CHAPTER 43

6K 962 112
                                    

43. Membaik

...............

Farrel mengerjap, pertama kali yang ia rasakan adalah sakit di sekujur tubuh nya. Tapi ia tak menangis, masa mau jadi suaminya Vira nangis.

Ia meringis pelan, mengedarkan pandangan nya pada pintu yang dibuka oleh Vira yang sedang tersenyum hangat padanya. Farrel merasa hati nya berbunga bunga melihat senyuman itu, sungguh mempesona.

"Assalamualaikum" salam Vira lalu diikuti Vano dibelakang nya.

"Waalaikumussalam" Farrel hanya menjawab lewat gerakan mulut karna ia gak sanggup berbicara.

"Gimana? Udah mendingan?" Tanya Vano lalu duduk di sofa.

"U-Udah lumayan mendingan" ucap Farrel pelan dan terbata.

"Bagus deh"

Varo masuk dengan wajah masam nya, menghentakan kaki beberapa kali.

"Napa lo?" Tanya Vano heran.

"Lo kan tadi liat gue kepergok laki nya si suscan" ucap Varo ketus.

"Suster tadi atau Reina?" Tanya Vira yang duduk di sebelah brankar Farrel.

"Eum....." Varo mengetuk ngetukan jari telunjuknya di dagu, sedang berfikir.

Eh emang Varo punya fikiran?

"Sok sok an mikir, emang abang punya pikiran?" Vira bertanya sarkas.

Farrel terkekeh pelan dan tiba tiba terbatuk membuat Vira langsung memberikan Farrel segelas air putih di atas nakas.

"Lu ngetawain gue sih, kena azab kan" Varo melipat tangan di depan dada, berkata sombong.

"Untung gue sakit ro, kalo gue sembuh pasti udah gue hajar lo" ucap Farrel lemah.

"Makanya lo cepet sembuh biar bisa gelud ama gue" ucap Varo.

"Kangen gelud ama gue ya?" Tanya Farrel tersenyum lemah.

"Iyain biar seneng"

Vira menggelengkan kepala mendengar percakapan antara abang nya dan calon suami nya, Eh?

"Ra, tadi gue mimpi tapi gelap semua loh" ucap Farrel tersenyum penuh arti.

"Hah?"

"Iya, itu tuh gelap kayak hidup gue tanpa lo"

"Uhuk-uhuk" Vano tersedak air liurnya sendiri mendengar gombalan receh Farrel.

"Jangan percaya ra, Farrel buaya" ucap Varo memanas manasi.

"Astaghfirullah lo mah gue lagi sakit tetep aja di bully terus" cibir Farrel kesal.

"Ra, tau persamaan potongan puzzle sama kamu gak?" Tanya Farrel berbisik.

Vira menggeleng polos.

"Kalo potongan puzzle buat melengkapi sebuah gambar kalo kamu buat melengkapi hidup aku" ucap Farrel tersenyum bodoh.

Semburat merah menghiasi pipi Vira, dengan gombalan receh seperti itu saja Vira baper.

Vira baperan......

"Huekkkk eneg gue" Varo berlagak ingin muntah mendengar gombalan Farrel yang agak kurang nyambung.

Farrel menatap Varo sinis "Idih lo aja kalo ngegombalin Reina ditolak mentah mentah" cibir Farrel sinis.

Varo mencebikan bibir kesal, memang benar adanya. Pernah saat ia menggombali Reina tapi dengan mudah Reina bilang.

'Maaf ro, aku lebih suka Rega'

LOVE STORY 3 V (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang