-Untuk senyuman yang menjadi duniaku-
....
“Gadis sialan itu hanya beruntung!” lirih Parveen menatap unggahan akun Gundalahumor dengan hati yang sangat teriris.Matanya yang basah tak membuat wajahnya terlepas dari raut dendam. Hancur? Iya, Parveen sangat hancur melihat itu, sebagai seseorang yang pernah singgah dihati Afkar, dia sedikit tau bagaimana ciri-ciri pria itu memandang seseorang yang ia suka.
Dan kali ini dia tahu betul jika Afkar memiliki perasaan terhadap Shaheen, dari cara cowok itu menatap wanita disampingnya, Parveen sangat yakin jika mantan kekasihnya telah mencintai perempuan lain. Bahkan tatapan itu lebih dalam dari tatapan cinta yang pernah Afkar berikan kepadanya dulu.
“Kar? Sesakit itu melepaskan lo?” isaknya menahan gemuruh didada.
Dari banyaknya rumor Afkar dengan Temaram, tidak pernah membuat Parveen se-cemburu ini, karena yang ia lihat dari dulu Afkar memang tidak tertarik kepada siapapun selepas putus darinya. Tapi sekarang? Kedatangan Shaheen benar-benar menghancurkan harapannya untuk bisa mendapatkan Afkar lagi.
“Aarghh!! Sialan lo Shaheen, gue gak akan pernah ikhlas ngelepasin Afkar sama lo, bangsat!” teriak Parveen mengacak-acak rambutnya.
Saat ini Parveen berada di dalam toilet sebuah cafe, tempat yang sering ia kunjungi bersama Afkar dulu. Setelah setengah jam menangis di dalam toilet, Parveen kembali ke mejanya membayar makanannya.
Sebaiknya dia berjalan-jalan dulu untuk memenangkan fikiran. Gadis berjalan pelan sambil memperhatikan kendaraan yang berlalu lalang di pinggiran jalan. Hingga tanpa sengaja ia melihat seseorang yang tak asing baginya, dengan rasa penasaran yang cukup besar, Parveen memutuskan untuk mengintip dari balik dinding kaca restoran itu.
Pupilnya melebar saat mengetahui dua orang yang ia kenal tengah berbincang didalam sana. “Temaram sama mantan ibu tirinya?” gumam Parveen berfikir.
°°°~
Sebuah jasad di temukan di belakang sekolah SMA Gundala yang di ketahui salah satu murid kelas 12 bernama Alexandria, kondisi tubuh di penuhi luka lebam dan cakaran di bagian leher dan wajahnya.
Ditemukan dengan tubuh mulai membusuk. Pihak sekolah beserta kepolisian tengah mencari penyebab kematian siswa tersebut. SISWA: Dia seperti di bunuh!Sachio menegang saat membaca berita tersebut, sekujur tubuhnya mendadak kaku dan jantung yang berdetak tak karuan, peluh dinginnya mulai keluar. Begitupun dengan Marseno dan Vano yang juga berada di sana.
Tak lama ruangan OSIS tersebut terbuka menampilkan sosok Bromo, tanpa aba-aba Sachio langsung memukul wajah Bromo.
Bugh!
“Keparat! Katakan jika ini ulah kalian bangsat!” sarkas Sachio menarik keras kerah baju putih Bromo.
“Bang lo tenang dulu,” ujar Bromo berusaha melepas tangan Sachio. Namun pria itu tak meng-engahkan.
“Gue tau pelakunya Black Moon, sebaiknya kalian jujur dari pada gue membeberkan semua tentang kalian ke sekolah!” Sachio berteriak di depan wajah Bromo.
“LEPAS SIALAN!” sarkas balik Bromo, ia menghembuskan nafas gusarnya kemudian secepat mungkin mengatur emosinya.
“Kami gak pernah membunuh siapapun termasuk Alex! Kami juga tidak tahu kenapa Alex bisa hilang dan mati secara mengenaskan seperti itu!” terang Bromo berusaha tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFKAR
Fiksi RemajaTerbit! TYPO BERTEBARAN DIMANA MANA! PASSWORD : FOLLOW DULU SEBELUM BACA, TERIMAKASIH. -Untuk senyuman yang menjadi duniaku- Tentang sebuah persembunyian geng motor yang tak terkalahkan, dinobatkan sebagai raja jalanan, membuat posisi itu banyak...