CHAPTER 31

6.5K 1.1K 132
                                    

31. Rahasia Farrel.

..........

Sean mondar mandir di depan ruang UGD, tadi Farrel dipindahkan untuk diperiksa diruang UGD.

Sudah Sean duga semua akan terjadi seperti ini, dia sudah melarang Farrel tapi memang Farrel nya aj yang keras kelapa, eh kepala.

"Gimana dok?" Tanya Sean.

"Bisa kita bicara di ruangan saya?" Tanya dokter itu sopan.

Sean mengangguk, lalu mengikuti langkah dokter itu.

Dokter itu mempersilahkan Sean duduk, Dokter yang diketahui bernama Fandi itu duduk sambil menghela nafas.

"Saya sudah bilang, sebaiknya Farrel tak boleh melakukan pendonoran darah. Itu membuat kondisinya menurun" Ucap dokter Fandi.

"Saya juga uda bilang ke Farrel dok, tapi Farrel keras kepala" Ucap Sean sambil memijit pelipisnya.

"Sekarang kondisi Farrel menurun, penyakitnya semakin parah" Ucap dokter Fandi.

Farrel mengidap penyakit Leukimia sejak divonis 1 tahun lalu, penyakit ini masih bisa melakukan pendonoran darah.

Secara umum pengidap penyakit Leukimia tidak diperbolehkan mendonorkan darah karna itu sama saja membahayakan diri sendiri dan orang yang memanfaatkan darah kita.

Bukan karna Leukimia menular, Leukimia tidak menular.

Pengidap Leukimia yang akan mendonorkan darah hanya orang tertentu, tergantung dari jenis sel mielositik atau limfoblasmik dan perjalanan penyakitnya akut atau kronik.

Penyakit yang akut biasanya akan lebih cepat berkembang sedangkan kronik akan lebih lambat berkembang.

Farrel adalah pengidap Leukimia berjenis Kronik, yang akan berkembang lambat.

Tapi jika seseorang pengidap Leukimia tidak menjaga pola hidup nya, semisal sering minum, makan makanan tak sehat seperti micin, dan melakukan aktivitas yang sangat melelahkan tetap saja Leukimia itu akan berkembang lebih cepat.

Sean menghela nafas, memijit pelipisnya yang terasa berdenyut.

Bukan hanya kondisi Farrel saja, tapi bisa juga berdampak pada Vira. Walaupun kemungkinan kecil jika Vira terkena dampaknya.

Bukan penyakitnya yang menular, karena Leukimia bukan penyakit yang menular.

"Yaudah dok, saya permisi" Sean berdiri lalu pamit pada dokter Fandi.

Berjalan ke arah UGD, melihat keadaan Farrel yang akan dipindahkan ke ruang inap.

Bahkan Farrel belum sembuh setelah tawuran saat itu, sekarang penyakitnya semakin parah.

Sepertinya Farrel harus mengikuti chemotherapy dan transfusi darah.

Sean pusing sendiri, Farrel melakukan donor darah tapi harus transfusi.

Donor darah dan transfusi darah berbeda, mereka tidak sama. Kayak kalian suka doi tapi doinya kagak, berbeda kan?

******

Setelah berbicara dengan dokter Jeni, Vano dan Vino menyimpulkan bahwa mereka tak bisa bertanya pada Vira tentang kecelakaan itu.

Vira mengalami amnesia retrogade, dia tak mengingat kejadian 2 bulan kebelakang.

Amnesia ini biasanya bersifat sementara, jika diingat pelan pelan pasti semua akan baik baik saja.

Vano menghela nafas, bersender pada sofa di ruang inap Vira. Vira sedang tertidur.

"Coba kamu tanya Syahla, Vira kecelakaan dimana" Usul Vino.

Vano mengangguk, mengeluarkan ponsel dari saku celananya.

Menelpon Syahla.

"Assalamu'alaikum"

"W-waalaikumsalam"

"Lo dimana?"

"Dirumah, kenapa?"

"Kita ketemuan di Cafe pelangi"

"Ngapain?"

"Pokoknya lo datang!"

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikum--"

Tuttt

Telepon dimatikan sepihak oleh Vano.

"Gimana?" Tanya Vino.

"Mau ketemuan di cafe pelangi yah" Ucap Vano.

"Sekarang?"

"Hm"

Vano berdiri.

"Yaudah yah, Vano pergi dulu. Assalamu'alaikum" Ucap Vano.

"Wa'alaikumsalam" Jawab Vino.

Vano berjalan keluar dari ruang inap Vira, berencana akan ke ruang inap Farrel terlebih dahulu.

Mata nya menyipit saat melihat Refan dan Reyhan di dalam ruang inap Farrel.

"Saya masih ting ting, dijamin masih ting ting....."

Vano menganga, melihat Reyhan dan Refan memperagakan goyang tik tak dengan sangat lentur.

"Astaghfirullah.... " Vano beristighfar berkali kali.

"Assalamu'alaikum" Salam Vano.

Reyhan dan Refan menoleh dengan serempak kau nyengir bersamaan.

"Inget umur om" Tegur Vano.

"Gue masih muda ya" Ucap Reyhan bangga.

"Mending pikirin sholat, siapa tau om meninggal besok" Celetuk Vano.

Reyhan melotot.

"Gak sopan amat kamu sama yang lebih tua" Sinis Reyhan.

"Ngaku juga udah tua" Ucap Refan lalu tertawa, Vano hanya terkekeh kecil melihat nya.

"Dari dulu sampe sekarang gue dinistain terus" Dumel Reyhan.

Vano hanya tersenyum, melirik Farrel yang masih dalam pengaruh obat bius.

#######

Tadinya mau hari selasa tapi hari ini aja deh.

Author tulis tentang Leukimia biar kalian tau kalau pengidap penyakit Leukimia bisa donor darah.

Leukimia adalah penyakit kanker darah, author juga udah tanya ke Alodokter kalau pengidap penyakit Leukimia bisa donor darah gak.

Katanya sih bisa, tapi nanti ada resiko buat pendonor dan orang yang manfaatin darah dari sang pendonor.

Buat Pendonor bakal kena resiko, kesehatannya menurun. Tapi kalo yang manfaatin darah author gak tau resiko yang didapet apa aja.

Sedikit informasi, jadi si Syahla itu bakal jadi Antagonis disini. Ya walaupun nanti bakal jadi jodoh Vano. Tapi biar beda aja dari ceria lain, makanya Si Syahla jadi antagonis.

Konflik udah mulai, tapi sewajarnya nya aja. Bukan konflik ringan bukan juga berat.

Nanti juga ada masalah di kisah cinta nya Varo sama Reina. Tapi nanti, satu satu dulu. Riweuh atuh authorna.

Yang Vira amnesia itu biasa dialaminya sama orang yang habis kecelakaan.

Oke segitu dulu.

Salam hangat author.

LOVE STORY 3 V (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang