.
.
.
.
.
"Hyung, ada apa? "
Tanya Jimin saat ia berpapasan dengan Namjoon setelah keluar dari ruangan Jungkook, ia bertanya pada ketuanya yang terlihat sedang terburu-buru bersama beberapa anggota kepolisian yang lainnya.
Namjoon menghentikan langkahnya ketika Jimin bertanya, ia bahka tidak menyadari keberadaan salah satu anggota kepercayaannya itu. Polisi yang lebih tua itu mengenakan rompi anti peluru miliknya lalu berkata pada Jimin. "Hoseok baru saja mengabariku kalau ia berhasil melacak keberadaan pengedar narkoba yang sudah beberapa waktu ini menjadi incaran kita jadi sekarang aku akan berusaha untuk menangkapnya." jelasnya.
Jimin mengangkat kedua alisnya, terkejut. "Benarkah? " anggukan Namjoon menjadi konfirmasi pertanyaan yang Jimin ajukan. "Jadi sekarang sekarang kau akan menuju ke lokasinya, hyung? "
"Ya," kata Namjoon sambil mengangguk kecil. "..kita tidak bisa kehilangan kesempatan ini. Kita sudah cukup lama mengejar para pengedar itu. Setelah kita menangkap salah satu dari mereka kita akan mengintrogasinya untuk menemukan bandar besar yang menjalankan operasi ini, dan kemungkinan besar para pengedar ini ada kaitannya dengan PyunSoo. " kata Namjoon panjang lebar.
Jimin menganggukkan kepalanya dengan dahi berkerut, ia baru mengetahui informasi ini --kalau ternyata PyunSoo juga ada kaitannya dengan para pengedar obat-obatan terlarang itu. "Kalau begitu tunggulah sebentar, aku akan mengambil rompi dan senjataku. " kata Jimin, saat ia hendak pergi, Namjoon memberhentikannya dengan menahan pundaknya.
"Tunggu, Jim. Bukannkah hari ini kau sedang bebas tugas? " tanya sang ketua, ia menatap Jimin dengan mengangkat sebelah alisnya. "Kau tidak perlu melakukan ini, aku akan meminta Jungkook untuk pergi bersamaku dan yang lainnya. "
"Tak apa hyung, semakin banyak bantuan bukankah itu semakin baik? Lagipula aku yakin kalau Jungkook sedang tidak bisa diganggu saat ini, untuk itu aku yang akan menggantikannya. "
Meskipun tidak mengerti maksud Jimin, Namjoon tetap menganggukkan kepalanya karena ia sendiri tidak memiliki banyak waktu, ia harus memutuskan dengan cepat atau jika tidak maka ia akan kembali kehilangan jejak para penjahat itu. "Baiklah jika seperti itu, cepatlah. Aku akan menunggu dimobil. "
Jimin bergerak dengan cepat, mengambil barang-barang yang diperlukannya lalu segera menyusul Namjoon dan yang lainnya untuk menagkap para kriminal itu.
Kriminal yang kemungkinan besar memiliki keterkaitan dengan PyunSoo, kriminal yang telah menyakiti seluruh keluarganya.
.
Mengendarai mobilnya menuju ke apartemen Jimin kali ini terasa lebih lama dari biasanya, padahal Jungkook sudah mengendarai mobilnya lebih cepat dari kebiasaannya.
Sebenarnya ayah satu anak itu hanya perlu melewati beberapa blok lagi untuk sampai diapartemen, tetapi waktu terasa berputar lebih lama dan itu membuatnya sangat kesal. Jungkook sangat ingin segera menemui Taehyung dan melihat keadaannya.
Apakah pemuda itu baik-baik saja atau tidak, atau apakah ia sudah makan atau belum? Jungkook benar-benar merasa khawatir.
Jungkook berpikir kalau keadaan Taehyung saat ini mungkin disebabkan olehnya. Ia merasa bertanggung jawab karena jika bukan karena dirinya, Jimin pasti tidak akan memarahi omega itu hingga membuatnya bersedih seperti ini.
Jungkook sendiri sampai saat ini masih belum mempercayai kalau ternyata Taehyung adalah adik Jimin yang selama ini menghilang karena diculik. Ia tidak menyangka karena selama ini Jimin tidak pernah membicarakan masa lalunya dengan Jungkook, dan juga ia bukanlah seseorang yang suka mencampuri kehidupan orang lain hingga ia tidak pernah bertanya pada Jimin pula tentang masa lalu sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Omega | Kv √
FanfictionKookV . . . TopJk BotTae 24/10/20 : #1 kookv 27/10/20 : #1 kookv