.
.
.
.
.
"Kau belum mendapatkan informasi dimana Omega itu berada?"
Seorang pria dengan pakaiannya yang begitu berkelas nampak tengah memegang sebuah gelas dengan wine di dalamnya, sikapnya begitu angkuh memandang rendah seseorang yang berada di hadapannya dengan sinis. Kedua kakinya ia letakkan di atas meja, memperlihatkan sepatunya yang berkilap dan terlihat begitu mahal.
Yang ditanya hanya menggeleng dan itu membuat seseorang yang berpakaian mahal itu tidak suka, "apa kau tidak bisa bicara, huh?! jawab pertanyaanku!" teriaknya marah.
Gelas yang tadi dipegangnya ia lempar begitu saja dan pecah menjadi potongan-potongan kecil.
"Kami belum berhasil menemukan di mana keberadaannya, tuan." ungkap orang itu dengan suara yang bergetar ketakutan.
"Baiklah, cepat cari dia, kau ku berikan kesempatan terakhir dan jika kau gagal lagi maka kau akan ku habisi. Sekarang cepat pergi."
.
Jungkook yang tengah membuat sarapan untuk putrinya dikejutkan dengan suara bel yang tiba-tiba berbunyi.
"Siapa yang datang pagi-pagi seperti ini?" ucapnya pada diri sendiri, ia memberikan roti yang telah diberi selai strawberry olehnya pada sang putri yang kemudian menerimanya dengan senang hati lalu berkata, "ini makan lah, Daddy akan membuka pintu dulu, oke?" Sarang menganggukkan kepalanya melahap roti yang diberikan Daddy nya padanya.
Jungkook berlalu menuju ke depan pintu apartemennya untuk membukanya, dan betapa terkejutnya ia ketika melihat sang ayah tengah tersenyum bodoh kepadanya.
Jungkook mengernyit "Ayah? kenapa ada di sini?" Jungkook bertanya bingung, sedangkan sang ayah hanya memutar bola matanya malas.
"memangnya tidak boleh jika ayahmu ini datang kemari?" tanyanya kemudian. Memberi penekanan pada kata 'Ayah' yang membuat Jungkook mendengus.
"Bukan seperti itu maksudku," jelas Jungkook. Ayahnya mengangkat alisnya main-main, "lalu? Apa kau sedang menyembunyikan wanita di dalam?"
Mendengar itu membuat Jungkook menatap ayahnya frustrasi, "Tidak. Astaga, apa yang kau katakan Ayah.." katanya. "Hanya saja, jarang sekali Ayah berkunjung dan itu membuatku sedikit terkejut." tambahnya lagi.
Ayahnya memandangnya jengah, mengibas-ngibaskan tangan kanannya di depan wajah Jungkook kemudian mengatakan, "Terserah apa katamu, sekarang biarkan aku masuk dan melihat cucu kesayanganku."
Dengan begitu Jungkook memiringkan badannya, membiarkan Ayahnya masuk lalu kembali menutup pintunya dan menyusul ayah serta anaknya ke dapur.
Saat Jungkook kembali ke dapur, ia sudah melihat putrinya berada di pangkuan sang ayah.
"Apa Sarang tidak ke sekolah hari ini?" Ayahnya bertanya setelah melihat cucunya itu tidak memakai seragam sekolahnya.
Jungkook menggeleng, "Tidak ayah. hari ini Sarang libur." jawabnya Ia lalu menambahkan, "aku akan mengajaknya ke tempatku bekerja hari ini."
Ayahnya menatap Jungkook bingung, "mengajaknya ke tempat kerja?"
Jungkook kembali mengangguk, memberikan segelas susu pada putrinya saat melihatnya sudah menghabiskan roti yang diberikan-nya tadi. "Iya." jawabnya kemudian.
Ayahnya semakin bingung, "Bukankah itu berbahaya?"
Jungkook mengambil beberapa obat miliknya lalu meletakkannya di atas meja, tepat di hadapan sang ayah. Ia kemudian menjawab "Aku tidak membawanya ke tempat pelatihan ayah, tapi aku membawanya ke markas utama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Omega | Kv √
FanfictionKookV . . . TopJk BotTae 24/10/20 : #1 kookv 27/10/20 : #1 kookv