CHAPTER 30

6.4K 1.1K 129
                                    

30. Vira sadar.

........

Farrel senantiasa menemani Vira kapanpun, Vira sudah dipindahkan ke ruang inap.

Sudah 2 hari Vira belum sadar, Farrel pun masih sakit. Farrel masih lemas, bahkan kondisinya parah.

Brankar Farrel dipindahkan ke ruang inap Vira, permintaan Farrel sendiri. Tenang, mereka tak berdua, ada Sean yang selalu tidur di sofa.

Vano pun sebenarnya ada, tapi sedang pulang untuk mandi dan mengambil pakaian Vira.

Bibir pucat Farrel terangkat keatas, hanya karna memandangi wajah Vira yang pucat.

"Zina oy" Tegur Sean.

Farrel memutar bola mata nya malas, merusak suasana saja si Sean ini.

"Lo udah makan?" Tanya Sean.

"Hmm" Farrel berdehem sambil memejamkan mata.

"Jangan jadi kulkas napa" Sean kesal.

"Udah" Ucap Farrel.

"Minum?"

"Udah"

"Mandi?"

"Udah?"

"Buang air kecil?"

"Ish, kan lo daritadi disini Sean. Lo yang bantuin gue makan, minum, mandi pun lo yang lap badan gue" Ucap Farrel kesal.

Sean nyengir "Kan gue lupa" Ucap Sean dengan tampang watados nya.

What the hell?!

Lupa katanya? Padahal baru setengah jam lalu Sean melakukan nya.

"Goblok dipanen jadi gini nih" Ucap Farrel.

"Gue gak goblok, cuma bego aja" Ucap Sean.

"Terserah"

"Ehhh mata Vira kebuka" Ucap Sean membuat Farrel membuka mata nya.

Farrel langsung turun dari brankar dan menghampiri brankar Vira.

"Enghhh.... " Vira melenguh, merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

"AAAAAAAAA......" Vira kaget saat wajah Farrel berada sangat dekat dengan wajahnya.

"Mau ngapain lo?" Farrel kira setelah Vira sadar akan berkurang galaknya tapi bahkan Vira tambah galak.

"Lo udah sadar?" Tanya Sean.

"Belum! Yaudahlah, gak liat mata gue kebuka" Sean meringis mendengarnya.

Vira sungguh galak!

Bahkan saat Vira baru sadar saja sangat galak.

"Huh! Badan gue sakit semua" Gumam Vira.

Farrel memencet tombol di samping brankar Vira, 4 menit kemudian dokter datang bersama 2 suster.

"Saya periksa dulu" Ucap dokter Jeni itu tersenyum ramah.

Dokter Jeni mulai memeriksa Vira.

"Keadaan Vira sudah membaik, hanya butuh beberapa hari untuk masa pemulihan di rumah sakit" Ucap dokter Jeni.

"Hanya saja Vira akan mengalami pusing yang amat sakit untuk beberapa jam kedepan" Ucap dokter Jeni.

"Assalamu'alaikum" Salam Zahra dan Vino yang baru masuk.

"Bundaaa" Vira merentangkan tangan.

Zahra memeluk Vira sambil menumpahkan tangis nya.

"Ada yang sakit sayang?" Tanya Zahra setelah melepaskan pelukan nya.

"Badan Vira sakit bunda" Adu Vira.

Zahra tersenyum, mengelus pipi anaknya itu.

Mata nya masih berkaca kaca.

"Vira gak papa kok" Ucap Vira meyakinkan.

"Permisi bu" Seorang suster tersenyum ramah menyuruh Zahra menyingkir secara halus.

Zahra pun berdiri di sebelah Vino.

Dua suster itu mulai mengganti infusan Vira yang sudah kosong.

"Baiklah kalau gitu, kami permisi" Ucap dokter Jeni mewakilkan.

"Terima kasih dok" Ucap Zahra.

Dokter Jeni mengangguk lalu keluar ruang rawat inap Vira bersama 2 suster tadi.

Zahra duduk di kursi samping brankar, mengusap lengan Vira dengan lembut.

Dia sangat bersyukur kepa Allah karena sudah memberikan Vira kesempatan hidup.

Kemarin malam Vira sempat dinyatakan meninggal tapi setelah 5 menit kemudian detak jantung Vira kembali normal.

Zahra percaya, bahwa memang kemarin bukan takdirnya Vira meninggal.

"Farrel, lo kenapa?!" Sean panik saat Farrel sudah terduduk lemas dilantai.

Wajah Farrel sagat pucat, bibirnya sudah berubah warna jadi biru keunguan.

"G-gue gak papa" Ucap Farrel.

"Rel? Lo gak papa?" Vira mulai panik.

Farrel tersenyum lalu menggeleng "Gue baik baik aja" Ucap Farrel.

Sean membantu Farrel duduk di sofa, kalo ke brankar berat ah. Capek!

"Gue bilang apa? Lo ga bleh donor darah rel" Bisik Sean sambil mengomel.

Farrel tersenyum tipis "Gue bakal lakuin apapun buat calon istri yang" Ucap Farrel menepuk pundak Sean.

"FARREL!!!!" Pekik semua saat Farrel sudah tak sadarkan diri.

#######

Kalo terkuak nya Syahla yang nyebabin Vira celaka nanti ada, pas Vano udah mulai cinta sama Syahla.

Jadi disini Vira itu lupa kenapa dia bisa kecelakaan, nanti di chapter selanjutnya bakal lebih dijelasin.

Udah baik loh author ngasih tau sedikit alur cerita buat kalian.

Kemarin kemarin author sibuk, hari ini juga.

Salam hangat author.

LOVE STORY 3 V (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang