.
.
.
.
.
Setelah memberikan Il Guk pada Jimin yang berhasil membuka pintu dengan mendobraknya --Jungkook jatuh terduduk ditempatnya tadi berdiri. Taehyung yang sudah tidak menggendong Sarang pun langsung berlari menuju kearak yang lebih tua. Taehyung ikut mendudukkan tubuhnya tepat disamping Jungkook yang terlihat begitu pucat.
Melihat hal itu, Namjoon segera memerintahkan anak buahnya untuk menghubungi rumah sakit dan meminta mereka untuk mengirimkan ambulans segera sementara ia sendiri berusaha menghentikan pendarahan diperut Jungkook memakai sobekan kain yang ia dapat dari pakaiannya dengan cara menekan luka tembakan itu.
Taehyung dengan perlahan meletakkan kepala Jungkook diatas pangkuannya, ia seperti tidak bisa berkata apa-apa melihat keadaan Jungkook yang sangat pucat serta banyaknya darah di bajunya membuat Taehyung mengingat masa lalunya ketika kedua orang tuanya dibunuh tepat didepan kedua matanya.
Ia ingat teriakan kedua orang tuanya ketika memintanya untuk lari menyelamatkan diri dengan menggunakan tubuh mereka sebagai perisai untuknya. Tapi sayang, kekuatan kedua orang tuanya tidak seimbang dengan orang-orang yang menyerangnya. Taehyung sendiri tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi waktu itu hingga ia hanya diam dan menangis melihat banyaknya orang jahat yang melukai orang tuanya.
Saat itu ia tidak sadar kalau ia telah menyia-nyiakan perjuangan kedua orang tuanya dalam melindunginya dengan hanya diam dan membiarkan dirinya sendiri tertangkap oleh PyunSoo.
Tapi tidak, ia tidak boleh begini.
Ia tidak boleh terlihat lemah disaat Jungkook membutuhkan dorongan darinya. Lagipula keadaan Jungkook seperti ini juga karena melindunginya. Untuk itu, kali ini Taehyung akan berusaha untuk kuat. Ia tidak akan lagi mengecewakan orang-orang yang telah melindunginya.
"J-jungkook hyung... " panggil Taehyung pada Jungkook yang memejamkan matanya dengan erat, ia meletakkan sebelah tangannya untuk menyangga kepala Jungkook sedangkan satunya lagi ia gunakan untuk mengusap wakahnya yang kini penuh dengan keringat dingin. "Hyung...buka matamu --hyung.. "
Taehyung.
Itu suara Taehyungnya. Jungkook ingin membuka matanya dan melihat Taehyung serta putrinya. Apa mereka sudah baik-baik saja? Apa ayahnya sudah berhasil diamankan oleh Jimin?
Jungkook sangat sangat ingin untuk membuka kedua matanya, tapi entah kenapa rasanya ia tidak sanggup. Rasa sakit yang bersumber di perutnya seakan mampu melumpuhkan semua sistem saraf ditubuhnya. Ia sungguh-sungguh berusaha, tapi tetap saja kegelapan masih menghalangi pandangannya.
"Hei hyung..tidak apa-apa. " kata Taehyung, ia mengusap lembut pioi yang lebih tua ketika dahinya berkerut seperti sedang berusaha untuk membuka matanya. Itu terlihat menyakitkan, dan Taehyung tidak tega. "H-hyung, kau tidak perlu mencemaskan hal apapu, " kata Taehyung lagi, ia seperti tahu apa yang saat ini sedang dipikirkan oleh Jungkook. "Sarang sudah baik-baik saja, aku -kita semua akan baik-baik saja. Kau sudah menyelamatkan kami semua hyung. "
Jungkook sepertinya mendengar apa yang dikatakan oleh Taehyung karena setelahnya Taehyung dapat merasakan kalau tubuh Jungkook sudah lebih rileks, dahinya pun sudah tidak tampak kerutan disana.
"Namjoon hyung --"
Namjoon yang tadinya serius untuk menekan pendarahan pada luka Jungkook pun menolehkan kepalanya, menatap Taehyung yang sedang menahan tangisnya. "Ada apa, Tae? "
"Kapan...kapan ambulans akan sampai? Tanyanya pada sang ketua.
Namjoon melihat jam ditangannya, jarak rumah tua ini ke rumah sakit lumayan jauh sehingga memerlukan waktu yang sedikit lebih lama untuk ambulans datang. "kurasa sepuluh atau lima belas menit lagi. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Omega | Kv √
FanfictionKookV . . . TopJk BotTae 24/10/20 : #1 kookv 27/10/20 : #1 kookv