CHAPTER 36

5.6K 1K 222
                                    

36. Ayra?

..............

Semenjak hari dimana Varo mengatakan dia menyukai Reina alias seminggu lalu, sejak saat itu Varo selalu menghindari Reina.

Saat disekolah pun Varo enggan menatap Reina sedikitpun, perlakuan Varo membuat hati Reina terusik.

Merasa bersalah pada Varo, mau bagaimanapun Varo sangat baik pada nya. Selalu menemaninya, memberinya bantuan apapun, melindunginya, membuat ia tersenyum, memberi semangat pada nya. Tapi ia tak bisa memaksakan perasaan nya agar menyukai Varo.

Jika saja dia bisa memilih akan menyukai siapa, Reina pasti akan memilih Varo untuk melabuhkan hati nya. Tapi entahlah, dia malah menyukai Rega.

Cowok cadel yang cuek dengan siapapun, tapi perasaan itu bisa saja hanya rasa penasaran, Bukan cinta.

Sekarang Varo berada di warkop belakang sekolah, dia sedang merokok. Sungguh tak patut ditiru, biasanya Varo akan merokok jika sedang banyak masalah.

"Vira udah keluar dari rumah sakit ro?" Tanya Sean.

Varo mengangguk singkat.

"Lo jagan ngerokok mulu, udah abis sebungkus tuh" tegur Sean.

"Rokok itu menenangkan" ucap Varo terkekeh sinis.

"Lo kalo lagi banyak masalah bilang dong" Rega ikut khawatir akan keadaan Varo.

"Masalah gue itu satu, Reina gak pernah anggap gue" Varo terkekeh miris, benarkan kisah cintanya tak semulus kulit Natasha Wilona dan Dasha taran?

"Om!" Seseorang memanggil membuat semua orang menoleh.

Seorang gadis sedang menatap Varo dengan senyum polos.

"Gue?" Tanya Varo menunjuk diri sendiri.

"Iya om" ucap gadis itu.

"Bwahahahahaha om om" Sean tertawa terbahak bahak mendengar panggilan gadis itu.

"Gue bukan om lo" ucap Varo sarkas.

Gadis itu mengerjap, memperhatikan penampilan Varo.

Jaket bertuliskan Savar, celana abu abu yang agak kotor, wajah yang seperti orang depresot. Varo kelihatan lebih tua.

"Iya iya maaf" lebih baik ia mengalah.

"Ini pangkalan ojek ya?" Tanya gadis itu.

Varo menganga, apa gadis itu tak melihat spanduk bertuliskan warkop savar bukan pangkalan ojek?

"Ehh maaf" gadis itu menggaruk pipi nya setelah dia melihatspanduk itu.

"Nama lo?" Tanya Varo.

"Ayra" ucap nya tersenyum manis.

"Ngapain lo kesini?"

"Tadi mau ke sekolah, Aya kira ini pangkalan terus Aya mau minta dianterin ke sekolah" jelas Ayra.

Varo manjatuhkan rahang nya, mata gadis ini buta atau rabun? Apakah tak terlihat jika di depan warkop mereka adalah sekolah.

"Itu apaan goblok" umpat Varo sambil menunjuk sekolah.

Ayra menoleh ke arah yang ditunjukan Varo, dia kembali cengengesan sambil menggaruk pipi nya.

"Bisa anter Aya ke ruangan kepala sekolah?" Tanya Ayra hati hati.

Varo berpikir, jika tak diantar pasti bocah ini akan tersesat.

"Oke ayok" tanpa sengaja Varo menarik tangan Ayra membuat Sean dan Rega terperangah.

"Buka mahram oy!" Tegur Sean.

"Eh?" Varo dan Ayra jadi salting.

"Hmm...." Vato berdehem canggung.

"Ayok" ucap Varo lalu berjalan mendahului Ayra.

Ayra pun mengikuti jejak sepatu Varo yang berbekas di tanah.

Saat di koridor, mata Varo sempat bertatapan dengan manik mata Reina membuat Varo menghentikan langkah nya.

Dug

"Aw..."

Ayra meringis pelan saat dahi nya berbenturan dengan punggung tegap Varo.

"Kalo jalan ati ati om" ucap Ayra lalu menoleh pada Varo.

"Zina ih" Ayra dengan berani menggeplak dahi Varo membuat cowok itu meringis.

Berani sekali dia menggeplak kepala seorang ketua Savar.

"Bicit lo, udah ayok" Varo menarik paksa lengan Ayra.

Ayra hanya pasrah sambil sesekali meringis karna Varo meremas tangan nya.

"Ini ruang kepsek" ucap Varo.

"Makasih ya" ucap Ayra tersenyum tulus.

"Hm....." Varo berdehem untuk menutupi rasa kagum nya akan senyuman manis Ayra.

Ayra masuk ke dalam setelah tersenyum lagi pada Varo.

Varo balas tersenyum tipis.

Dia berjalan sambil bersiul di koridor sekolah, entahlah. Tapi mood nya sudah kembali membaik.

#######

Agak telat up.

Mending Reina atau Ayra nih?

Author up kalo udah 300 vote+150 komen.

Sengaja ditarget soalnya lagi agak sibuk, kalo up nya sesuka hati author pasti bakal lama.

Salam hangat author🍬

LOVE STORY 3 V (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang