AFK | KAMBUH?

3.6K 135 8
                                    

-Untuk senyuman yang menjadi duniaku-

...

“Lo mau kemana Wa?” tanya Restu melihat cowok itu sudah rapi.

“Gue mau bantuin Sachio buat jaga sekolah.”

“Widih..jiwa heronya keluar, mau jadi pahlawan kesingapura lo?” serepet Restu mencibiri.

“Kesiangan Res..” ujar Alam membenarkan ucapan laki-laki tengil di sampingnya.

“Yoi, asal lo tau malam ini kita bakal ngelakuin sebuah misi urgent!”

“Misi apa Wa?” kali ini Alam yang bertanya.

“Misi tentang...ruangan misterius.” Dewa berbicara sepelan mungkin seolah takut orang lain mendengar.

“Buset kalau gitu gue ikut juga ah.” Restu ikut merampas jaketnya yang tersampir di kursi.

“Ck! Kalian ngapain ikut campur? Gak usah aneh-aneh, bukan urusan kita juga.” cegah Alam tak mau kedua laki-laki itu ikut campur tentang rahasia sekolah.

“Tenang aja Lam, kita cuma ikutan dikit lagian tujuan kita kan menjaga sekolah jadi gak akan ada yang curiga.”

“Siapa aja yang ikut?” tanya Afkar.

“Anggota OSIS ada Sachio, Bromo, Marselino, Alex, Vano, Restu dan pangeran ini, kalian mau ikut ga?” tawar Dewa kepada Alam dan Afkar.

“Gue nggak ikut, ada tugas.” Jawab Alam tak mau ikut campur.

“Lo?” Dewa melirik Afkar.

“Males!”

•°•°•

Afkar, Alam, Restu dan Dewa sudah berjalan memasuki lorong kecil itu, diikuti oleh kelompok Sachio, Bromo, Alex, Marseno dan Vano di belakang.

“Kalian pergi ke arah sana,kita ke sini.” Perintah Afkar memerintah Sachio beserta anggotanya. Eh kok jadi ikut?

Sachio mengangguk mereka mulai berpencar mencari ruangan itu. Tampak suasana di dalam sana sangat menyeramkan tak ada cahaya yang masuk, mereka hanya bermodalkan senter dari handphone masing-masing.

“Bu-buset, ketos ini kenapa jadi serem gini ya, jangan-jangan disini banyak hantunya lagi, gue gak mau mati di dalam ini, yakali anak seganteng gue mati di dalam ruangan jelek begini.” Cicit Alex merinding.

“Elah gue yang lebih ganteng dari lo diam aja ya!” serobot Dewa tak terima dengan pujian Alex untuk dirinya sendiri.

“Gue ganteng imut-imut, sedangkan lo ganteng amit-amit.” balas Alex tak mau kalah.

“Berani ya lo ngatain calon suami Kim Jiwon, mau gue puter kemana tuh muncung?” Dewa menarik kerah jaket Alex sembari menjinjingnya ke atas. Aish..

“Hehe, bercanda bro, gak usah di ambil ati.”

“Diem atau perlu gue lakban mulut kalian?” gertak Afkar sudah lelah dengan tingkah mereka sejak tadi.

AFKAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang