3

15.4K 1.7K 25
                                    

.

.

.

.

.

"Bagaimana Hoseok? Apa kau sudah mendapatkan identitasnya? "Hoseok yang baru saja masuk ke dalam ruangan milik ketuanya itu pun mengangguk, "ya. Tapi ada sesuatu yang aku tidak mengerti disini. " kata Hoseok kemudian.

"Maksudmu? " Namjoon bertanya bingung.

"Well, namanya adalah kim Taehyung, usianya sembilan belas tahun, dan yang membuatku tidak mengerti adalah disini tertulis kalau anak itu ada seorang omega. "Hoseok menjelaskan apa yang telah ia baca kepada Namjoon, ia kemudian memberikan data-data tersebut kepada sang ketua.

Namjoon melihat tulisan yang tertera dalam kertas tersebut. "Omega? Aku seperti pernah mendengar kata itu. "

"Benarkah? "

"Entahlah. Aku juga lupa. Aku akan coba bertanya pada Seokjin hyung nanti, mungkin saja dia tahu apa itu Omega. " jelas Namjoon yang mendapat anggukkan setuju dari Hoseok.

.

"Jim, bisa kau jaga anak itu malam ini? " Seokjin bertanya sambil membereskan beberapa barang yang sebelumnya ia gunakan untuk memeriksa keadaan seseorang yang tadi dibawa oleh Jimin, Namjoon dan juga Hoseok.

Jimin mengangguk, tangannya masih senantiasa menggenggam tangan yang lebih muda, memberikan ketenangan padanya yang kini sedang menatap kearahnya dan juga pada Seokjin. "tentu hyung. Tapi kau akan kemana? "

"Aku akan pergi menemui Namjoon untuk melaporkan hasil pemeriksaan ku pada anak itu kemudian aku harus mencari beberapa alat untuk membantuku dalam bertugas. Mungkin akan lama. " ujar Seokjin pada Jimin yang lagi-lagi menganggukkan kepalanya.

"Baiklah kalau begitu, aku pergi dulu. Aku akan kembali lagi besok. " Seokjin lalu pergi meninggalkan Jimin dan juga Taehyung berdua.

Setelah kepergian Seokjin, suasana di ruangan itu menjadi hening. Baik Jimin maupun Taehyung tidak ada yang mengatakan apapun, yah memang sejak awal Taehyung memang tidak bicara.

Dalam keterdiamannya, Jimin berpikir. Mungkin ini adalah saat yang tepat untuk memberi tahu Taehyung tentang siapa dirinya sebenarnya.

Ia tidak ingin jika adiknya itu justru marah padanya jika ia tidak segera memberitahunya.

"Ehm.. " Jimin berdehem, berusaha untuk mendapatkan perhatian dari Taehyung yang hanya diam memandang ke atas.

Dan berhasil.

Taehyung kini memandang kearahnya. Tapi entah kenapa ia jadi  merasa ragu, tapi tidak, ia tidak bisa mundur. Ia harus segera memberitahu Taehyung tentang siapa dirinya sebelum Seokjin atau yang lainnya datang kembali.

"Bisa- bisa kita bicara sebentar? " Jimin berucap ragu, ia sebenarnya tidak tega melihat Taehyung yang sepertinya sudah mengantuk. Tapi ia tidak bisa menundanya lagi. Ia ingin segera bisa untuk memeluk dan melepaskan segala kerinduannya pada satu-satunya keluarganya di dunia ini.

Jimin terus menatap sosok dihadapannya, berharap jika Taehyung segera menjawab pertanyaan. Dan ya, Jimin melihat Taehyung kemudian menganggukkan kepalanya meski terlihat keraguan dalam raut wajahnya.

"Aku... Apa kau tidak tahu siapa aku? " mendengar pertanyaan aneh yang diberikan Jimin, Taehyung mengernyit. Tidak mengerti dengan pertanyaan yang diberikan oleh orang dihadapannya itu.

"Apa kau tidak mengenali aku... " hanya gelengan yang Jimin dapatkan. Ia kemudian melanjutkan ucapnya dengan lirih, "Taetae... "

Taehyung melebarkan matanya. Airmata sudah mengalir di kedua pipinya.

Nama panggilan itu, tidak... Tidak mungkin. Bukankah -bukankah dia sudah -
"Ini aku.... Chim hyung mu.. "

Taehyung terus menggelengkan kepalanya, tautan tangan keduanya ia lepaskan. Ini tidak mungkin. Bagaimana mungkin hyungnya masih hidup? Dan jika ia memang masih hidup, kenapa tidak segera menyelamatkannya?

"Ti-tidak.... Kau bohong...  " ucap Taehyung untuk pertama kalinya setelah sekian lama, "hyung sudah pergi... " airmata terus mengalir deras di kedua sisi wajahnya.

Melihat Taehyung dalam keadaan seperti itu membuat Jimin ikut bersedih dan juga merasa bersalah.
"Tidak, baby. "Ucap Jimin memohon, ia kembali menggenggam tangan Taehyung dengan erat namun tidak cukup untuk menyakitinya. "Lihat aku, lihat mataku dan katakan siapa diriku... "

Taehyung masih enggan untuk menatap Jimin, namun kemudian Jimin menangkup wajahnya dan membuat Taehyung menatap lurus kearahnya.

"Sekarang lihat aku dan katakan padaku siapa diriku.... " Taehyung yang masih menangis kemudian menatap Jimin, meskipun tidak jelas karena airmata yang menghalangi pandangannya, namun Taehyung mengenali itu.

Ia mengenali pandangan yang diberikan Jimin padanya.
Pandangan yang dipenuhi dengan kasih sayang, sama seperti tujuh tahun yang lalu, namun kali ini pandangan itu juga dipenuhi dengan rasa rindu, khawatir, kesedihan dan juga perasaan lega.

Taehyung masih mengingatnya.

Orang dihadapannya ini benar-benar Chim-chim hyungnya. Seseorang yang begitu ia rindukan.

Tangis Taehyung bertambah keras, ia kemudian bergerak maju dan menjatuhkan dirinya dalam pelukan sang kakak.

Kakaknya yang ia pikir telah pergi meninggalkannya untuk selamanya kini ada dihadapannya, memeluk tubuhnya dengan begitu erat.

Tidak berbeda dengan Taehyung, Jimin pun menangis. Perasaan lega merasuki dirinya.
Akhirnya setelah sekian lama mencari keberadaan adiknya ini, ia berhasil.

Dan sekarang, ia akan memastikan kalau Taehyung akan baik-baik saja. Jimin akan menjaga Taehyung dengan seluruh hidupnya, ia tidak akan membiarkan adiknya mengalami penderitaan lagi.

Dan ia pastikan, siapapun yang telah melakukan ini pada adiknya akan menerima balasan darinya.

.

"Hy-hyung.. " Taehyung berucap lirih.

Mereka berdua saat ini tengah berbaring dengan Taehyung yang berada dalam rengkuhan Jimin. Menghabiskan malam berdua dengan perasaan lega dalam diri mereka.
Akhirnya setelah sekian lama... Setelah sekian lama akhirnya mereka bisa melepaskan segala kerinduan dalam diri keduanya.

"Heumm. " jawab Jimin, tangannya memberikan usapan pada punggung yang lebih muda. " ada apa, Taetae? "

"Bagaimana -bagaimana hyung bisa selamat malam itu? Dan kenapa hyung tidak segera mencariku? " Taehyung mengangkat wajahnya untuk menatap sang kakak.

"Maafkan aku. " ucap Jimin, ia memberikan kecupan pada dahi Taehyung yang kemudian menutup kedua matanya, menikmati segala perhatian yang diberikan Jimin padanya.
"Aku akan menceritakan semuanya padamu nanti, tapi sekarang kau harus beristirahat, heum? "

Karena Taehyung memang sudah merasa lelah, akhirnya ia pun mengangguk. Setidaknya ia akan merasa aman malam ini bersama dengan orang yang begitu dirindukannya.

Bersama kakaknya, sang Alpha.

.

.

.

.

.

Berapa lama aku gk update? 😂🙈

Like dan comment jangan lupa oke 😘💜
Psst. Jk di chap selanjutnya 😁

Next

Last Omega | Kv √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang