22

5.7K 716 74
                                    

.

.

.

.

.

Hari ini masih sama seperti hari-hari yang dilalui Jimin sebelumnya. Bangun pagi lalu pergi bekerja, seperti itulah kira-kira.

Tapi kali ini ada yang berbeda. Ia merasa lebih letih dibandingkan hari-harinya yang sebelumnya karena tadi malam ia tidak bisa terlelap sama sekali karena ia terus teringat akan sikap buruknya pada Taehyung yang kemudian membuat adiknya itu bersedih dan takut padanya.

Rasa bersalahnya itu kemudian membuatnya terjaga sepanjang malam.

Sungguh, jika bisa Jimin ingin menghentikan waktu dan mengulangnya kembali menjadi saat ia mengantarkan Sarang kembali ke apartemen Jungkook tadi.

Itu bukan karena Jimin ingin menghilangkan tasa bersalahnya, tapi ia ingin mengulang waktu karena ia tidak sanggup melihat Taehyung bersedih dan merasa takut padanya.

Bahkan pagi ini pun Taehyung masih tidak ingin menemui yang lebih tua. Alpha itu hanya melihat secara sekilas saat adiknya itu keluar dari kamar mandi yang ada di dekat dapur sebelum akhirnya ia berlari dengan begitu cepat menuju ke dalam kamarnya ketika ia melihat Jimin yang berjalan menghampiri dirinya.

"Sudahlah, Jim. Biarkan Taehyung menenangkan dirinya dulu. Aku yakin dia masih terkejut dengan sikapmu kemarin. Saat Taehyung sudah lebih tenang aku yakin dia akan menemui mu dengan sendirinya. " kata Yoongi saat itu, Jimin hanya menggangguk lemah.

Ia tahu kalau Taehyung akan kembali padanya, tapi kapan? Sampai berapa lama lagi?

Jimin sedih sedih melihat sikap Taehyung padanya. Ia tahu kalau Taehyung bersikap seperti itu karena ulahnya sendiri, tapi Jimin juga tidak tahan jika melihat Taehyung terus menghindarinya seperti ini.

Jelas saja, siapa kakak yang tidak akan sedih ketika adiknya sendiri bersikap acuh dan juga menghindarinya.

Ada satu hal yang membuat Jimin menjadi lebih sedih lagi, yaitu ketika ia melihat betapa sembabnya mata sang omega.

Jimin yakin kalau Taehyung mengurung diri didalam kamarnya untuk menyembunyikan tangisannya itu.

Pada akhirnya Jimin berangkat bekerja pagi itu tanpa menemui adiknya itu.

Saat akan meninggalkan apartemen, sang alpha berkata pada Yoongi, "Hyung, bisakah kau tetap disini? Aku takut jika Taehyung keluar dari kamarnya dan tidak menemukan siapapun disini maka ia akan merasa kesepian. Aku ingin kau menemaninya disini. " jelasnya.

Yoongi tersenyum kecil, meraih tangan kiri Jimin lalu menggenggamnya dan mengusapnya lembut. "Kau tidak perlu khawatir, aku akan tetap disini dan menemani Taehyung. " katanya. Memang benar, hari ini memang tidak banyak tugas yang perlu dikerjakannya sehingga ia bisa tetap di apartemen untuk bersama dengan Taehyung.

"Tapi Jim, tidak bisakah kau menemui Jungkook? " Sang alpha hanya memandanginya dalam diam. "Minta maaflah padanya atas sikapmu kemarin, aku yakin ia juga terkejut dengan apa yang kau katakan padanya. Bicarakan ini baik-baik dengannya dan cari solusinya. "

"Aku tidak yakin, hyung. " kata Jimin. "Apa dia mau mendengarkan penjelasanku atau tidak. "

"Jangan bicara seperti itu, kau tahu seperti apa Jungkook itu. Ia pasti aka mendengarkanmu. " jelas Yoongi, "Dan juga, bisakah kau meminta Jungkook untuk menemui Taehyung? Karena mungkin dengan begitu Taehyung akan lebih tenang dan mau bicara pada kita. "

Alpha itu terlihat tidak begitu yakin karena Taehyung saja tidak mau bertemu dengannya dan Yoongi yang sudah jelas lebih mengenalnya daripada Jungkook.

Last Omega | Kv √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang