34

1.1K 113 6
                                    

Vote yuk

Day five became mark's girlfriend

"Annyeong!" Sapa jaehwa ketika sampai di markas tempat biasa ia berkumpul.
"Daebak! Kalian bareng nih?" Tanya ryujin yang langsung diangguki jaehwa.

"Lu beneran dah sembuh kan?" Tanya karina. Baru saja jaehwa duduk disebelahnya sudah di introgasi.
"Iya gua udah sembuh. Udah enakan kok ini."
"Terus lu jadi tuh keluar ama mark?" Jaehwa mengangguk sambil melepas mantelnya.
"Yakin ama keputusan lu?"
Jaehwa menoleh kearah karina dan ryujin bergantian. Ia menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Gua udah mikirin keputusan ini mateng-mateng kok. Lagian ini juga kesepakatan bersama. Antara gua ama mark. Jadi tenang aja."
"Yaudah deh kalo emang gitu keputusan kalian. Kita gak bisa apa-apa." Putus ryujin final.

"Mark sekarang yuk!" Ajak jaehwa yang diangguki mark.

"Where are you going, mark?" Tanya johnny ketika mark dan jaehwa akan keluar.
"Mmm i think like a date?" Ujar mark sambil menatap jaehwa. Yang ditatap hanya tersenyum.
"DASAR BUCIN!" Ujar jungwoo sontak membuat semuanya tertawa.

"DASAR BUCIN!" Ujar jungwoo sontak membuat semuanya tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gak nyangka kalo lu bakal ajak gua kesini mark." Mark hanya tersenyum mendengar ucapan jaehwa.

Dalam hati mark, ia sedang dihantui rasa takut. Takut jika ini benar-benar menjadi hari terakhir untuknya dan jaehwa sebagai sepasang kekasih.

Takut jika di momen-momen yang bahagia ini menjadi sedih. Takut jika jaehwa akan sakit lagi jika kecapekan. Dan masih banyak lagi ketakutan yang ada dihati mark.
"Mark! Sini deh! Buruann!" Pekik jaehwa dari kejauhan.

Mark bisa lihat jaehwa sangat bahagia saat ini. Dan mark selalu ingin melihatnya. Tak perlu menunggu lama mark langsung menghampiri jaehwa.
"Liat ini cantik banget mark! Foto yuk!" Sekali lagi mark hanya tersenyum dan mengangguk untuk menjawab ajakan jaehwa.

"1, 2, 3. Wow daebak! Bagus nih liat." Ujar jaehwa sambil menyodorkan kameranya. Lagi-lagi mark tersenyum.
Jaehwa yang sadar dengan sikap mark langsung menarik lengan mark ke tempat duduk yang dekat dengan tempet mereka berfoto.

"Lu kenapa mark?" Tanya jaehwa. Mark langsung meletakkan kepalanya diatas meja dan tangannya masih menggenggam tangan jaehwa.
"Yaudah deh kalo lu gak mau cerita. Gua aja yang cerita. Tapi kali ini gua cerita sebagai sahabat lu ya bukan sebagai your girlfriend." Mendengar itu mark langsung mengangkat kepalanya.

"Tau gak sih lu? Gua tu bahagiaa banget punya sahabat kayak lu. Dan juga gua bahagia punya pacar kayak mark lee. Kalian sama. Sama-sama sàyang ama gua, perhatian, sama nama, dan masih banyak lagi. Tapi tau gak sih mark pacar gua dia lagi dihantui rasa takut.
Jujur gua gak tau rasa takut apa yang baru dia rasain. Mungkin lu juga lagi menyimpan rasa takut kaya pacar gua."

Jaehwa sedikit menghela napasnya. "Mark selama bertahun-tahun sama lu gak ada sehari pun di dunia ini yang kelabu. Mau lu jadi pacar gua, sahabat gua. Gak ada hari-hari itu. Mark lu gak usah takut apa pun ya? Jangan pikir macem-macem, oke? Gua ada disini kok. Jung jaehwa masih disini. Jujur deh lu apa yang lu takutin sekarang? Ampe nangis gini lu."

Mark menyeka air matanya dan sedikit mengatur napasnya. Karena ia habis menangis.
"Hwa jangan tinggalin gua ya? Tetep disini. Jangan pernah lu nyerah. Please." Pinta mark dengan penuh harap.
"Mark kita gak tau umur kita sampe kapan. Tapi tadi kan gua udah bilang ke lu. Gua ada disini. Disisi lu. Mau lu mark lee pacar gua ataupun mark lee sahabat gua. Gua tetep disini. Udah ya jangan nangis, oke?" Mark menyeka air matanya yang lagi-lagi turun membasahi pipinya.

"Jaehwa." Panggil mark
"Hmm?"
"Can I hug you?"
"Come here!" Balas jaehwa yang sedang merentangkan kedua tangannya.

" Panggil mark"Hmm?""Can I hug you?""Come here!" Balas jaehwa yang sedang merentangkan kedua tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark mengantar jaehwa pulang. Sekarang pukul 8.30 malam. Ini terlalu malam bagi mark untuk memulangkan jaehwa yang masih sakit. Walaupun jaehwa bilang ia baik-baik saja. Tidsk dengan mark.

Mark mengantarkan sampai depan pintu apartemen jaehwa. Dan sekarang ia akan berpamitan dengan jaehwa.
"Masuklah! Diluar dingin hwa. Gua gak mau lu sakit." Ujar mark sambil mengelus kepala jaehwa.
"Iya ini mau masuk. Makasih ya mark." Mark menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Yaudah gua pamit. Annyeong."

Belum jauh mark pergi dari hadapannya, jaehwa memanggil mark dan menghampirinya.
"We need to break up, mark." Mark hanya terdiam mendengar ucapan jaehwa. Seolah ia pasrah. Rasa ketakutannya menjadi nyata. Tapi mau bagaimana lagi? Itu keputusan mereka sejak awal.

"Ini udah 5 hari mark. Jujur gua mau minta maaf banget karena gua yang putusin lu. Gua gak mau lu semakin jatuh cinta ke gua mark. Gua gak mau. Cukup mark rasa lu ke gua. Makasih banget lu dah mau cinta ke gua. Tapi maaf gua gak bisa sama lu. Maaf mark maaf." Ucap jaehwa
"Segitu gak cintanya ya lu hwa ke gua? Ah bodoh banget gua. Kan perjanjian ya kalo kita pacaran 5 hari aja. Aduh maaf banget hwa. Maaf udah maksa lu. Makasih banget udah mau jadi pacar gua."
"Mark.."
"Aduh bodoh banget sih lu mark lee. Yaudah ya hwa. Gua pamit. See u."
.
.
.

Mark and jaehwa's pict

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark and jaehwa's pict

Tbc

🌻~
Yuhu updatee
Pinginnya mau double update. Gimana? Iya in aja ya?

Aduh maaf bgt marknya jadi sadboi gini. Maaff bgt.

Jangan lupa vote dan comment

See u next chap👋

BAD BROTHER | JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang