CHAPTER 54

4.5K 785 180
                                    

54. Perjuangan Varo

..............

Varo tersungkur saat mendapat Boreman di punggung nya, sudah 10 pengawal Galih yang tumbang. Keadaan Varo sangat parah, apalagi mereka di bandara. Galih sepertinya sudah tau jika Varo aka menyusul ke bandara, bahkan Galih menyiapkan tali pembatas untuk para penonton.

Tidak ada polisi, tak ada yang berani. Lagian siapa yang berani melawan Galih sang pengusaha yang sangat berpengaruh di negara ini setelah Vino.

Varo menendang kepala pengawal Galih, sangat dahsyat sampai membuat sang pengawal pingsan. Dia meludah ke kanan karna merasakan darah nya masuk ke mulut.

Rasa sakit di sekujur tubuh nya tak membuat dia menyerah, lengan nya yang diperban sudah terlepas. Bahkan kepala nya semakin banyak mengeluarkan darah. Reina tak bisa membantu, dia ditahan oleh Genta.

2 lagi, 2 lagi Varo bisa menang. Kepala nya benar benar pusing, tapi dia tidak menyerah.

"Shh... " Varo meringis saat perut nya ditendang membuat ia terjatuh ke belakang.

Varo menggulingkan tubuh nya menghindari pukulan dari pengawal Galih, dengan cepat Varo menendang wajah pria yang berbadan besar itu. Dia berdiri, menginjak kaki pengawal itu membuat pengawal itu pingsan.

Oke satu lagi, Varo hampir ingin pingsan. Tapi melihat wajah Reina yang menangis membuat ia tersenyum, dia memberikan jari jempol pada Reina untuk mengatakan jika ia tidak papa.

"VARO...!" Reina berteriak histeris saat Varo terlempar ke belakang, bahkan mata cowok itu sudah berkedip kedip.

Varo rasanya ingin pingsan, dia bahkan sudah memuntahkan darah berlali kali. Dia hanya diam saat melihat pengawal Galih yang akan menghampiri nya.

"Varo... Nyerah Varo... Aku gak mau kamu kenapa napa" Reina berteriak histeris saat Varo tidak bergerak sama sekali, mata pria itu sesekali terbuka.

Bayangan Reina ada di otak nya, dia mengerjap. Dengan cepat dia menangkis kaki pengawal Galih yang akan menginjak wajah nya.

Dengan cepat Varo berdiri, menendang dada pengawal itu hingga tak sadarkan diri. Dia tersenyum pada Galih dan Reina, lalu berlutut karna tak dapat menopang berat badan nya lagi.

"Saya menang om.... " Seketika semua hening, terharu dengan pengorbanan Varo yang begitu besar.

"Saya menang..... " Varo tersenyum sangat lebar "Sekarang om gak berhak ambil Reina dan anak saya dari saya.... " Ucap Varo sebelum dia terjatuh.

"VARO.....!" Reina berlari menghampiri Varo, Genta membiarkan nya.

Reina memangku kepala Varo di paha nya, tak peduli noda darah mengotori rok nya. Dia mengusap pipi Varo membuat cowok yang setengah sadar itu tersenyum lalu menggenggam lengan Reina.

"Gue menang....... Gak ada yang bisa ambil lo dari gue..." Ucap Varo dan Reina mengangguk.

"Iya kamu menang....Sekarang gak bakal ada yang misahin kita" Ucap Reina sambil menghapus air mata nya.

"Sekarang kita ke rumah sakit" Reina membantu Varo berdiri, Rega pun ikut menghampiri Varo dan membantu cowok itu berjalan.

Seisi bandara hanya diam, bahkan Galih dan Genta pun terdiam. Galih tak menyangka Varo akan berjuang sekeras itu demi Reina. Dan Genta pun tak menyangka Varo mempertaruhkan nyawa nya demi Reina.

Arini tersenyum haru, dia rasa Varo cowok yang tepat untuk Reina. Udah ganteng, pemberani pula.

******

Sekarang Reina berada di ruang rawat inap Varo. Cowok itu belum sadar, dia pingsan saat diperjalanan ke rumah sakit. Tulang punggung nya patah, bahkan tadi kepala nya pendarahan dan untung saja Allah masih memberi kehidupan pada Varo.

Perlahan mata itu terbuka, berkedip kedip untuk menyesuaikan cahaya yang berada di ruangan itu. Varo merasakan sakit di sekujur tubuh nya, Reina yang melihat Varo sudah sadar langsung tersenyum.

"Ada yang sakit?" Tanya Reina khawatir.

"Gue gak papa" Ucap Varo lembut, dia mengusap rambut Reina lalu tersenyum.

"Makasih" Ucap Reina tulus.

"Buat apa?" Tanya Varo.

"Makasih udah mau berjuang buat aku, makasih udah mau berjuang buat anak kita" Ucap Reina sambil mengusap perut nya.

"Itu tugas gue, lo sama janin yang ada di kandungan lo itu bener bener berharga, jadi harus dijaga" Ucap Varo.

"Aku cinta kamu Varo" Ucap Reina pelan.

"Apa? Apa? Gue gak salah denger kan" Varo tak dapat menahan senyum nya saat mendengar itu.

"Kamu gak salah denger" Ucap Reina.

"Gue juga cinta lo"

"Aku tau"

"Gue bener bener cinta sama lo"

"Aku tau"

"Gue sayang sama lo dan anak kita"

"Aku tau Varo"

"Gue--"

"Ekhm" Seseorang yang baru masuk berdehem kencang, ada Galih, Arini, Vino dan Zahra.

"Tidak baik lelaki dan perempuan berdua di satu ruangan" Ucap Galih.

"Kita bertiga om, anak saya gak dianggap?" Galih berdecak mendengar perkataan Varo.

Galih menghela nafas lalu berhadapan dengan Vino "Maafkan saya yang telah menyuruh anak buah saya untuk memukuli Varo pak, saya hanya ingin menguji seberapa besar Varo mencintai Reina" Ucap Galih.

"Tidak papa, saya paham. Saya hanya kecewa kenapa pak Galih hanya menyuruh 20 pengawal saja? Kenapa tidak 50?" Ucap Vino membuat Varo mendelik.

Galih tertawa "Lain kali saya akan menguji nya lagi" Ucap Galih.

"Reina, kamu sudah tidak bisa melanjutkan sekolah mu. Pihak sekolah sudah tau kamu hamil" Ucap Vino membuat Reina tersenyum sendu.

"Tidak papa om, saya mau mengurus anak saya sama Varo" Ucap Reina, Zahra mendekati Reina. Mengusap kepala cewek itu.

"Maafin anak tante yang udah buat hidup kamu hancur ya nak" Ucap Zahra, Reina menggenggam tangan Zahra.

"Gak papa Tante, mungkin ini udah takdir Reina" Ucap Reina.

"Mending langsung saja pembahasan nya, ayah gak suka basa basi. Ayah sama Pak Galih sudah membuat keputusan kalian akan dinikahkan 1 bulan lagi, jika kelamaan kandungan Reina akan bertambah besar dan kalian bisa menjadi bahan ghibah seluruh Indonesia" Ucap Vino.

"Varo sih kapan aja mau" Ucap Varo semangat.

"Pikiran kamu mah paling ke ena ena terus" Ucap Vino mendapat tabokan dari Zahra.

"Biarin, udah halal ini" Cibir Varo.

"Reina lagi hamil" Peringat Zahra.

Arini tersenyum melihat binar bahagia di mata Reina, dia berharap hidup putri nya tak akan seperti dia.

######

Happy ending gaes, ya kisah Varo happy ending.

Jadi author tuh suka banget sama perjuangan Varo, terharu.

Ah dahlah ngetik itu melelahkan.

Salam hangat author 🍬

LOVE STORY 3 V (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang