33.1

4.8K 533 33
                                    

.

.

.

.

.

Past

"Apa maksudmu? "

"Maksudku, kenapa kau tidak menikah dengan manusia saja? Di dunia ini omega sudah sangat sulit ditemukan, dan jika kau terus mencoba mewujudkan mimpimu dengan menikahi seorang omega, aku yakin kau tidak pernah akan menikah seumur hidupmu. "

Il Guk menelan ludahnya, ia menatap temannya yang bernama Kim Seung Hwan dengan tatapan bimbang. "Tapi aku masih tidak percaya kalau semua omega sudah tidak bisa ditemukan. Maksudku lihatlah kita, Alpha dan Beta masih ada dimana-mana... tapi kenapa omega sudah tidak ada seakan-akan mereka sudah hilang ditelan bumi? Tidak masuk akal sama sekali. "

Teman Il Guk mengangkat bahunya, "Aku tidak tahu dan tidak peduli tentang hal itu, lagipula tidak ada bedanya menikah dengan manusia ataupun omega. Kita masih bisa memenuhi nafsu kita juga bisa mendapatkan keturunan, dan jika beruntung kita juga bisa menemukan cinta pada mereka. Apa lagi yang kurang? "

"Kau benar.. " tapi itu bukan apa yang menjadi keinginanku selama ini batin Il Guk.

.

"Aku bersedia. "

Riuh tepuk tangan memenuhi ruangan bernuansa putih itu. Dua orang yang berdiri diatas altar saling tersenyum sembari memandang satu sama lain. Sang wanita -In Young- terlihat begitu anggun dengan gaun pengantin putih yang dipakainya, sementara Il Guk begitu gagah dengan setelan jas hitam miliknya.

Sungguh pasangan yang begitu serasi -begitulah yang ada dipikiran orang-orang yang hadir disana.

Tapi memang keduanya terlihat begitu sempurna, suami yang tampan serta istri yang cantik. Meskipun demikian, seharusnya kisah mereka bisa lebih sempurna jika salah satu dari pasangan itu tidak terpaksa menjalani pernikahannya.

"Kubilang apa, pada akhirnya kau tetap akan menikah dengan seorang manusia kan, Guk. " seorang pria yang berada disamping Il Guk -Seung Hwan- bicara dengan berbisik.

Il Guk sendiri hanya melirikkan matanya pada temannya itu, "Diamlah, ini semua kulakukan karena terpaksa, bodoh. " bisik Il Guk.
Sedang temannya hanyalah mengangkat bahunya lalu tersenyum miring. "Ya ya terserah. "

.

"Aku memberinya nama Jeon Jungkook. " ucap Il Guk sembari memandangi seorang bayi yang baru saja lahir beberapa waktu yang lalu. Bayi laki-laki yang begitu tampan yang kini tengah tertidur di pangkuan ibunya. "Nama yang kusiapkan khusus hanya untuknya. Bagaimana menurutmu? " tanyanya pada sang istri.

In Young tersenyum, ia mengusap pipi putranya dengan perlahan. "Aku menyukainya. Nama itu sangat cocok untuk putra kita ini. Jeon Jungkook, putraku Jeon Jungkook. "

"Hmm, syukurlah kau menyukainya. Aku berharap dia akan tumbuh besar dan menjadi sepertiku. "

Saat itu juga, senyuman di bibir In Young luntur seketika.

.

"Aku tidak menyangka, setelah sekian lama akhirnya kau bisa menikah juga. " Il Guk berkata dengan nada mengejek pada sahabatnya -Kim Seung Hwan- yang baru saja mengucapkan janji sucinya dengan seorang wanita yang saat ini sudah menjadi istrinya. "Bahkan anakku saja sudah sebesar ini. Aku tidak membayangkan akan seperti apa anakmu nanti. "

Semua orang tertawa, bahkan Seung Hwan dan istrinya pun ikut tertawa. "Benar sekali, aku juga tidak pernah memimpikan hal ini sebelumnya. " kata pria Kim itu, ia meraih tangan istrinya lalu menciumnya sambil tersenyum. Seung Hwan mendekatkan dirinya pada Il Guk lalu berbisik padanya.

Last Omega | Kv √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang