32

1.2K 120 4
                                    

Vote dan komen ya

Jaehwa langsung berdiri mendengar ucapan mark. Dan langsung mengambil coat nya yang tergantung di gantungan depan pintu masuk.
"Kajja!" Ajak jaehwa sambil memakai sepatunya.
"Kemana?"
"Tuh kan mulai begonya! Nyusul jaehyun oppa! Ayooo!"
Jaehwa langsung berlari menuju basement apartemennya.

Belum benar-benar legal. Jaehwa mengendarai mobil mark hingga diatas rata-rata. Sampai-sampai mark ketakutan.
"Pelan-pelan hwa! Gila ya lu nantang malaikat maut!" Jaehwa menulikan telinganya dan tetap fokus untuk menyetir.

Perjalanan yang mereka tempuh seharusnya selama 30 menit. Tapi karena jaehwa waktu yang dibutuhkan hanya 15 menit. Jaehwa langsung keluar dari mobil dan berlari meninggalkan mark dengan mobilnya yang belum terparkir sempurna.

Mark ikut berlari mengikuti jaehwa. Dan sampailah mereka di pintu masuk sirkuit. Ya benar, jaehyun akan mengikuti balap hari ini.
"Dimana?" Tanya jaehwa kepada taeyong dan johnny. Tapi mereka tidak menjawab pertanyaan jaehwa.

Jaehwa menghembuskan napasnya kasar.
"Dimana?!" Tanyanya sekali lagi dengan nada kasar.
"Di garis start." Jawab taeyong pada akhirnya.
Mendengar jawaban taeyong, jaehwa langsung berlari menghampiri jaehyun. Cukup jauh letak garis start dari tempat persiapan.

Sesampainya digaris start lantas jaehwa menarik lengan jaehyun dengan kasar.
"Kajja!"
"Lepas! Lo kenapa si kesini?"
Jaehwa masih mengatur napasnya yang memburu.
"Kajja! Buat apa kayak gini lagi?"
"Apa pedulinya sih?"
Merasa tidak punya tenaga lagi jaehwa tidak menjawab pertanyaan jaehyun.

Jaehwa mulai merasakan sesak di dada bagian kirinya. Tak ingin oppanya tau ia langsung meninggalkan jaehyun yang masih di garis start. Bukannya bodoh, jaehyun tahu jika jaehwa merasakan sakit. Bakan jaehyun tadi saja melihat muka jaehwa yang mulai pucat. Tapi ia hiraukan karena ingin menghormati keputusan jaehwa yang belum ingin memberitahunya.

'Suho hyung belum kasih jamnya ke jaehwa? Kenapa gak ada?' Batin jaehyun yang mengingat tadi jaehwa tidak memakai jam untuk pengingat apakah detak jantung jaehwa normal atau tidak.

Mark langsung menghampiri jaehyun yang masih melamun memikirkan jaehwa.
"Hyung cari ini kan?" Tanya mark sambil memperlihatkan jam tangan yang jaehyun cari. Jaehyun hanya diam.

"Jaehwa threw it. Karena apa? Karena dia pingin hyung gak tau soal penyakitnya. Hyung please Treat her kindly. Sama kayak dulu sebelum kejadian itu. Because it wasn't her fault. Dan gua gak mau lu kecewa dengan apa yang pernah lu lakuin ke dia."

"Mungkin selama ini jaehwa keliatan kuat. Tapi siapa sih hyung yang bakalan keliatan kuat terus kayak gitu? Hyung I'm afraid she's giving up tomorrow. But I hope she doesn't. Semangatin jaehwa hyung. Dia butuh tempat bersandar selama ini."

"Jaehwa kemana? Tumben nih kagak bareng doyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jaehwa kemana? Tumben nih kagak bareng doyoung." Tanya yuta yang sedang mencari-cari letak duduk jaehwa siapa tahu ia terlewat tidak melihat jaehwa.

"Banyak tugas dia. Jadi kagak ikut kumpul." Jawab mark
"Oooo. Tapi biasanya juga bareng-bareng ngerjainnya." Ujar yuta
"Yaudah si. Dia keganggu kalo di sini soalnya ada lu!" Ketus ryujin.
"Waduh-waduh santaii. Kok lu kagak ngerjain ryu?" -yuta
"Udah separuh kalo gua mah. Emang karina yang nyontek jaehwa." -ryujin
"Astaga gua diem aja kena semprotannya ryujin." Bela karina pada dirinya.
"Lah emang kan?"
"Yaudah nanti gua gak nyontek jaehwa. Gua nyontek jeno aja. Ya gak jen?" Jeno yang merasa terpanggil hanya memutar kepalanya mencari siapa yang memanggilnya

"Sama aja dong!" Ujar ryujin sambil menoyor kepala karina.
"Kok gua kangen jaehwa." Celetuk jungwoo.

" Celetuk jungwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nih. Dah kan gak kangen."  Kata mark sambil menunjukkan foto yang dikirim jaehwa.
"Huaaa jaehwaa cantik banget. Sini pacaran sama jungwoo oppa."
"Heh buat gua aja!"
"Jangan sama lu deh kayaknya yut. Kan lu buaya."
"Gila lu jo. Sama temen sendiri loh."
"Udah-udah nanti oppa kandungnya marah." Ujar taeyong untuk menenangkan keributan ini.

Ryujin dan karina langsung tertawa karena melihat ekspresi mark yang kesal karena jaehwa yang diperebutkan.
"Udah jangan direbutin kenapa sahabat gua. Liat aja tu muka pawangnya udah kagak enak gitu." Kali ini karina membantu taeyong untuk melerai dan juga membantu mark agar tampil.
"Pawang? Lah jaehwa udah punya pacar? Siapa?" Tanya yuta yang penasaran.
"Tuu." Tunjuk ryujin pada mark.

"Heeee? Mark?" Ujar seluruh anggota 127.
"Hahahahahaha. Penonton kecewa ni." Ujar jaemin di sela-sela tertawanya.
.
.
.
Tbc

🌻~
Hai hai i'm backk

Jangan lupa vote and comment.

Sedikit bocoran. Chapter kedepan mau kasih scene mark sama jaehwa. Mau gak?
Kalo gak ya bukan chap selanjutnya si. Jadi jaraknya mungkin 2 chap dari chap ini. Ih paham gak? Ya pokoknya gitu.

Yaudah lah ya. Wkwkwk
See u next chap. Byebye :)

Gambaran jaehyun balapan


BAD BROTHER | JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang