Hallo 🤗Happy reading 💜
Pagi ini Hani dan Feby tidak masuk sekolah di karenakan mereka menginap di rumah Rena, mereka berencana untuk pergi belanja bersama Rena dan dari tadi mereka tidak bisa diam. Rena sibuk memilih pakaian yang akan di pakai untuk pergi, Hani sibuk berdandan dan Feby sibuk mencari sisir.
“INI EYE LINER NYA KOK BESAR SEBELAH SIH?”
“SISIR MANA SISIR?? SISIIIIIIRR?”
“BAJU IBU KENAPA GAK ADA YANG COCOKNYA? ARGH!”
“ALIS GUE KENAPA KAYAK CINCAN?”
“INI SISIR DI MANA? SIAPA TADI YANG PAKE?”
“MASA KE MALL SAYA HARUS PAKAI DASTER SIH? NGGAK FASHION NISTA BANGET!”
“SISIR! MASA KE MALL HARUS KAYAK GEMBEL SIH? SISIR GUE TUNGGU LO DI TURNAMEN!”
Setelah demo untuk mempercantik diri selesai, kini mereka sudah duduk manja di meja makan.
“Masakan kamu ternyata enak.” Puji Rena yang sekarang sudah siap dengan pakaian fashionable nya.
“Kakak belajar masak dari siapa?” Tanya Hani yang tak kalah cantik dengan make up nya.
“Sisir dimana?” Bukannya menjawab ia malah bertanya dengan sedikit kesal, sebenarnya ia sudah beres berdandan sedari tadi meskipun tidak memakai make up, cuma ia belum menyisir karena sisirnya hilang entah kemana, Feby hanya memakai baju yang kemarin pinjam dari Hani tapi meskipun begitu pakaian itu masih cocok di pakai untuk bepergian.
“Belum ketemu juga?” Tanya Rena sedikit tertawa namun ia sembunykan.
“Kalau udah ketemu rambut aku gak akan kusut ibu.” Jawab Feby kesal.
“Lupakan dulu soal sisir, nanti kalau sisirnya nggak ketemu, kak Zolla nyisirnya di mall aja.” Ucap Hani karena jengah dengan Feby yang masih mencari sisir.
“Oke deh, lagian sweater ini punya kupluk jadi aku bisa memakinya saat di perjalanan.” Jawab Feby membenarkan perkataan Hani.
“Kalian udah izin sama guru kalian? Takut nya sih kalian malah di alfa kan kalau belum minta izin.” Tanya Rena kepada Feby dan Hani.
“Belum, tapi aku nggak peduli kalau di alfain.” Jawab Feby santai.
“Sudah, tadi aku meminta izin kepada wali kelas kak Zolla dan wali kelas aku.” Jawab Hani.
“Jadi kamu sudah menghubungi wali kelas aku? Nggak serem Han? Muka ceng Ridwan kan kayak jeguk besar.” Ucap Feby dengan nada sedikit mengejek.
“Sebenarnya aku sudah memikiran ini sejak dulu cuma aku nggak punya waktu untuk mendiskusikan nya, jadi aku berpikir untuk membuat sebuah geng.” Lanjut Feby serius, tapi Hani dan Rena menatap bingung Feby.
“Maksud kamu apa?” Tanya Rena tidak mengerti maksud Feby.
“Bentar dulu kalian mulai sekarang jangan sebut aku Zolla, tapi kalian harus sebut aku Feby, dan untuk Hani kamu jangan panggil kak Zolla panggil lo-gue aja.” Ucap Feby menjelaskan kepada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK YOUNG
Fiksi RemajaBeberapa bagian sudah di hapus untuk kepentingan penerbit. Udah follow akun saya belum bro? 🔴banyak typo belum pernah di revisi Jadi mohon di maklum Bagiamana jika jadinya gadis bar-bar dan memiliki jiwa bobrok bertransmigrasi ke tubuh gadis Sma ya...