-Untuk senyuman yang menjadi duniaku-
...
Langit malam tampak begitu gelap, tanpa dihiasi bintang satu pun, sama seperti hati gadis yang tengah duduk dibalkon kamarnya, sembari memberi makan Yeontan, ia terus termenung memikirkan kegundahan hatinya.
“Sebenarnya gue ada salah apa ya Ntan, kenapa Kak Afkar tiba-tiba berubah, sama gue?” lirih Shaheen menyodorkan makanannya kepada anjing bewarna coklat itu.
“Dia bilang, dia bakal nemenin gue terus, tapi belum apa-apa dia udah ngejauhin. Ck!” Shaheen mengacak-acak kepalanya secara kasar.
Pikirannya sangat kacau, disaat seseorang yang dia harapkan untuk menjadi tempat bersandar, ternyata orang itu lah kini yang membuatnya semakin sedih.
“Apa karena ini dia tidak mau berjanji?” Shaheen kembali memanyunkan bibirnya yang di topang dengan kedua lutut.
“Shaa, udah tau belum kepanjangan kata SHAA di motor kamu?”
“Belum Kak, emang ada kepanjangannya? Bukannya itu panggilan nama aku?” tanya Shaheen bingung.
Afkar terkekeh seraya mengacak-acak puncak kepala Shaheen, “Ih kebiasaan banget, Kakak! Aku udah sisir dengan rapi tauk!” omel Shaheen mengerucutkan bibirnya.
“SHAA itu adalah gabungan inisial nama kita. SH Shaheen Huda, AA Afkar Adelard.” Ucap cowok itu membuat Shaheen tercengang.
“Ha? Jadi selama ini Shaa itu ada arti. Umm...berarti kamu udah suka sama aku kan waktu itu?” tuding Shaheen dengan wajah usilnya.
Afkar mengedikkan bahunya, “Gak tau, pengen aja waktu itu.”
“Wah, kayaknya aku harus ngobrol dua mata dua roda nih sama pesngu! Bisa-bisanya dia diam aja selama ini!”
“Berbakat banget jadi orang sinting!” ledek Afkar mendapat pukulan dahsyat dari Shaheen.
Shaheen tersenyum ketika mengingat momen dimana dia tau arti dari kata ‘Shaa’ dari cowok itu, ia benar-benar misterius, dengan segala sikap dingin, sangar, cuek dan tidak peduli dengan lingkungan ternyata hanya figure luar saja. Nyatanya, dia bisa melakukan hal yang orang-orang tidak terpikirkan. Selama menjalin hubungan dengan cowok itu Shaheen mengerti bagaimana rasanya diprioritaskan, apalagi cowok itu adalah laki-laki idamannya.
Shaheen tersadar dengan lamunannya, kenyataan dengan kasar kembali menghentikan ketenangannya.
“Huuuf.” Hembusan nafas kasar kembali terdengar dari mulutnya, bingung dan rindu kini saling bertarung ditubuhnya.
“Kak, gue kangen.” Lirihnya terdengar serak.
Ketakutan akan kehilangan sosok Afkar sangat menghantuinya, dia sadar jika Afkar bukanlah sosok romantis, yang jika marah sangat membuatnya takut. Tapi dijauhi oleh laki-laki itu juga menganggu hati dan pikirannya.
Jika saja hubungan mereka tidak tertutupi dengan status Backstreet sudah sejak kemaren dia melabrak Temaram yang terus menganggu cowoknya.
Shaheen rindu perhatian Afkar.
Shaheen rindu suara yang selalu mendebarkan jiwanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFKAR
Teen FictionTerbit! TYPO BERTEBARAN DIMANA MANA! PASSWORD : FOLLOW DULU SEBELUM BACA, TERIMAKASIH. -Untuk senyuman yang menjadi duniaku- Tentang sebuah persembunyian geng motor yang tak terkalahkan, dinobatkan sebagai raja jalanan, membuat posisi itu banyak...