Vote dulu yuk❗
Hari ini tepat hari ke 6 jaehwa di rawat di rumah sakit. Dan esok, ulang tahunnya. Suho berkata, bahwa jaehwa memiliki kemajuan yang cukup signifikan. Dan keluarga hanya perlu berdo'a serta menunggu jaehwa terbangun dari komanya.
Sejak hari pertama jaehwa dirawat, keluarga jung terus bergantian untuk menjaganya di rumah sakit. Tapi, tidak dengan jaehyun. Dia selalu berada di ruang khusus perawat ICCU dimana adiknya di rawat itu. Bahkan, jaehyun selalu meluangkan waktunya untuk hanya sekedar berbincang kepada jaehwa, walaupun tidak mendapat balasan seperti saat ini.
Jaehyun selalu menggenggam telapak tangan jaehwa yang dingin karena ac ruangan.
"Gak capek tidur terus, hmm?" Itu pertanyaan yang selalu jaehyun lontarkan saat menjenguk jaehwa.
"Besok ulang tahun loh kamu, Hwa. Beneran gak mau bangun? Padahal kamu udah janji mau minum bareng guanlin kan?" Jaehyun diam sejenak. Merasa sesak dalam dadanya."Apa gak mau minum bareng oppa? Bareng sungchan juga. Hwa tau gak sih oppa kangen banget sama kamu. Kangen senyum jaehwa, kangen omelan jaehwa, kangen apapun dari kamu, Hwa. Gak cuman oppa aja. Semuanya juga kangen kamu. Anak 127, nevelas seemuanya. Kita selalu minta tuhan biar kamu bisa bangun dan bisa selalu bareng kita. Seenggaknya kita bisa rayain ulang tahun kamu besok. Apa bisa? Udah oppa mau bilang itu aja sih. Oppa mau lanjut kerja dulu ya? See u later hwa." Jaehyun pun keluar dari kamar jaehwa dan melanjutkan aktivitasnya. Dan jaehwa tetap pada kondisinya yangtetap memejamkan matanya.
Tepat 7 hari jaehwa di rawat di rumah sakit yang bertepatan pada tanggal 27 agustus. Dimana hari ini hari ulang tahunnya. Jaehyun berlari kencang saat mengetahui kabar kondisi dari adiknya itu. Tak peduli dengan semua orang yang saat ini sedang memperhatikannya saat ini.
Jaehyun sedikit mengatur napasnya begitu sampai di depan pintu utama ICCU. Memperhatikan keluarganya yang duduk di ruang tunggu pasien. Ia pun mulai menghampiri seoyeon yang duduk di ruang tunggu itu.
"Udah masuk?"
"Udah oppa. Sungchan oppa yang sekarang lagi di dalem." Jaehyun mengangguk dan sedikit menitihkan air matanya. Bukan karena ia sedih melainkan karena bahagia. Bahagia karena tuhan mengabulkan permintaannya dan juga keluarganya.Melihat sungchan keluar dari ruangan jaehwa, jaehyun pun langsung menghampiri sungchan.
"Hyung udah disini?" Pertanyaan sungchan itu langsung diangguki jaehyun.
"Masuk aja hyung. Tadi jaehwa nyari lu." Mendengar itu jaehyun langsung masuk ke ICCU dimana jaehwa di rawat.Dapat jaehyun lihat bahwa jaehwa masih terbaring di atas ranjangnya. Dan dapat ia lihat jaehwa tersenyum walaupun kesusahan karena ventilator yang terpasang di mulutnya.
"Sakit banget ya?" Itulah pertanyaan pertama yang dapat jaehyun lontarkan. Dan jaehwa hanya mengedipkan matanya dua kali untuk jawaban 'ya'.
"Makasih udah mau bangun." Jaehwa tersenyum mendengar itu. Setelah sekian lama akhirnya jaehwa dapat mendengar jaehyun mengucapkan terimakasih padanya.Jaehwa mengangkat tangannya untuk mengusap air mata jaehyun yang mulai membasahi pipinya. Jaehyun pun membalasnya dengan mengenggam tangan adiknya itu.
"Saengil chukkae jaehwa." Ucapan jaehyun itu membuat jaehwa menitihkan air matanya juga."Ayo sembuh! Biar kita bisa jalan-jalan bareng, bercanda bareng. Semangat buat sembuh, ya hwa? Kamu gak sendiri kok buat ngehadepin ini semua. Ada oppa, sungchan, eomma, appa, seoyeon, dan yang lainnya. Kamu bisa berbagi kesakitannya bareng kita—
"Biar sakitnya berkurang dan kamu semangat sembuh. Dan kita bisa rayain ulang tahun bareng tahun depan dan tahun-tahun berikutnya, kamu bisa liat oppa nikah bahkan punya anak begitu juga dengan kamu. Bahkan kita bisa saling lihat cucu-cucu kita main bareng. Bisa kan?" Melihat jaehwa yang tersenyum membuat hati jaehyun sedikit teriris. Sakit rasanya.
"Oppa gak butuh senyum kamu saat ini. Oppa cuman butuh kamu sehat dan janji sama apa yang oppa bilang tadi."
"Arraseo." Jawabnya dengan susah payah dan sedikit tidak jelas.Jaehyun mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya. Dan membuka kotak beludru itu dengan hati-hati. Jaehwa tersenyum dengan apa yang berada di dalamnya.
"Yeppeo."
"Iya kan cantik? Oppa sengaja pilih ini buat kamu. Mau pake?" Jaehwa menggeleng pelan. Ia tak ingin memakainya sekarang.
"Oke tunggu kamu sembuh aja deh ya. Sekarang kamu istirahat. Oppa mau keluar dulu." Jaehyunpun beranjak dari duduknya. Namun, jaehwa menarik pelan lengan jaehyun. Dan membuatnya berbalik."Kenapa?" Seolah mengerti dengan raut wajah jaehwa itu, jaehyun duduk kembali di kursi samping brangkar. Dan tetap menemani jaehwa istirahat.
Cukup lama jaehwa tertidur dan begitu pula dengan jaehyun yang ikut tertidur. Jaehwa mengusap surai coklat milik kakaknya itu hingga membuat sang pemilik terbangun.
Sedikit mengerjapkan matanya untuk mengatur cahaya yang masuk. Dan juga merengganggan ototnya, karena jaehyun tertidur dalam kondisi duduk.
"Eoh udah bangun?" Jaehwa mengangguk pelan untuk menjawab pertanyaan yang jaehyun lontarkan.
"Oppa." Panggil jaehwa. Dan jaehyun pun hanya menaikkan alisnya seolah bertanya 'kenapa?'.
"Istirahat." Ucapnya dan diangguki jaehyun.
"Oke oppa pergi dulu ya?"Baru saja jaehyun membasuh mukanya untuk menghilangkan rasa kantuknya. Kini ia harus kembali berjaga. Saat hendak masuk ICCU, jaehyun melihat banyak perawat dan suho yang berlari masuk ke sana. Jaehyun memberhentikan satu perawat yang kebetulan ingin masuk juga. Bermaksud untuk bertanya apa yang sedang terjadi.
"Ada apa sus?"
"Pasien di ruang 5 jantungnya melemah dokter jung."Mendengar itupun jaehyun ikut berlari menuju ruangan 5. Ruangan dimana jaehwa di rawat di ICCU. Persetan dengan appanya yang terus memanggilnya.
Saat disana, jaehyun dilarang untuk masuk oleh beberapa perawat. Jaehyun tetap memberontak tapi semua itu sia-sia. Ia ditahan oleh 2 perawat sekarang. Dapat ia lihat jaehwa yang sedang berjuang di dalam sana. Suho pun terus berusaha mengembalikan ritme jantung jaehwa menjadi normal dengan defribrilator. Hingga beberapa saat dan hingga joule maksimum. Namun, jaehwa memilih menyerah.
"Jeong jaehwa. Meninggal pada tanggal 27 Agustus 2021 pukul 16.15 kst."
Seketika kaki jaehyun melemas. Tak tahu harus berbuat apa. Bahkan menangispun tak bisa. Suho berjalan gontai menghampiri jaehyun dan memeluk tubuh ringkih itu.
"Maaf jae, gua gak bisa nyelamatin jaehwa." Jaehyun hanya menganggukkan kepalanya. Ia berusaha berdiri menghampiri badan adiknya yang terbujur kaku di aas brangkar. Saat mendekatinya, jaehyun tak kuasa menahan tangisnya.
"Kamu milih nyerah ya hwa? Sesakit itu?" Jaehyun terdiam karena tenggorokannya tercekat."Padahal kamu udah janji bakal liat oppa nikah dan punya anak. Tapi gak papa deh kalo itu bikin kamu gak sakit lagi. Sampein salamku buat jeffry, ya? Bilang ke dia suruh jaga kamu disana. Sampai jumpa di surga jaehwa."
.
.
.Tbc —
🌻~
Yeuuu updatee!! Semoga kalian gak gumoh dengan 1k wordsnya. Ini belum end loh. Masih ada 1 atau 2 chap gitu. Jangan lupa vote sama komennya yaa.Menurut kalian kalo ff ini di bukukan gimana? Ada yang mau beli gak? Bakal ada chap tambahan gt sama banyak pembenaran di chapter2 sebelumnya.
Enggak kok enggakk. Ff ini belum ada yang minang. Cuman mau tanya aja sih. Wkwkwkwk udah gitu aja. See u next chap👋
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BROTHER | Jaehyun
Fanfiction[Complete] Kisah jung jaehyun yang bertindak berbeda kepada adiknya, jung jaehwa. Bersikap dingin dan sedikit terkesan kasar. Ia melakukan itu di landasi alasan. Yaitu, karena jaehwa telah membunuh kembaran jaehyun. Namun, semua itu tidak benar. Hin...