AFK | TERUNGKAP

3.3K 135 8
                                    

-Untuk senyuman yang menjadi duniaku-

...

Agarish menyambut kedatangan Reygan di markasnya, mereka bertos ala cowok lalu kembali duduk.

"Lo bolos kemaren, kemana tumben gak ada kabar?" tanya Agarish.

Reygan menyandarkan punggungnya ke badan kursi. "Biasa lagi nemenin bokap ke luar kota." Agarish mengangguk paham.

"Oh ya kemaren gue mau kasih ini sama lo."Reygan menyerahkan kertas berisi kode yang ia temui kepada Agarish.

"Ini apa?" Agarish menautkan alisnya membaca tulisan itu.

"Lo pintar masalah memecahkan perkodean kan? Nah kalau lo berhasil memecahkan kode ini, ruangan misterius itu bisa kita masuki setelahnya."

Agarish tercengang kaget, "Lo yakin ini kode berisi sandi ruangan itu?"

"Yakin, karena gue nemuinnya di depan ruangan itu."

Deg!

"Di depan ruangan itu? Lo tau di mana letak ruangan itu?" tuding Agarish mengerutkan keningnya, perihalnya selama ini Reygan tidak pernah mengetahui apapun mengenai ruangan misterius itu, tapi?

"Rey?" ulang Agarish menatap lekat Reygan.

Cowok itu terlihat salah tingkah, ia menggaruk tengkuknya di iringi kekehan kecil. "Itu..gue diam-diam mencoba mencari ruangan itu berada, hingga akhirnya gue berhasil namun ternyata ruangan itu memilik pasword, tapi pas gue datang kertas ini udah ada di depan dinding itu, berarti ada kemungkinan itu adalah kuncinya."

"Ck! Bodoh, lo gak bisa langsung percaya jika kode ini sandi ruangan itu," decak Agarish kesal.

"Kenapa engga Gar?"

"Lo tau siapa yang naruh kertas ini di sana? Hanya orang bodoh yang mau ngasih kode ruangan itu secara cuma-cuma,"

"Gak ada salahnya kita coba Gar."

"Kalaupun itu memang sandinya, mungkin ada jebakan lain yang mereka siapkan." Timpal seseorang yang baru datang.

"Bisa jadi, Black Moon itu licik, lo harus lebih hati-hati dan teliti Rey." Peringat Agarish membuat Reygan mengepal kuat, diam-diam pria itu menahan sesak meredam emosinya.

"Mari kita pecahkan malam ini." Lirih Leyzo.

"Aku ikut." Sambar seseorang mendekati Agarish.

"Lia? Lo ngapain malam-malam masih ke sini?"

"Mau bantuin Reygan buat memecahkan kode itu."

"Lo tau?"

"Aku gak sengaja liat Reygan tadi di jalan, jadi aku ikutin deh ternyata dia ke sini, lagian aku kangen banget sama kamu sayang." Manjanya menyandarkan dagunya di bahu Agarish.

"Terserah lo!" pasrah Agarish tak peduli.

"Rey, malam ini kita bakal bantuin lo sampai menemukan sandi itu."

AFKAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang