AFK | KEHILANGAN

3.5K 123 10
                                    

-Untuk senyuman yang menjadi duniaku-

....

“Apa benar? Perjuangan gue selama ini sia-sia?” lirih cewek berambut pendek itu dengan kedua pipi yang basah.

“Ternyata benar, lo udah pacaran sama Shaheen, Kar!” lanjutnya tersedu-sedu.

Saat ini gadis itu berada ditaman kota, keramaian ditempat itu tak membuatnya lengah atas pikiran yang sangat kacau. Dinginnya malam seakan mendukung suasana hatinya yang hancur setelah mengetahui laki-laki yang dia cintai sudah menambatkan hatinya pada gadis lain.

“Kita bisa menghancurkan hubungan mereka kok, Kak!” suara itu membuat gadis yang tengah duduk terperanjat kaget. Ia menoleh ke arah suara menampakkan gadis cantik yang ternyata adik kelasnya.

“Temaram?” seru Anne dengan wajah kaget.

Temaram tersenyum tipis dan melangkah mendekati Anne.

“Asal Kakak mau, hubungan mereka tidak akan berlanjut.”

“Apa maksud lo?”

Temaram tersenyum miring dengan kedua tangan terlipat di depan dadanya.

“Gue tau, lo pasti ngerti sama maksud gue, kan?”

Anne mengernyitkan keningnya melihat sosok Temaram saat ini, sangat berbeda dari biasanya. Yang dia kenal Temaram adalah perempuan soft, polos dan kalau berbicara tidak pernah memakai kata ‘lo gue’, tapi sekarang? Temaram terlihat berbeda.

“Kalaupun gue ngerti, gue nggak akan pernah setuju apapun rencana lo, Temaram!” tekan Anne dengan tegas.

Gadis itu tersenyum, “Udalah Kak, gak usah fanatik jadi orang. Lo gak suka kan, sama hubungan mereka? Gak ada salahnya juga kali ini kita kerja sama, setelah semuanya berhasil kita akan kembali seperti semula, menjadi dua orang yang saling memperjuangkan cintanya.”

Anne terkekeh pelan, “Lo dengar? Gue, emang sayang sama Afkar tapi gue gak sudi dengan cara kotor untuk mendapatkannya, lo sadar nggak? Dengan bersikap seperti ini secara gak langsung lo udah mengaku kalah sama Shaheen! Lo udah mempermalukan diri lo sendiri untuk memakai cara licik itu,”

Kedua tangan Temaram terkepal kuat.

“Jangan meredupkan lampu orang lain jika ingin terlihat terang!” kecam Anne kemudian pergi dari sana.

Anne terus berjalan dengan perasaan kesal, tanpa sengaja seseorang menabrak tubuhnya membuat dia meringis kesakitan.

“Aww!” pekik Anne memegang bahunya.

“Sorry, gue nggak sengaja!” ujar cowok itu memaparkan kedua telapak tangannya dengan tubuh masih membungkuk.

“Kalau jalan li___”

Cowok itu membekap mulut Anne dan membawanya kebalik dinding untuk bersembunyi. Anne sontak mendadak diam saat beberapa orang cowok berdatangan disana.

“Ssssuut!” ujar pria itu menampilkan telunjuknya didepan bibir Anne.

Setelah segerombolan laki-laki itu pergi, Anne melepas kasar tangan cowok itu yang menutup mulutnya.

AFKAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang