CHAPTER 26

7.6K 1.2K 193
                                    

26. Jenguk Farrel lagi

.........

Entah sial atau keberuntungan tapi Vira di suruh menjenguk Farrel lagi.

Namun bedanya, hari ini Vira bersama teman teman nya, Rere, Sean, Yudi, dan Agam.

Mereka berlima adalah perwakilan Kelas untuk menjenguk Farrel.

Pihak sekolah tak ada yang tau kalau Farrel, Varo dan Gorila tawuran saat itu.

Yang pihak sekolah tau, mereka bertiga dikeroyok.

Sekarang Vira dan teman teman nya berada di ruangan Farrel.

Entah Farrel gila atau gimana, tapi sejak tadi Farrel tersenyum lebar.

"Rel, kalo lo mau kesurupan mending nanti pas kita pergi" Ucap Yudi.

Senyum Farrel memudar lalu menatap Yudi sebal.

"Ck, kalian Jagan ganggu gue. Gue lagi liatin masa depan gue" Kesal Farrel.

"Vira?" Tanya Sean.

"Bukan, Emak lo. Yaiyalah Vira, siapa lagi" Sewot Farrel.

"Siapa tau Rere" Ucap Yudi.

"Calon istri gue cuma Vira satu satu nya" Ucap Farrel.

"Jangan percaya ra, Farrel mah buaya" Ucap Agam memanas manasi.

"Jangan percaya ra" Elak Farrel.

"Gue tau kok... " Ucap Vira membuat senyum Farrel mengembang.

"...... Kalo lo emang playboy" Lanjut Vira membuat senyum Farrel berubah jadi wajah kesal.

"Layu sebelum mekar" Ucap Agam.

"Jangan nyerah dong bang Farrel" Ucap Yudi.

"Gue bakal berusaha buat ambil hati calon istri" Ucap Farrel optimis.

"Dan gue bakal berusaha buat jauhin lo dari hidup gue" Ucap Vira tajam.

"Busett, mulutnya pedes amat mba" Ucap Yudi.

"Gue kicep dengernya" Ucap Sean.

"Mulutnya setajam silet euy, cocok jadi lambe turah" Ucap Agam.

"Vira gak boleh ngomong gitu, nanti Farrel kesinggung" Ucap Rere, Vira sedikit memikirkan tapi langsung mengeyahkan rasa iba nya.

"Gak peduli" Sarkas Vira melanjutkan memotong buah yang tadi dibawa mereka.

"Apapun ucapan calon istri, tapi gue bakal terus berusaha" Ucap Farrel tersenyum lebar padahal hatinya tercubit mendengar ucapan Vira.

"Pepet trosss" Yudi menyoraki.

"Jangan kasih kendor rel" Timpal Agam.

"Tembak aja langsung Rel" Ucap Sean memberi semangat.

"Kalo buat calon istri mah langsung lamar" Ucap Farrel semangat.

"AA Farrel gencar pisan" Ucap Agam menggunakan bahasa Sunda nya.

Entah kenapa, kedua pipi Vira memanas mendengar ucapan Farrel barusan.

******

Vira, Rere, Yudi, Agam sudah akan pulang, sedangkan Sean akan menunggu Farrel di rumah sakit.

"Kita pulang dulu rel, cepet sembuh" Agam ber tos ria ala lelaki dengan Farrel.

"Thanks udah jenguk" Ucap Farrel.

"Gue juga pulang ya rel" Ucap Yudi.

"Iya, Thanks udah jenguk" Ucap Farrel.

"Kita pulang juga ya Farrel" Ucap Rere.

"Makasih buat buah nya ya" Ucap Farrel.

"Calon istri gak mau salim sama gue?" Tanya Farrel.

"Ngarep" Sarkas Vira.

"Yaudah gak papa, nanti aja kalo kita udah nikah" Ucap Farrel.

"Halu lo ketinggian" Ucap Vira.

"Udah sih, jangan berantem" Lerai Rere.

"Yaudah kita pulang Rel" Ucap Agam.

"Assalamu'alaikum" Salam mereka berlima, lalu berjalan keluar.

"Walaikumsalam" Jawab Farrel dan Sean.

Farrel menatap punggung Vira lagi lagi dengan  tatapan yang sulit diartikan.

******

Vira sedang berada di halte, HP nya lowbat jadi tak bisa menelpon siapaun minta jemput.

Dia menyesal tak menerima ajakan Rere yang tdi dijemput supir.

Sekarang dia sendiri.

Sendiri itu tak enak, apalagi sekarang sudah sore. Taka da telepon umum.

Vira hanya menunggu bisa atau angkot karna disini tak ada Pangkalan ojek.

Mata nya menyipit melihat Syahla yang sedang berjalan sambil melambaikan tangan ke arah nya.

"Syahla" Vira ikut melambaikan tangan pada Syahla di sebrang jalan.

"Sini" Vira menyuruh Syahla menyebrang agar bisa menemani nya.

Pupil mata Vira membulat melihat mobil yang melaju kencang ke arah Syahla.

"SYAHLA AWASS... " Vira berlari sekuat tenaga untuk mendorong Syahla yang akan tertabrak.

Saat sudah memegang tangan Syahla, Vira akan berlari tapi dia terjatuh.

Dengan Reflek dan tega nya Syahla mendorong Vira lalu berjalan ke pinggir.

Brak

Mata Syahla membulat saat melihat Vira sudah tak sadar kan diri terpental beberapa meter.

Mobil itu melarikan diri, Syahla menghampiri Vira yang sudah tak sadarkan diri.

Disini agak sepi.

Matanya berkaca kaca melihat seragam Vira yang berlumuran darah.

Dia memangku kepala Vira.

"Kak bangun kak" Syahla histeris.

Ada mobil yang lewat dan berhenti di samping mereka.

Orang di dalam mobil langsung turun dan membantu Syahla dan Vira.

Tanpa Syahla sadari, disitu ada CCTV yang merekam jelas apa yang diperbuat Syahla, walaupun Syahla reflek.

######

Salam hangat author

LOVE STORY 3 V (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang