CHAPTER 7

10.4K 1.6K 175
                                    

7. Bersedih

..........

Hari ini adalah hari kenaikan kelas Vano,Vira dan Varo.

Mereka diantar Vino dan Zahra, si twins di titipkan kepada Ubi, Umma, Bunma, dan payah.

Sekarang mereka ber 5 berada di sekolah sedang menghadap wali kelas untuk pembagian rapot.

"Vano cukup baik di bidang pelajaran IPA, tapi Vano nilai sikap sosialnya di kurangi karena Vano pernah mematahkan lengan teman nya sampai Vano di skors 1 minggu" Ucap Bu Reni.

Zahra mengangguk, saat itu memang Zahra langsung memarahi Vano dan menghukum Vano dengan cara harus menghafal surat Al- Baqarah ayat 15-30 dalam waktu seminggu.

Cukup berat menurut author, ngapalin 5 ayat aja 2 minggu author.

"Kalo Varo lebih unggul di bidang olahraga, dia aktif setiap pelajaran olahraga. Tapi di sikap sosial, Varo kurang karena sering bolos pelajaran matematika" Ucap Bu Reni.

Zahra tersenyum malu, Varo sudah seperti anak SMA.

"Kalo Vira anak yang baik sih bu, dia aktif di bidang apapun. Apalagi matematika" Ucap Bu Reni.

"Ini bu, rapot mereka bertiga" Bu Reni menyodorkan 3 rapot.

Zahra menerimanya dengan senyum.

"Makasih bu, kalo gitu kami permisi" Ucap Zahra.

"Silahkan"

"Assalamu'alaikum" Salam satu keluarga.

"Walaikumsalam" Jawab bu Reni.

Mereka keluar dang langsung ke parkiran untuk menaiki mobil.

"Jangan diulang lagi Vano" Ucap Zahra saat sudah dimobil.

"Iya bunda, tapi kalo dia gak ganggu Vira" Ucap Vano.

"Kamu juga Varo, jangan sering bolos" Ucap Zahra.

"Kalo sesekali gak papa ya bun" Ucap Varo semangat.

Zahra memijat pelipisnya, sedangkan Vino hanya terkekeh.

"Udahlah ra, mereka masih kecil" Ucap Vino.

"Nah itu, mumpung mereka masih kecil harus di didik yang bener" Ucap Zahra.

Vino hanya tersenyum, lalu fokus ke jalan.

Drttt Drrttt

"Assalamu'alaikum ummi"

"Walaikumsalam, ra cepet pulang"

"Ummi kenapa? Kok suaranya nangis gitu?"

"Abang ra, abang meninggal"

"Ummi jangan bercanda mi"

"U-ummi gak bercanda, abang meninggal karna kecelaka--"

"Umii! Ummi?"

Zahra menduga ummi nya pingsan karena banyak teriakan di rumah.

Air mata Zahra mengalir dengan sendirinya.

"Mas! Kita ke rumah ummi" Ucap Zahra.

"Hah? Ummi kan di rumah kita sayang" Ucap Vino heran sekaligus khawatir karena Zahra menangis.

"Bang Zidan meninggal" Lirih Zahra di sela tangis nya.

Vino terkejut, sepertinya dia belum lama bertemu dengan Zidan.

"O-oke kita kesana" Vino melajukan mobilnya ke rumah Nara.

Benar saja, ada bendera kuning dan ramai si rumah Nara.

Mereka turun, Zahra berlari ke dalam rumah.

Dia terdiam, melihat mayat yang tertutup kain putih.

Zahra tak dapat menopang tubuh nya, untung saja Vino dengan sigap menangkap tubuh Zahra.

Vino menuntun Zahra duduk di sebelah mayat Zidan.

Vino memeluk Zahra erat, Zahra pun menumpahkan tangisnya di pelukan Vino.

Zahra rapuh sekarang, Zahra kehilangan orang yang disayangnya. Zahra kehilangan seseorang yang berarti dalam hidupnya.

Zahra menangis, rasanya sakit. Tapi ini sudah takdir.

Vino menangkup wajah Zahra.

"Yang kuat ya sayang" Ucap Vino memberi semangat, dia mengecup kening Zahra.

"Mas selalu ada disamping kamu, yang kuat sayang" Vino memberi semangat.

Zahra mengangguk lemah, semua sudah takdir.

"Kita liat ummi sama kak Fera" Lirih Zahra.

Vino menuntun Zahra bangkit, mereka berjalan ke arah kamar ummi Zahra.

Disitu terlihat Fera yang pingsan dan Nara yang tatapannya kosong dijaga oleh Reyhan dan Daniel.

"Ra.. " Panggil Reyhan iba dengan Zahra.

"Yang sabar ra, gue turut berduka" Ucap Daniel.

Zahra hanya mengangguk, tak kuat berbicara sepatah kata pun.

Zahra duduk di kursi sebelah kasur Nara.

"Ummi.... " Panggilnya pelan.

Nara menoleh, memeluk anak bungsu nya menumpahkan tangis kesedihan yang dialami nya.

"Sabar mi.. " Ucap Zahra.

"Ini takdir... " Zahra mencoba tak menangis, tapi air mata nya tak bisa ditahan.

Dua wanita itu menangis, menangisi kesedihan.

Orang yang berarti di hidup mereka, sudah meninggalkan mereka untuk selamanya.

######

Kakak iparnya Zahra namanya diganti jadi Fera, fix author plin plan.

240 Vote

Salam hangat author

LOVE STORY 3 V (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang