.
.
.
.
.
"Hyung.. kita mau kemana? "
Jungkook menolehkan kepalanya sesaat pada Taehyung yang duduk di kursi penumpang tepat disebelahnya. "kita akan pergi makan, setelah itu kita akan bersenang-senang disuatu tempat --tapi aku tidak akan memberitahumu sekarang karena ini adalah kejutan, mengerti? "
Taehyung cemberut namun ia tetap menganggukkan kepalanya.
Tidak begitu lama sampai mereka sampai ditujuan, hanya sekitar dua puluh menit perjalanan dan kini mereka sudah sampai.
Mata Taehyung berbinar ketika melihat dimana mereka berada sekarang. Ditempat yang begitu ramai dan terlihat menyenangkan. Sungai Han, Taehyung sangat menyukai tempat ini karena dulu ketika ia masih kecil kedua orang tuanya juga pernah mengajaknya kesini beberapa kali ketika mereka sedang berlibur.
Taehyung dan kedua orang tuanya memiliki banyak kenangan menyenangkan ditempat ini. Mereka menghabiskan waktu dengan berpiknik disiang hari lalu melihat kembang api dimalamnya, sungguh Taehyung merindukan masa-masa indah itu. Setelah kedatangan Jimin dikeluarganya pun mereka masih tetap berkunjung ke sungai Han, membuat kenangan-kenangan baru yang lebih menyenangkan bersama dengan keluarga barunya itu.
Taehyung senang, ia sangat bahagia memiliki keluarga seperti ini. Ayah, ibu dan Jimin hyungnya. Semua kebahagiaan Taehyung sudah lengkap rasanya hingga saat malam itu tiba, malam dimana ia melihat kedua orang tuanya dibunuh dengan kejam,malam saat ia kehilangan Jimin dan juga kebebasannya.
Taehyung pernah sesekali membayangkan, betapa bahagianya keluarganya sekarang jika saja kejadian malam itu tidak pernah terjadi. Taehyung yang melanjutkan sekolahnya, bekerja lalu menikah. Ibu dan ayahnya dengan senyuman diwajahnya menyambutnya ketika pulang bekerja, serta Jimin hyung dan Yoongi hyung yang akan datang berkunjung dengan anak mereka.
Pasti semua itu rasanya sangat menyenangkan.
Tapi sayang, Taehyung hanya bisa membayangkan semua itu karena sekarang ini hidupnya sudah jauh berbeda, kedua orang tuanya sudah tidak ada, hanya Jimin yang ia miliki sekarang. Dan Taehyung tidak ingin kehilangan hyungnya itu juga.
Dan hal itu kemudian membuat Taehyung tersadar betapa kekanakan tingkahnya dua hari ini. Mengabaikan Jimin dan membuatnya khawatir, ia tidak seharusnya membuat hyungnya bersedih karenanya.
Bodoh, dasar Taehyung bodoh.
Bagaimana bisa ia melakukan ini pada hyungnya? Pasti Jimin sekarang sangat kecewa padanya.
Bagaimana ini...
Jungkook memarkirkan mobilnya tidak jauh dari sungai Han, setelah memarkirkannya, ia dan Taehyung tidak juga keluar dari dalam mobilnya itu.
Jungkook hanya diam sambil memperhatikan Taehyung dengan seksama, pemuda itu tadi terlihat begitu senang tapi sekarang ia justru terlihat murung dan sedih. Itu membuatnya penasaran, apa yang sebenarnya sedang Taehyung pikirkan hingga membuatnya seperti ini.
"Tae..hei ada apa? " tanyanya kemudian, ia penasaran kenapa Taehyung berubah menjadi murung seperti ini. Ia tidak suka melihatnya bersedih, Taehyung tidak cocok bersedih karena bagi Jungkook hanya kebahagiaan yang cocok tergambar di wajah pemuda disampingnya itu.
Jungkook meraih salah satu tangan Taehyung lalu menggenggamnya lembut, memberikan usapan-usapan menenangkan menggunakan ibu jarinya. "Apa yang sedang kau pikirkan, hmm? Kenapa cemberut seperti itu. "
Taehyung hanya menggelengkan kepalanya, ia mencoba menahan air mata yang sudah mendesak ingin keluar akibat ia yang mengingat kenangan masa lalu keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Omega | Kv √
FanfictionKookV . . . TopJk BotTae 24/10/20 : #1 kookv 27/10/20 : #1 kookv