

"Astaga kalian ini, gak liat apa jadi bahan tontonan gini?"

Rega. Cowok cadel itu menahan tangan Syahla yang ingin melayangkan pukulan pada Karin.

'Kenapa tuh?'

'Kasar banget tu cewek'

'Ei enengnya gelis pisan'

'Woi cowoknya cakep'

LOVE STORY 3 V (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang