-Untuk senyuman yang menjadi duniaku-
....
Waroeng delima adalah titik tumpu keempat cowok pemegang gelar sakral ‘cowok langka’ di SMA Gundala. Afkar dan teman-temannya saat ini tengah menonton aksi bogem ketua OSIS dengan musuh bebuyutannya yaitu Rangga, ketua Hugo generasi II yang selalu mengundang keributan dengan Sachio, entah karena dendam apa yang jelas ketua Hugo tersebut selalu menuduh Sachio tau tentang anggota geng yang menghilang yaitu Black Moon.
Brukh!
Bugh!
Pukulan demi pukulan begitu keras terdengar, tidak ada yang berniat untuk melerai kedua pria itu. Bromo yang berada di dekat mereka hanya menonton tanpa ingin menolong, namun detik kemudian ia ikut menyerang saat salah satu komplotan Rangga ikut membantu, Bromo dengan cepat melayangkan pukulannya pada Ashlan.
“Wuih seru nih kayaknya.” Ujar Reygan yang baru datang, kali ini dia hanya sendiri karena Agarish, hari ini cowok itu tidak masuk.
“Ck! Lo di mana-mana ya?” ketus Dewa menatap sinis.
“Ya terserah gue dong, ni warung bukan punya bokap lo?” balas Reygan ikut menjawab nyeleneh.
“Bromo masa sih lo kalah sama si tikus berdua itu?” lanjut Reygan membuat Bromo menatap tajam kearahnya hal itu hanya di jawab senyuman miring oleh Reygan.
“Hugo?” gumam Reygan melihat logo jaket yang di kenakan oleh Rangga dan Ashlan.
Bugh!!
“Gue peringatkan untuk terakhirnya sama lo, berhenti buat onar di sini!” ujar Sachio menarik kerah baju Rangga dengan tatapan sengit.
Rangga terkekeh, ia menyeka sudut bibirnya yang robek. “Lo ketua OSIS terlama di sana, konyol kalau lo gak tau apa-apa!” ujar Rangga dengan susah payah, dadanya naik turun menahan sesak.
“Kalaupun gue tau sesuatu, itu bukan urusan lo dan lo gak berhak ikut campur!”
“Gue harus tau apapun tentang yang ada di sekolah lo, karena gue butuh! Dari awal gue udah minta secara damai tapi lo malah mengabaikan terpaksa dengan cara berontak gue harus mendapatkan apa yang gue cari.” Keukeuh Rangga, hal itu membuat Sachio terdiam.
Sreng zreng zreng!!
Suara motor dari arah gerbang mengalihkan atensi para laki-laki yang ada di waroeng delima, semuanya menatap nyalang melihat kedatangan segerombolan anak motor yang selama ini tidak pernah mereka lihat, di perkiraan jumlah motor yang menuju kesana ada sepuluh, semua laki-laki yang berada di atas motor tersebut memakai jaket kain bewarna hitam dengan gambar seringala di campur warna biru disisi kiri mereka, kemudian kepala mereka juga di baluti dengan slayer berlogo serigala hitam bercampur biru di tengahnya.
Tanda tersebut hanya di miliki oleh satu geng motor di jakarta ini, gengs tersebut pun juga sudah lama tak nampak dan menampakkan wujud selama ini, namun tanpa aba-aba mereka muncul di waroeng delima, tentu hal tersebut membuat para anak muda yang mengetahui kaget sekaligus rasa takut menyerang mereka.
“Logo serigala biru? Slayer? Mo, bukannya mereka itu.. ?” Sachio melirik Bromo yang berada di sampingnya, Bromo mengangguk sambil menatap para geng di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFKAR
Teen FictionTerbit! TYPO BERTEBARAN DIMANA MANA! PASSWORD : FOLLOW DULU SEBELUM BACA, TERIMAKASIH. -Untuk senyuman yang menjadi duniaku- Tentang sebuah persembunyian geng motor yang tak terkalahkan, dinobatkan sebagai raja jalanan, membuat posisi itu banyak...