AFK | COWOK GANTENG

11.6K 355 73
                                    

-Untuk senyuman yang menjadi duniaku-


•••

Di sebuah kamar yang minim cahaya, lampu pun tidak ada disana, tiga orang remaja tengah berbicara dengan serius, satu laki-laki dua orang perempuan, posisi mereka saat ini membentuk segi tiga, di ujungnya terdapat perempuan memakai jaket curumby hitam, kedua tangannya ia sembunyikan di dalam saku jaketnya dan kepalanya tertutupi oleh topi jaket, hanya rambutnya yang terurai, menampakkan bibir tipis dan dagu yang runcing.

Dua orang lagi tengah duduk dan berdiri di belakangnya, mereka juga menggunakan topi sehingga rupa mereka tak begitu jelas nampak di dalam ruangan yang gelap. Yang jelas gadis disamping pria itu memakai gelang tali bewarna putih. Sedangkan cowok yang berada di sebelahnya memakai gelang besi bermata bulan sabit.

“Untuk mencari para gengster itu lo harus hati-hati Nawla, setiap pergerakan lo akan mendapatkan resiko, karena orang yang akan lo hadapi bukan manusia biasa.” suara cowok itu terdengar gentar, berbicara dengan wanita ini harus hati-hati karena jika sampai terkesan memerintah ia akan marah, itu harus mereka hindari.

“Yang terpenting petunjuk-petunjuk ini sudah ada di tangan kita, alur sudah tersusun dengan sempurna, kita hanya tinggal memerankan peran masing-masing.” imbuh wanita di samping cowok itu, tangan kanannya yang di lingkari gelang tali putih tergerak meraih buku bewarna cokelat dan membukanya.

“Black Moon pemilik gelang bermata bulan sabit, Hugo kumpulan laki-laki berkalung harimau, sedangkan Devilsclub barisan slayer bergambar serigala biru.” tambahnya, kemudian tatapannya beralih ke wanita di depan yang membelakanginya.

“Gue sudah paham, semua dendam itu harus terbalaskan, kalian harus membawa kemenangan jika ingin gadis lemah itu bertahan.”

“Tidak usah mengancam, kita sudah menyepakati ini berkali-kali, tepati omongan lo!” sambar cowok itu kesal.

“Gue pasti menepati janji, karena gue bukan pengkhianat seperti mereka, orang yang tidak menepati janji adalah penipu rendahan yang ingin terlihat jujur.” gadis itu membalikkan tubuhnya menatap kedua temannya dengan tajam.

•••

Cuaca pagi begitu cerah hari ini, langit luas terlihat begitu manis dengan rona birunya yang di selimuti awan lembut membuat suasana begitu sejuk, matahari belum memunculkan diri namun seorang gadis yang baru saja menginjakkan kaki jenjangnya di gerbang utama bangunan luas sudah sampai di sana, belum ada siapa-siapa kecuali satpam penjaga gerbang dan dua orang tukang sapu perkarangan sekolah

“Halo, selamat pagi neng, waduh pagi-pagi begini sudah datang si eneng kepagian apa ke sasar?” ujar laki-laki berkumis  menyapa.

Perempuan yang di tanya pun menghentikan langkahnya, pandangannya yang tertuju ke bawah kini teralih menatap tukang sapu di depannya.

“Aku anak baru Pak, aku takut telat.” jawabnya terdengar kaku dan dingin.

“Oh si eneng anak baru, neng kelas berapa?” tanya tukang sapu itu lagi.

“Sebelas, sebelas sains satu.”

“Owh berarti si eneng masuk kelas unggul ya, wah pinter berarti, neng tau nggak mang Cece nge-Nge-fans banget sama sebelas sains satu, anak-anaknya pada cantik dan ganteng, kayak neng, mereka juga ramah-ramah.” Lirihnya tersenyum lebar, berhubung gerbang sekolah belum terbuka, Cece mengajak gadis itu untuk duduk dulu sembari bercerita sebagai awal perkenalan mereka.

AFKAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang