11

1.7K 169 2
                                    

Vote jangan lupa :)
Comment next kalo kalian mau next chap :)

Cukup lama jaehwa berbaring di kamarnya hingga tertidur. Sampai tidak sadar siang sudah berganti dengan malam.

Melihat jam di atas nakas dekat kasurnya, pukul 6 lewat 30 menit.
Tak butuh waktu yang lama untuk mengumpulkan nyawanya, jaehwa langsung bangkit dan menuju kamar mandi.

Setelah mandi, jaehwa turun untuk makan bersama keluarganya. Membuka pintu kamarnya lalu menuruni anak tangga satu persatu.
Hingga sampai di anak tangga terakhir.

Plak

Tamparan yang cukup keras mendarat di pipi kanan jaehwa. Belum juga pipi kirinya sembuh sekarang pipi kanannya. Ia sedikit meringis merasakan sakit disudut bibirnya.

"Lo apain seoyeon sampe bisa kayak gini?" Tanya jaehyun dengan sarkas.
"Mwo? Gue? Perasaan gue gak apa-apain." Balas jaehwa.
Sedikit terkejut dengan pertanyaan jaehyun. Karena yang sebenarnya jaehwa lah yang terkena pukulan seoyeon. Bukan sebaliknya.

"Kalo gak lo apa-apain kenapa bisa sampe gini? Mana banyak kayak gini." Jaehwa berdecih mendengar ucapan jaehyun.

"Kenapa ini?" Tanya tiffany yang penasaran dengan keributan anak-anaknya.
"Loh hwa ini kenapa berdarah? Ini seoyeon juga kenapa memar-memar gini?" Belum juga anak-anaknya menjawab pertanyaan pertama, Tiffany sudah mengajukan pertanyaan lainnya.

"Seoyeon kayak gini gara-gara jaehwa. Tanya aja itu sama orangnya." Ujar jaehyun.
"Bener kamu hwa yang ngelakuin ini?" Sekarang giliran yunho yang bertanya.

Jaehwa menghela napasnya panjang. "Gemanhae. Kalau aku membela diri juga gak ada gunanya." Ujar jaehwa.
Kesal dengan semuanya jaehwa berjalan meninggalkan yunho dan tiffany.

"Yak! Jung Jaehwa!" Pekik yunho yang tidak digubris oleh jaehwa.

Sungchan mengikuti jaehwa keluar dari rumah. Menarik lengan jaehwa agar ia berhenti.
"Mwo?! Plis lah oppa gak usah ngikutin gue!"
"Berhenti bentar!"
"Apa lagi? Ni gue kasih kartu atm gue. Kasih ke appa. Gue pergi dulu." Pamit jaehwa.

Jaehwa membalikkan badannya, "oiya satu lagi. Jangan cari gue!"

"Hari ini temenin gue cari apart ya?" Pintaku kepada salah satu sahabatku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hari ini temenin gue cari apart ya?" Pintaku kepada salah satu sahabatku. Karina.

Ya semalam aku menginap di rumahnya. Kita tidak sengaja bertemu di jalan. Dan karina menawarkanku untuk menginap dirumahnya untuk sementara. Berhubung orang tuanya berada di luar negri.

"Eh ya ampun gue lupa. Ini kan rabu ya. Kagak jadi deh rin!"
"Ih gak papa gue sekali-kali lah ijin buat bolos bimbel."
"BIG NO!" Tolakku mentah-mentah.
"Beneran gak papa jung jaehwaaa. Lu kenapa sih gitu amat? Kayak kita baru kenal aja."
"Bukan gitu!! Kasian ortu lo udah biayain bimbel mahal-mahal."

Karina memasang wajah malasnya,"Terus lo mau sama siapa? Jangan sendiri loh."
Aku hanya mengedikkan bahu.

"Eh ada apa ni?" Tanya jaemin yang tiba-tiba datang.
"Apa ya na?" Tanya karina balik.
Jaemin melengos karena sebal dengan karina.
"Temenin gue dong na." Pintaku pada jaemin.

"Mau kemana? Beesyukur banget gue hari ini. Gak disambut dengan kulkas."
"HAHAHAHA. GAK LUCU!"
"Kagak jadi lah." Sambungku.
"Eh eh jangan gitu dong! Kenapa? Lu mau gue temenin kemana?"
"Cari apart. Lo beneran mau temenin gue?"
"Wih lo tepat sasaran. Di sekitar apart gue ada tuh yang dijual sama sewa. Coba nanti gue hubungin tu pemiliknya. Sekalian lu survey-survey dulu."
Aku hanya menganggukkan kepala.

"Gimana lo suka yang mana?" Tanya jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana lo suka yang mana?" Tanya jaemin. Aku hanya diam masih menimang-nimang keputusan.
"Lah kok diem sih. Kagak suka apartnya ya?" Tanya jaemin lagi.
"Gue kayaknya suka yang di lantai 15 deh." Jawabku
"Yaudah beli aja. Emang lu ada duit?"
"Widih ngejeknya gitu amat!"
"Hahahaha yaudah dibeli. Tapi kan lu belum cukup umur buat izin beli apart."
"Lah iya gue lupa."

Kita masih memikirkan siapa yang bisa membantu kita? Ah bukan lebih tepatnya aku untuk izin membeli apartemen itu.

Cukup lama kita memikirkannya. Kalau meminta tolong mark atau sungchan oppa, mereka juga belum mendapat izin. Apalagi jeno dan yang lainnya.

Siapa yang bisa menolong kita?

Sampai pada akhirnya jaemin beranjak dari duduknya.

"Ah hyung sini!" Panggil jaemin.
.
.
.

Tbc

🌻~
Annyeong i'm back dengan cerita b aja. 'Cause bingung mau gimana ㅠ_ㅠ.

Yaudin jangan lupa vote+commentnya.

Kalian udah pilih kan mau next cerita siapa?

Karena aku bingung pilih ya. Aku tambah bingung gara2 mark. Aku pingin bikin story ttg mark juga. Jadi aku kasi pilihan lagi yaw.

Taeyong

Doyoung

Haechan

Mark

Komen di namanya yang kalian pilih. Thank u. Ada bonus foto doy


BAD BROTHER | JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang