38 - Final

11K 619 53
                                    

LO 38 final

.

.

.

.

.

Jungkook masih belum juga datang ketika Taehyung selesai mandi hari itu, ayah satu anak itu bahkan tidak sekalipun menelpon atau membalas pesan yang Taehyung kirimkan padanya. Sudah berhari-hari selalu seperti ini, dan hal itu membuat kekhawatiran Taehyung terhadap yang lebih tua semakin tidak terelakan.

Tapi tidak apa pikir Taehyung, ia mencoba untuk berpikir positif. Mungkin Jungkook memang sedang sangat sibuk hingga tidak sempat untuk memberikan kabar padanya. Seperti yang Jimin katakan padanya kalau Jungkook sedang melakukan tugas yang sulit hingga membuatnya sangat sibuk.

Tidak apa, Taehyung akan menunggunya.

Taehyung kemudian memilih untuk duduk di atas ranjangnya, menyalakan televisi yang sama sekali tidak diperhatikan olehnya. Ia terkadang memandangi ponselnya, berharap jika layarnya akan menyala dan menampilkan nama Jungkook disana. Tapi tidak, itu tidak pernah terjadi bahkan ketika rasa kantuk datang padanya dan kemudian ia tanpa sadar sudah tertidur disana.

Jungkook masih belum mengabarinya.

Taehyung samar-samar bisa merasakan sensasi lembut menyapa bibirnya. Dahinya berkerut, matanya terpejam erat dan ia kemudian memilih untuk memeluk benda yang ada didepannya dengan erat -tidak tahu apakah itu bantal atau gulingnya. Sesuatu kemudian menyentuh rambutnya, mengusapnya pelan dan membuat Taehyung semakin mengantuk.

Tapi karena rasa penasaran, Taehyung memilih untuk membuka kedua matanya dengan perlahan. Disana, dihadapannya, ia dapat melihat Jungkook yang menatapnya dalam sambil tersenyum simpul.

"Hyung... " bisik Taehyung. Ia sedikit menjauhkan tubuhnya agar bisa melihat Jungkook dengan lebih baik. Taehyung bisa melihat Jungkook yang sepertinya sedang kelelahan, kantung matanya terlihat dengan jelas. Tapi meskipun begitu wajahnya tetap mempesona, senyumnya terasa familiar, manis dan lembut, matanya lelah namun tetap membalas tatapannya dengan stabil.

"Aku merindukanmu. " kata Jungkook tiba-tiba sambil terus mengusap kepala yang lebih muda, membuat Taehyung berkedip beberapa kali. Ia larut dalam usapan yang Jungkook berikan padanya, membuat ia menutup matanya sekejap sebelum akhirnya kembali membukanya untuk bertemu tatap dengan yang lebih tua.

"Hyung... "

"Maaf telah membuatmu menunggu, maafkan aku. " Taehyung menggelengkan kepalanya perlahan. Jungkook menjauhkan tangannya dari kepala Taehyung dan kemudian meraih tangan yang lebih muda sebelum akhirnya memberikan ciuman disana. Perlakuannya benar-benar manis, membuat kekhawatiran Taehyung hilang seketika, apalagi dengan Jungkook yang kini sudah berada dihadapannya. "Tapi mulai sekarang aku janji -aku berjanji akan selalu bersama denganmu. Aku tidak akan membuatmu menunggu lagi. "

"Kenapa hyung lama sekali? Kenapa tidak membalas semua pesanku? Apa Hyung sesibuk itu? apa hyung tidur dengan cukup... Kenapa terlihat lelah sekali.. " Taehyung bertanya tanpa henti, mengangkat sebelah tangannya untuk kemudian mengusap wajah Jungkook yang terlihat lebih tirus dari beberapa waktu sebelumnya.

"Maafkan aku... " hanya itu yang bisa Jungkook katakan saat ini, ia ingat apa yang Jimin katakan padanya tadi. Untuk itu, ia akan membiarkan Taehyung beristirahat sekarang. "Kita bicarakan ini besok, sekarang tidurlah lagi. "

Taehyung menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku tidak ingin tidur. Nanti hyung pergi lagi.. "

"Tidak, aku tidak akan pergi kemanapun. Aku akan tetap disini saat kamu bangun besok pagi. "

Last Omega | Kv √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang