CHAPTER 38

5.9K 1K 117
                                    

38. Tentang Ayra.

..............

"Abang!!"

Varo langsung menarik Alka yang kehilangan kesadaran nya.

Disana terlihat Alka yang sedang berciuman dengan seorang wanita, wanita ya bukan gadis.

Plak

Ayra menampar pelan pipi Alka membuat cowok itu meringis.

"Abang ngapain tadi?" Tanya Ayra.

"Khamuu mhasihhh bochaah" racau Alka.

Varo menggelengkan kepala, sudah dipastikan kalau Alka dijebak. Ada sebotol obat perangsang.

Varo melemparkan baju Alka pada wanita yang sudah setengah telanjang itu.

"Jalang" ucap nya, dia pernah melihat wanita itu bersama salah satu teman nya.

Sekarang Varo tau darimana wanita itu berasal, di balkon ada tangga lipat. Kamar Alka yang berada di belakang memudahkan wanita itu masuk.

"Pergi!!!" Bentak Varo membuat wanita itu langsung pergi lewat balkon.

Varo mendekati Alka, Alka tersenyum sambil meracau, bau alkohol menyeruak.

"Lo mandi gih" suruh Varo.

"Bhahaha Aluna djahhat" Alka meracau sambil tertawa, tapi air mata nya menetes.

"Abang kenapa sih?!" Ayra menepuk nepuk pipi Alka.

"Aluna hehe" Alka mencengkram kedua pipi Ayra.

Saat ia akan menempelkan bibir nya pada bibir Ayra tapi....

Bugh

Varo meninju pipi Alka membuat sudut bibir pria itu robek.

Sedangkan Ayra sudah menangis,hampir saja ia dicium oleh abang nya sendiri.

Varo menarik lengan Ayra agar gadis itu berdiri, dia merengkuh tubuh mungil gadis itu. Entah hilang kemana akal sehat nya.

"SADAR ALKA, DIA ADIK LO!!!" Bentak Varo.

Varo mendudukan Ayra di kasur, lalu mrnghampiri Alka.

Menarik lengan cowok itu hingga Alka berdiri. Varo menarik Alka masuk ke kamar mandi, mengguyur tubuh Alka yang sudah setengah telanjang.

Dia keluar lalu menghampiri Ayra yang menangis sambil menelungkupkan wajah nya di lututnya.

Varo duduk di depan gadis itu, mengusap rambut Ayra dengan lembut.

"Aya takut......." lirih Ayra pelan.

"Tenang......ada gue" ucap Varo.

Ayra mendongak, menghapus air mata nya.

"Mau buna....." rengek nya.

Varo mengangguk, dia sekarang tau kalau Ayra adalah seorang gadis yang manja.

"Gue panggil dulu" ucap Varo lalu keluar dari kamar.

Ayna datang dengan terburu buru lalu memeluk anak gadis satu satunya itu.

"Kamu gak papa sayang?" Tanya Ayna.

Ayra menggeleng di pelukan buna nya.

"Abang jahat buna....." lirih Ayra.

"Maafin abang ya" ucap Ayna.

Ayna melepas pelukan nya, menghapus air mata anak nya. Membaringkan tubuh Ayra di kasur.

"Kamu tidur aja ya" ucap Ayna.

Ayra hanya mengangguk, mulai memejamkan mata.

Ayna menoleh pada Varo, tersenyum manis.

"Makasih ya, kalo gak ada kamu mungkin Ayra udah diapa apain sama Alka. Alka lagi ada masalah sama Aluna pacarnya, dan Alka ngira Ayra itu Aluna, halusinasi pas Alka mabuk" ucap Ayna.

"Saya minta maaf udah pukul Alka tante" ucap Varo.

"Gak papa, yaudah tante lihat keadaan Alka dulu ya" ucap Ayna laku masuk ke kamar mandi.

Varo duduk di pinggiran kasur, menatap Ayra yang tertidur. Tanpa sadar dia mengulas senyum.

Dia menghapus air mata yang tersisa di pipi mulus Ayra, tanpa sadar dia mengelus bibir bawah Ayra.

"Shit!!" Umpat nya, dia menjauhkan tangan nya dari wajah Ayra lalu berdiri.

Dia tergoda!

******

Varo sekarang berada di ruang kerja milik papa nya Ayra, Alga.

Tadi dia diminta Alga untuk menemuinya di ruang kerja pria paruh baya itu.

"Nak Varo ya? Anak dari pak Alvino?" Tanya Alga.

"Iya om" ucap Varo.

"Saya berterima kasih kamu sudah melindungi putti saya dari abang nya sendiri, sebenarnya Alka bukan sister complex. Tapi mental Alka terganggu, dia sering minum dan berhalusinasi tentang pacarnya Aluna, gadis yang sudah mencuri hati anak saya tapi seminggu ini pergi entah kemana" ucap Alga menjelaskan.

Varo mengangguk sopan.

"Saya minta maaf karna saya sudah memukul Alka om" ucap Varo.

"Gak papa kok, dia memang pantas mendapatkan nya" ucap Alga.

"Saya mau bahas tentang Ayra" ucap Alga serius.

Varo keheranan tapi ia tetap mengangguk.

"Ayra anak perempuan saya satu satu nya,  tapi perkembangan Ayra sedikit melambat. Dia agak kekanak kanak an, otak nya tak mampu mengingat dengan bagus" ucap Alga.

Akhirnya Varo mengerti kenapa Ayra seperti anak kecil.

"Saya mohon jaga anak saya, saya hanya takut kenakan nya bisa membawa dia ke jalan yang salah" ucap Alga.

"Insya Allah om" ucap Varo.

Alga tersenyum.

Dia mempunyai insting baik pada pemuda di depan nya ini, insting nya mengatakan kalau Varo orang yang tepat.

#######

Gak panjang amat tapi udah dilebihin 200 kata.

Jangan lupa vote! Komen!

Komen kalian itu moodbooster banget, suka ngakak kalau baca komen kalian.

Sekian

Salam hangat author🍬

LOVE STORY 3 V (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang