33.2

4.8K 586 48
                                    

.

.

.

.

.

"Jadi ini semua hanya karena kau dendam pada... pada ayahnya Taehyung? " In Young menggelengkan kepalanya, ia tidak percaya dengan apa yang baru saja diucapkan oleh Il Guk. Rasanya sakit ketika menyadari bahwa Il Guk menelantarkan ia dan Jungkook hanya karena dendam masa lalunya itu. Jika sebelumnya ia hanya merasakan marah mengetahui kebohongan yang dilakukan oleh Il Guk, tapi kini In Young pun merasa kecewa -kekecewaan yang mungkin bertahan untuk waktu yang lama.

Semua orang menatap Il Guk tidak percaya ketika pria itu tertawa seakan-akan apa yang diucapkan oleh In Young adalah sebuah lelucon yang patut ditertawakan.

"Apakah hanya itu yang bisa kau mengerti? " Il Guk menatap semua orang yang berada dibalik dinding kaca satu persatu lalu berhenti tepat pada Taehyung yang semakin menyembunyikan tubuhnya dibalik tubuh Jungkook. "Omega itu... Aku menginginkannya. Aku menginginkan omega itu hingga akhirnya aku melakukan semua ini. Membunuh ayahnya mungkin bisa kusebut sebagai bonus. " katanya sambil tersenyum miring.

Jungkook dapat merasakan tubuh Taehyung yang bergetar. Ia pun membalikkan tubuhnya lalu menatap Taehyung khawatir. "Kamu tidak apa? Kita bisa pergi dari sini jika-"

Taehyung menggelengkan kepalanya, ia menggenggam tangan Jungkook yang menangkup wajahnya. "Tidak hyung, aku tidak apa-apa. "

"Tapi Tae.. "

Taehyung kembali menggeleng, "Sungguh aku tidak apa. Aku masih ingin mengetahui alasannya melakukan hal buruk ini pada hyung dan juga padaku. "

Memang aneh. Taehyung mengakuinya, ia memang penasaran dengan apa yang ingin Il Guk capai dengan semua tindakan jahatnya. Ia bahkan menyakiti keluarganya sendiri hanya karena hal yang tidak pasti didapatnya.

Sebenarnya bukan hanya Jungkook yang menginginkan Taehyung untuk keluar dari ruangan ini, tapi Jimin juga. Ia sudah geram terhadap kelakuan Alpha tua yang tidak tahu diri sama sekali. Bisa-bisanya ia mengatakan dengan mudahnya kalau ia menginginkan Taehyung saat istri serta anaknya ada dihadapannya. Jika bukan karena profesionalisme nya sebagai seorang polisi, Jimin mungkin sudah menghajar Il Guk habis-habisan.

Jungkook menghela nafasnya, "Baiklah, jika itu yang kamu mau, kita akan tetap disini. " setelah itu Jungkook kembali membalik tubuhnya menghadap Il Guk, Namjoon serta Jimin. Ia bisa melihat jelas kalau ayah kandungnya itu sama sekali tidak menyesali perkataan serta tidndakannya yang telah menyakiti banyak orang, bukan hanya ia dan ibunya, bahkan Taehyung juga tersakiti olehnya.

"Kau-"

"Tunggu dulu, " ucap Il Guk menghentikan Namjoon yang ingin bicara. "Aku belum selesai bicara pada istriku itu -atau bisa kubilang mantan istri? Mengingat ia yang sudah menikah dengan orang lain. " Il Guk masih sempat-sempatnya tersenyum miring, menatap In Young yang semakin menenggelamkan dirinya dalam pelukan Jae Wook. Jungkook yang melihat itu sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi.

"Ibu. Lebih baik sekarang kita pergi dari sini. Orang itu -aku sudah tidak ingin mendengar omong kosong darinya lagi. Dan ibu juga, aku yakin ibu sudah muak melihat wajahnya itu. "

In Young menganggukkan kepalanya, Jae Wook yang mengerti pun kemudian menuntun istrinya itu untuk keluar dari ruanagn itu. Jungkook dan Taehyung mengekor di belakang yang lebih tua.

"Bukankah sudah kubilang masih ada yang ingin kukatakan padamu, In Young? " Il Guk berteriak, membuat In Young serta yang lainnya menghentikan langkah kakinya. "Dan ini juga berlaku untukmu, putraku. "

Mereka tidak berbalik, tapi mereka juga tidak melanjutkan langkah mereka. Tanpa sadar menantikan apa yang akan Il Guk katakan selanjutnya.
"Berhubung kalian semua ada disini, bukankah akan lebih baik jika aku mengatakan semuanya? " kata Il Guk dengan sinis, Jungkook menggertakkan giginya, sementara Jae Wook berusaha menenangkan istrinya yang seperti sudah tidak sanggup lagi berada disana.

Last Omega | Kv √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang