26

5K 609 45
                                    

.

.

.

.

.

Pagi ini masih terasa sama bagi Jungkook. Ia sebagai seorang single parent memiliki banyak tugas setiap harinya, mulai dari membersihkan rumah hingga merawat putrinya yang menggemaskan itu. Jika dipikirkan, semua tanggung jawab yang ada pada Jungkook itu terlihat berat jika dilakukan seorang diri apalagi bagi Jungkook yang merupakan seorang pria.

Tapi pada kenyataannya itu semua tidak benar, apalagi jika semua tanggung jawab itu dilakukan dengan sepenuh hati seperti yang Jungkook lakukan terhadap tanggung jawabnya itu.

Jungkook senang bisa melakukan semuanya sendiri, tidak bergantung pada bantuan dari ibunya apalagi orang asing. Ia senang bisa merawat tempat tinggal serta putrinya dengan cukup baik meskipun ini semua sulit pada awalnya.

Saat istrinya pergi meninggalkannya dan Sarang, Jungkook diharuskan untuk kembali beradaptasi dengan hidupnya seorang diri dan ditambah dengan seorang putri yang baru lahir yang sudah pasti akan jauh lebih berat untuknya.

Jungkook harus belajar mengurus seorang bayi seorang diri --bukan karena tidak ada yang mau membantunya, tidak. Ibunya bahkan memintanya untuk menitipkan putrinya itu padanya karena takut kalau Jungkook akan kesulitan jika harus mengurusnya sendirian, tapi ia menolak untuk menitipkan putrinya pada ibunya karena Jungkook merasa kalau Sarang adalah tanggung jawabnya sepenuhnya. Ia juga merasa kalau tidak akan adil bagi putrinya itu jika ia menitipkannya pada orang lain seakan-akan ia juga meninggalkannya sama seperti ibunya yang meninggal.

Tidak, Jungkook tidak akan membiarkan putrinya merasa seperti itu.

Jungkook akan melakukan apapun untuk membuat kehidupan putrinya tenang dan nyaman meskipun itu membuatnya lelah setengah mati, apalagi dengan pekerjaan yang dijalaninya sekarang membuat Jungkook memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk membahagiakan putrinya.

"Daddy!"

Jungkook yang sedang memasak sarapan untuk ia dan putrinya terkejut mendengar panggilan sarang yang keras itu. Putrinya itu berdiri tepat di belakangnya tapi ia tetap saja berteriak keras hanya untuk memanggil Jungkook yang jaraknya tidak sampai satu meter didepannya.

Jungkook mematikan kompornya, lalu berbalik dan berjongkok untuk meyamakan tingginya dengan sang putri. "Ada apa? Kenapa berteriak seperti itu hmm? " tanyanya pada sang putri yang menatapnya dengan senyuman lebar diwajahnya. "Kamu kelihatannya senang sekali." ucap ayah satu anak itu lagi.

Sarang menganggukkan kepalanya dengan semangat. "Daddy daddy lihat yang sudah aku buat! " kata sarang sambil melompat-lompat ditempatnya berdiri. Tangan mungilnya mengulurkan sesuatu pada Jungkook yang langsung menerimanya dengan senang hati.

"Apa ini? " tanyanya sambil membaca kertas kecil ditangannya itu. "Kartu undangan? " tanya Jungkook lagi, menunjuk pada kertas kecil ditangannya yang penuh dengan tulisan putrinya yang masih terlihat berantakan.

Sarang menganggukkan kepalanya, "hmm itu untuk Taetae, berikan ya Daddy? "

"Tapi sayang, ini undangan apa? Kenapa tidak mengundangnya lewat ponsel saja? "

Sarang cemberut, gadis kecil itu melipat kedua tangannya mungilnya didepan dadanya. "Ishh daddy, itu undangan ulang tahun Sarang jadi aku mau kasih undangan itu buat Taetae karena Taetae itu cantik!! "

Dahi Jungkook berkerut, alasan macam apa yang baru saja diucapkan putrinya itu, ia memberikan undangan ini karena ia merasa Taehyung cantik? Yang benar saja, menurut ayah satu anak itu alasan yang diberikan oleh putrinya itu tidak ada kaitannya dengan pertanyaan yang baru saja ia ajukan. Tapi ya mau bagaimana lagi, anak-anak terkadang memiliki cara berpikir yang unik dan berbeda dengan orang dewasa lainnya, jadi pada akhirnya Jungkook hanya tersenyum kepada putrinya itu.
"Baiklah baik, tapi apakah ini undangan untuk pesta ulang tahunmu besok hm? " Sarang menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan dari sang ayah. "Oke, kalau begitu nanti undangannya akan daddy titipkan pada paman Jimin, sekarang lebih baik putri daddy yang cantik ini sarapan lebih dulu, ayo. "

Last Omega | Kv √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang