38

1.1K 118 5
                                    

Mari vote yeorobun

"Tuan bisakah ke rumah sekarang?"

"Ada apa bi? Tumben suruh ke rumah."

"Nona jaehwa tuan." Jaehyun mematikan telepon nya sepihak dan berlari menuju ketika mendengar laporan itu.

Jaehyun melajukan mobilnya menuju kediaman keluarganya. Ditengah perjalanan ia mendapat telepon dari appanya.
"Jae appa juga mau ke rumah. Kamu usahain sampe lebih dulu bisa?" Ujar appanya dari sebrang.
"Ya jae usahain."

Sementara dikediaman keluarga jung. Disana tiffany masih terus menerus memarahi jaehwa tanpa sebab. Seperti setelah kejadian beberapa tahun yang lalu hingga merenggut kembaran jaehyun.
"Ya! Apa gunannya kamu nangis sekarang? Apa tangisanmu itu bisa buat jeffry kembali? Tidak. Cukup hwa! Cukup kamu kayak gini. Harusnya kamu yang ada di posisi jeffry. Coba aja kamu gak maksa keluar malem itu. Jeffry mungkin masih ada sekarang! Dan cukup kamu merasa yang paling kehilangan disini. Padahal kamu gak merasa kehilangan sama sekali, ya kan?eny-" 

"Cukup!"
"Jaehwa keatas sekarang!" Ujar yunho yang baru saja datang bersamaan dengan jaehyun.

Bukannya menuruti yunho, jaehwa malah keluar dari kediaman jung.
"Jaehwa! Jaehyun kejar jaehwa."

Baru saja jaehyun ingin mengejar jaehwa tapi terlambat. Jaehwa sudah didalam taxi yang baru saja meninggalkan pekarangan rumah keluarga jung itu.

 Jaehwa sudah didalam taxi yang baru saja meninggalkan pekarangan rumah keluarga jung itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun baru saja memberanikan dirinya untuk pulang ke apartemen jaehwa malam ini. Setelah kejadian tadi jaehyun menciut nyalinya untuk bertemu jaehwa. Selain itu juga ia memberi waktu agar jaehwa sendiri.

Keadaan apartemen yang sepi dan juga gelap. Jaehyun berjalan menuju kamar jaehwa untuk mengecek apakah jaehwa ada didalam.
"Hwa?" Panggil jaehyun saat mengetahui kamar jaehwa yang juga gelap.

Tiba- tiba angin malam berhembus cukup kencang. Hingga menusuk kulit jaehyun. Rupanya pintu arah balkon terbuka. Tunggu sebentar, jaehwa tidak melakukan hal-hal yang aneh bukan? Jaehyun berusaha untuk berpositif thinking.

Jaehyun mulai menyalakan lampu yang ada dikamar jaehwa. Dan mulai menuju ke balkon. Belum sampai ke balkon jaehyun meyadari bahwa dia menginjak sesuatu yang berceceran di lantai kamar jaehwa. Jaehyun mulai melihat kebawah bahwa ia menginjak beberapa butir obat penenang berdosis tinggi.

"Oppa kenapa disini?" Tanya jaehwa yang muncul dari balkon.
"Tadi minun ini?" Jaehwa hanya menganggukkan kepalanya.
"Berapa butir?"
"Kenapa emang? Tenang aja gak sampe abis kok. Tuh banyak yang jatuh-jatuh."
"Tinggal jawab kenapa sih? Berapa butir?"
"Sesuai anjuran dokter."
"Dah lama minum ini?"
Jaehwa menganggukkan kepalanya.

Melihat anggukan kepala jaehwa itu, jaehyun langsung membuka laci nakas yang berada disamping ranjang jaehwa. Melihat beberapa botol kosong disana membuat jaehyun melemas.
"Wae?" Jaehwa mengerutkan dahinya bingung dengan pertanyaan jaehyun.
"Aish!" Jaehyun mulai berjalan meninggalkan jaehwa sendiri di apartemennya.

Tak lama setelah itu handphone jaehwa berdering. Telepon masuk dari sungchan.
"Jaehwa kamu dimana?"
"Dikamar mandi."
"Baru mau mandi lu?" Dan dijawab dehaman oleh jaehwa.

Sungchan mulai bercerita tentang semua kegiatannya di kanada. Tapi jaehwa hanya diam tak menanggapi cerita sungchan.
"Hwa?" Bukannya mendengar jawaban dari jaehwa, sungchan malah mendengar suara hp yang jatuh.

"Hwa? Gwenchana?" Nihil. Tak ada balasan dari jaehwa. Sungchan mulai menelpon jaehyun dan mendengar itupun jaehyun langsung menghampiri jaehwa dikamar mandi.

Jaehyun mengangkat tubuh jaehwa yang menenggelamkan dirinya di dalam bathup dan mulai memompa dada jaehwa agar air yang masuk kedalam paru-paru jaehwa dapat keluar.
"Uhuk-uhuk." Jaehwa mulai terbatuk dan mengeluarkan air.

Jaehyun melilitkan handuk ditubuh jaehwa.
"Ganti baju abis ini makan."

"Wae?" Tanya jaehyun di sela-sela makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wae?" Tanya jaehyun di sela-sela makan.
"Ha?"
"Kenapa lu ngelakuin itu?"
"Mmm gak ada alasan." Jaehyun terkekeh mendengar jawaban jaehwa itu.

"Gak lucu gak usah ketawa!"
"Gak lucu juga lu ngelakuin hal bodoh gitu. Kenapa gak sekalian lompat di sungai han?"
"Hahaha gua emang udah mau lompat ke sungai han. Lu aja yang gak tau."
Jaehyun terkejut dengan jawaban adiknya itu.

"Kenapa?"
"Kenapa apanya? Kenapa gua gak jadi lompat? Ya karena mark cegah gua waktu itu."
"Kenapa gua berusaha buat bunuh diri? Ya karena itu kemauan eomma dan lu. Tapi ada aja pencegah buat gua bunuh diri. Entah itu mark yang nolongin atau lu tadi. Kalian bener kok harusnya gua yang ada di posisi itu.

Lu tau? Gua berkali-kali nyerah dengan kondisi gua saat ini. Bahkan gua minta tuhan buat nyabut nyawa gua. Tapi, tuhan belum juga nyabut nyawa gua. Hahahaha semoga aja sebelum gua ulang tahun di tahun ini tuhan udah cabut nyawa gua. Hah ya tuhan kenapa gua cerita ke lu ya? Lagian lu juga gak bakal peduli. Hahaha maaf deh ya?" Perkataan jaehwa itu membuat jaehyun bergeming. Merasa sesak dadanya.

"Udah makan keburu dingin. Gua duluan." Ujar jaehwa yang meninggalkan jaehyun di pantry
"Oh iya. Makasih. Makasih buat semuanya. Buat tadi yang lu nolongin gua, buat sup ini. Makasih."
.
.
.
Tbc

🌻~
Annyeongg!
Akhirnya aku update gais hehehehe.
Ya Allah PAT nya sangat askaskaskdj.

Besok PAT terakhir yeayyy!!
Oh iya buat fiance lee taeyong enaknya dibuat jadi au di twitter apa kayak gini aja? Ff di wp.
Komen ya enaknya gimana.

Jangan lupa vote dan comment nya ya

See u next chap👋

YA ALLAH JAE PERTAHANKAN RAMBUT GONDRONG MU😭😭

BAD BROTHER | JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang