16.Diary laknat😈

9.9K 1K 41
                                    

Hallo guys👋


Di pikirkan Feby ia teringat kalau ia menyimpan sesuatu, tapi apa?

"Aneh padahal gue gak pernah nyimpen sesuatu deh di sini." Batin Feby.

Feby langsung bangkit dari rebahannya dan dia segera mencari-cari ke segala sudut, saat dia membuka laci meja belajarnya ia menemukan buku diary milik Feby.

Rasa penasaran Feby langsung sirna takala ia menemukan buku diary.

“Apa ini? Apa ingatan ini milik gue atau Feby? Kalau milik Feby.. berarti daebak!! Kenapa rasanya seperti ingatan gue?” Monolong Feby kaget.

Feby langsung membawa buku itu dan ia langsung duduk di kursi meja belajar.

Buku itu berjudul 'cerita harian milik Feby.'

"Alay banget si Feby. ” Gumam Feby terkekeh saat membaca judulnya.

Feby membuka lembaran ke satu dan disana tertulis 'hari ini adalah awal siksaan.'

“Serem bener si Feby! Emang lo di siksa apaan sih?" Gumam Feby bergidik ngeri.

Lalu ia membuka lembaran kedua, di sana tertulis 'aku membenci orangtua ku.'  Feby langsung membaca isi ceritanya, ia berpikir kenapa Feby membenci orang tuanya tapi di buku itu Feby tidak menuliskan alasan kenapa dia membenci orangtuanya.

"Laknat lu Feby! Masa orang tua di benci?harusnya orang tua itu di sayang.” Gumam Feby kesal.

Awalnya ia ingin melanjutkan membaca tapi karena jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, jadi terpaksa ia harus melanjutkannya besok, ia menyimpan buku diary itu di tempat semula dan langsung ngibrit ke kasur.

“Jennie mau molor dulu." Ucapnya lalu membaringkan tubuhnya ke kasur.

••••

Karena semalam Feby tidur terlalu larut jadi paginya ia bangun kesiangan. Awalnya Feby ingin memakai motornya ke sekolah tapi karena gerbang pasti sudah di tutup dan Feby tidak bisa menyimpan motornya dengan aman, jadi Feby memutuskan akan naik kendaraan umum saja.

Beruntung pelajaran pertama adalah olahraga jadi ia tidak akan ketahuan kalau kesiangan.

Feby memakai seragam olahraganya, ia berlari menuju jalan utama yang banyak kendaraan, saat Feby berlari angkot sudah hampir berjalan, sontak Feby langsung ngegaspol kecepatan larinya, entah sekarang Feby beruntung atau sial hari ini, Feby tidak ketinggalan angkot tapi angkot yang ia tunggangi penuh dengan ibu-ibu, terpaksa Feby harus menjadi knek.

“BANDUNG, BANDUNG, BANDUNG, YEUH..BU BANDUNG BU?” Teriak Feby memperagakan seorang knek.

“Neng sekolah dimana?” Tanya ibu-ibu yang memakai banyak gelang emas.

“Sekolah di SMA Darmawangsa bu.” Jawab Feby sambil meneliti penampilan ibu itu.

"Tuh emas banyak banget kayak mau buka toko." Batin Feby julid.

“Kamu telat ya? Ini sudah jam delapan loh?” Ucap ibu-ibu tadi.

Feby tidak tahu harus menjawab apa, ia hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

BACK YOUNG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang