-Untuk senyuman yang menjadi duniaku-
....
“Temaram?” ucap Anne saat melihat Temaram tengah berdiri didepan pintu rumahnya.
“Hai Kak Anne.” Sapa gadis itu tersenyum lembut kepada Anne yang sudah berdiri di dekatnya.
Anne mengernyitkan keningnya, heran kenapa adik kelas itu bisa ada dirumahnya.
“Tumben lo kesini, sepenting itu urusan lo sama gue?” ujar Anne sudah menebak tujuan Temaram menemuinya.
Anne sudah terbiasa dengan hal ini, selain menjadi ketua Jurnalistik terbaik jabatannya sebagai informen sekolah yang memegang akun Gundalahumor membuat dirinya banyak urusan dengan guru dan para murid Gundala. Berbagai kasus dia hadapi mulai dari serius sampai dengan hal yang tidak serius.
Namun, Anne orangnya tegas dia hanya akan meladeni masalah yang menurutnya berbobot untuk diselesaikan atau diviralkan.
“Aku mau minta bantuan Kakak, boleh?” ujar Temaram to the point.
“Apa?”
°•°•
“Pertanyaan akan terlempar secara random, bagi yang bisa menjawab akan ibuk beri nilai plus untuk hari ini, tapi jika gagal nilai kalian yang sudah tercantum akan ibu hapus!” pungkas Arunia, guru sejarah kelas sebelas Ipa satu.
Seluruh murid di dalam kelas itu menatap serius Arunia, telinga dan mata mereka kini terfokus kepada suara dan pergerakan guru judes satu itu.
“Aryan...Uni Soviet dan Amerika Serikat terlibat dalam perang?.. “
“Perang proaksi buk, itu terjadi selama perang dingin antar keduanya.” Jawab Aryan benar.
“Tolong berikan pernyataan lain yang tepat untuk mendefinisikan proaksi itu, Rindu!”
Tanpa mereka sadari beberapa cowok tengah menyaksikan pembelajaran itu dari luar kelas.
“Setiap negara adidaya berupaya memenangkan pertarungan ideologi dengan memanfaatkan konflik di negara lain.” Ulas Rindu membuat Arunia mengangguk pelan.
“Coba kamu jelaskan, Shaheen!”
“Perang proaksi merupakan perang antara 2 negara yang mempergunakan negara atau pihak lain untuk saling berperang secara langsung. Sedangkan 2 negara yang menyebabkan perang tersebut membantu dari belakang dengan persenjataan atau personel militer dan proaksi banyak terjadi pada perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.” Jawab Shaheen panjang lebar.
“Contohnya?”
“Perang Vietnam yang sering disebut perang Indochina, perang antara 2 ideology besar yaitu liberalis dan komunis. Vietnam selatan didukung Amerika Serikat, Korea Selatan. Vietnam utara, didukung Uni Soviet, Korea Utara. Tapi kalau saya dukung Vietnam Selatan aja deh buk, soalnya negeri pacar-pacar saya ikut dukung mereka.” Tambah gadis itu diakhir kalimat berisi pendapat halunya.
Jawaban diakhir Shaheen jelas mengundang sorotan mata teman-temannya, bahkan beberapa laki-laki yang tengah menyaksikan itu ikut terkekeh mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFKAR
Teen FictionTerbit! TYPO BERTEBARAN DIMANA MANA! PASSWORD : FOLLOW DULU SEBELUM BACA, TERIMAKASIH. -Untuk senyuman yang menjadi duniaku- Tentang sebuah persembunyian geng motor yang tak terkalahkan, dinobatkan sebagai raja jalanan, membuat posisi itu banyak...