Holla👋
HAPPYREADING💜
Di sisi lain seorang gadis muda tengah terbangun dari pingsannya.
Eunghh..
Perlahan mata Zolla terbuka pandangannya masih belum jelas.
"Gue kira gue udah mati." Gumam Zolla seraya menelisik setiap inci ruangan.
"Tapi? kok keluarga gue tega banget ya masukin gue ke ruangan umum kayak gini? gak mungkin kan kalau mereka gak punya uang? Apa mereka sebenci itu sama gue?" Gumam Zolla merenungi.
"Perasaan tadi gue ketabrak truk agak parah deh, tapi kenapa sekarang gue gak ada luka sedikit pun? Malah kayak sehat walapiat." Batin Zolla bingung.
Lalu Zolla melihat pakaian yang ia kenakan, Zolla bingung pasalnya saat tertabrak tadi ia masih memakai setelan blazer tapi sekarang ia memakai swtaer dan celana jeans panjang.
"Masa baju rumah sakit begini sih?" Gumam Zolla bertanya-tanya.
Tak lama kemudian dua orang paruh baya mendatangi Zolla dan langsung memeluk Zolla.
"Feby kamu gak papa nak? Maaf ibu sama bapak telat datang soalnya tadi kita harus mengerjakan pekerjaan resmi di tempat kerja." Ucap Gina memeluk Feby.
"Bapak juga minta maaf, tadi pekerjaan bapak terlalu banyak jadi telat datang ke sini." Ucap Heri.
"Kalian bilang aku siapa? Feby? Siapa Feby? Aku Zolla bukan Feby tante jangan ngada-ngada ya!" Ucap Zolla penuh penolakan.
"Kamu Feby sayang, bukan Zolla! kamu anak kami, kamu bukan Zolla! tapi kamu Feby." Jawab Heri meyakinkan.
Gina hanya menatap sendu pada arah Zolla, tak lama kemudian dokter datang membawa hasil yang sudah di periksa.
"Dokter anak saya kenapa dok? tadi dia gak ngenalin kami, terus dia bilang kalau dia itu Zolla, sebenarnya ini ada apa dok?" Tanya Gina khawatir.
"Mungkin karena putri ibu mengonsumsi obat penenang berdosis tinggi, itu sebabnya putri ibu mengalami delusi, jadi ia tak mengenal dirinya ataupun orang lain." Jelas dokter kepada kedua orangtua Feby.
Dari tadi Zolla hanya menyimak perkataan dokter, sebenarnya ia juga bingung dengan yang di alami sekarang.
"Obat penenang mbahmu! Gue gak pernah ngonsumsi obat haram kayak gitu!" gerutu Zolla kepada dokter itu.
"Tunggu! apa jangan-jangan gue sedang bertransmigrasi?" Batin Zolla.
"Gak salah lagi! pasti gue bertransmigrasi, tapi ngeri juga ya?" Batin Zolla masih bergulat dengan pikirannya.
Setelah mendengar penjelasan dokter, Heri sama Gina langsung memeluk Feby lagi.
"Nak kenapa kamu ngelakuin hal yang berbahaya? Makan obat penenang itu bahaya nak! ibu gak bakal izinin kamu kerja paruh waktu lagi, supaya kamu gak banyak pikiran." Ucap Gina sambil menangis.
"Feby? Dosa apa yang udah kami lakukan hingga kamu berani melakukan hal itu?" Tanya Heri memandang sendu Zolla.
Zolla tidak tahu apa-apa tentang masalah ini jadi gimana caranya dia harus menjawab?
"Maaf bu pak, mungkin saat itu aku sedang banyak pikiran jadi aku gak sadar kalau meminum obat itu." Jelas Zolla berharap mereka percaya.
Heri mengelus-elus kepala Zolla seraya berbicara sopan kepada Zolla "Lain kali jangan tanggung masalah sendirian, kamu harus cerita sama kita kalau kamu lagi ada masalah, kita siap jadi teman curhat kamu." Ucap Heri.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK YOUNG
Teen FictionBeberapa bagian sudah di hapus untuk kepentingan penerbit. Udah follow akun saya belum bro? 🔴banyak typo belum pernah di revisi Jadi mohon di maklum Bagiamana jika jadinya gadis bar-bar dan memiliki jiwa bobrok bertransmigrasi ke tubuh gadis Sma ya...