.
.
.
.
.
Jungkook tahu betul bagaimana rasanya jatuh cinta pada seseorang yang berharga dalam hidupnya.
Ia sudah pernah menikah, ingat?
Saat itu ia dan istrinya, Jiwoo, memutuskan untuk menikah di usia yang cukup muda. Yaitu ketika usia mereka sama-sama duapuluh tahun.
Jungkook dan Jiwoo memutuskan untuk menikah setelah hampir satu tahun menjadi sepasang kekasih.
Setelah menikah dengan istrinya, Jungkook dapat merasakan banyak perubahan yang terjadi di dalam kehidupan yang dijalaninya.
Biasanya sepulang bekerja ia masih mendapati apartemennya dalam keadaan yang sangat berantakan karena ia yang tidak sempat untuk membereskannnya.
Tapi sekarang berbeda.
Sekarang berbeda karena ketika ia sampai di apartemen, ia melihat keadaan apartemennya yang sudah sangat rapi. Bahkan sudah ada makanan yang masih hangat yang tersedia di atas meja hanya untuk dirinya.
Dan itu semua berkat istrinya, Cha Jiwoo yang kini berganti nama menggunakan nama depannya.
Jeon Jiwoo.
Sungguh, hal itu saja sudah membuat dirinya merasa bahagia. Tapi bukan hanya itu saja. Kebahagiaan Jungkook tidak berhenti sampai disitu saja.
Kebahagiaannya semakin bertambah ketika ia mendapat berita kehamilan istrinya setelah dua bulan menjalani hubungan pernikahan dengannya.
Selain menjadi seorang suami, sebentar lagi Jungkook juga akan menjadi seorang ayah.
Kata dokter anak yang dikandung istrinya itu memiliki jenis kelamin perempuan. Jungkook tersenyum, sebentar lagi ia akan menjadi seorang ayah bagi putrinya yang siap mengisi hari-harinya dengan tawa serta tangisnya yang akan membuat Jungkook ingin segera menyelesaikan tugasnya dari kantor lalu pulang dan bermain bersama dengan anak serta istrinya itu.
Semuanya baik-baik saja bagi Jungkook sampai ketika usia kandungan istrinya mencapai tiga bulan, saat di mana kesehatan Jiwoo tiba-tiba mulai menurun dengan drastis.
Jungkook tentu saja merasa cemas, ia takut terjadi sesuatu pada istri serta anaknya yang bahkan belum sempat terlahir ke dunia.
Pada akhirnya, Jungkook memutuskan untuk membawa istrinya ke rumah sakit untuk memeriksakan keadaannya. Dari sanalah Jungkook mengetahui kalau ternyata terdapat kelainan pada kehamilan istrinya yang jika dilanjutkan dapat membahayakan bagi keduanya nya.
Preklamsia, itulah yang dokter katakan padanya dan dokter menyarankan agar bayi dalam kandungan istrinya itu untuk segera digugurkan karena jika dilanjutkan dokter tidak bisa menjamin kalau keduanya akan selamat.
Jungkook bisa saja Kehilangan keduanya jika tidak cepat mengambil keputusan tentang kehamilan istrinya. Jungkook, saat mendengar hal itu semua merasa kalau dunianya hancur seketika bagai sebuah kaca yang jatuh pecah lalu berserakan di lantai.
Kebahagiaan yang belum sempat dirasakannya tiba-tiba terancam hilang begitu saja. Tapi ia tidak ingin mengambil resiko, katakan ia egois, tapi Jungkook benar-benar tidak ingin kehilangan baik istri maupun anaknya.
Jungkook mengalami dilema, tapi pada akhirnya ia memutuskan sebuah pilihan -pilihan yang mungkin akan disesalinya dimasa depan.
Tapi saat ini, pilihan ini merupakan pilihan terbaik yang bisa dilakukannya. Jungkook memilih untuk menggugurkan kandungan istrinya, ia masih belum siap jika harus kehilangan istri yang dicintainya itu .
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Omega | Kv √
FanfictionKookV . . . TopJk BotTae 24/10/20 : #1 kookv 27/10/20 : #1 kookv