Hello👋
Di sisi lain, seorang pria paruh baya tampak mengamuk kala mendengar penjelasan dari cucunya. Saking kesalnya ia menggebrak meja dengan sangat keras.
Brak
“DIA TIDAK MEMBERIKAN JAWABANNYA? LALU BAGAIMANA DENGAN NILAI KAMU? APA DIA MENDAPAT NILAI TERTINGGI DI KELAS?” Teriak seorang pria paruh baya sangat marah.
“I..iya, dia me..mendapat nilai te..tertinggi.” Jawab wanita itu sambil menangis, dengan tubuh yang gemetar dan hati yang sangat kesal.
"Kurang ajar! rupanya dia sudah mulai meracau." Ucap pria itu kesal.
“Iya kek, dia bahkan sekarang sudah mempunyai teman, dia sudah mulai berani.” Ucap wanita yang berambut sebahu itu dengan wajah kesalnya.
“Kakek harus melakukan sesuatu.” Ujar wanita itu dengan wajah piciknya.
“Tenang cucuku, kakek tahu apa yang harus di lakukan.” Jawab Pria itu sambil membalikkan tubuhnya menghadap cucu perempuannya.
“Apa yang akan Kakek lakukan?” Tanya wanita itu memandang kakeknya dengan penuh selidik.
"Seperti biasa!” Jawab Pria itu lalu tersenyum miring.
"Tunggu saja permainan kita Feby." Batin wanita itu tersenyum licik.
•••
Hari ini Feby sangat sial di tambah lagi cuaca yang tidak mendukung, hujan begitu deras membasahi jalanan, Feby duduk di halte bus menunggu datangnya kendaraan yang akan di tumpangi nya.
"Sebenarnya Feby sama Tania punya masalah apa sih?" Gumam Feby bertanya.
"Natno? Orang yang ngebiayai sekolah Feby? Berarti dia orang baik dong?” Batin Feby bertanya lagi.
Hari sudah semakin sore tapi bus tak kunjung datang, terpaksa Feby harus jalan kaki di bawah deras nya hujan.
“Hadeuuh masa Jennifer Lopez harus hujan-hujanan sih? Nggak syantik nih kalo begini." Gumam Feby kesal, lalu ia menerobos derasnya hujan.
Feby berlari dengan sekuat tenaga agar bisa memasuki jalan yang lebih teduh, saat ia berlari, ada seseorang yang berada di dalam mobil meneriaki namanya.
“MASA NIKITA WILLY HUJAN-HUJANAN SIH?” Teriak Reza, membuat Feby berhenti lalu ia segera menghampiri Reza.
Reza tidak berniat memberikan tumpangan kepada Feby, ia hanya mengerjainya supaya kesal, tapi Feby malah berlari mendekati mobil itu dan membukanya, ia duduk di belakang bersebelahan sama Jovan, semua orang yang ada di dalam mobil menatap bingung ke arah Feby.
“Makasih tumpangan nya bro! Lo tau aja gue lagi butuh tumpangan" Cerocos Feby begitu ia masuk masuk mobil.
“Ngapain lo masuk mobil?” Seru Jovan tidak suka kalau Feby masuk mobil, selain itu ia duduk di sebelahnya.
“Gue nebeng ya? Di luar hujan, nanti kepala gue sakit, kalau udah sakit gue gak bisa ngapa-ngapain.” Ucap Feby yang membuat Jovan lebih gedek.
“Keluar lo! Gue gak sudi semobil sama lo, lagian kita juga gak ngajak lo!” Ucap Jovan sinis menyuruh Feby pergi.
“Kalau lo gak sudi ya tinggal turun aja, lagian siapa suruh manggil gue? Gue kan jadi gue ge'er dan kalau gue udah ge'er gue gak bisa turun.” Ucap Feby tidak tahu malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK YOUNG
Teen FictionBeberapa bagian sudah di hapus untuk kepentingan penerbit. Udah follow akun saya belum bro? 🔴banyak typo belum pernah di revisi Jadi mohon di maklum Bagiamana jika jadinya gadis bar-bar dan memiliki jiwa bobrok bertransmigrasi ke tubuh gadis Sma ya...