Hallo🤗
HAPPY READING💜
Malam ini Feby menolak untuk di anterin pulang sama Rena, karena Feby lebih memilih jalan kaki dengan alasan ingin mencari udara segar. Setelah melakukan aksi unjuk rasa sama Natno, Feby merasa harus banyak menghirup aroma segar dan membuang segala azab yang udah di tukarkan oleh Natno."Masalah gue sama si Dadang udah selesai gak sih?" Gumam Feby bertanya kepada dirinya sendiri.
Feby menendang batu krikil yang ada di jalan, jujur sekarang ia sangat gabut.
"Sebenarnya si Vano itu yang mana?" Gumam Feby bertanya lagi.
"Apa di ganteng?"
"Kenapa dia dulu nembak Feby?"
"Atau sekarang di udah mati?" Gumam Feby langsung berhenti dari berjalannya.
"Siapa yang mati?"
"WAH!" Teriak Feby kaget, pertanyaan seseorang yang dari belakang membuat Feby tersandung kakinya sendiri, hampir saja Feby terjatuh tapi Venus lebih dulu menahannya.
Kedua netra mata milik Feby sama Venus saling bertemu, Venus menatap lekat mata Feby sedangkan Feby masih di dalam fase keterkejutannya.
"Kenapa lo ngagetin gue?" Tanya Feby langsung menyeimbangkan badannya.
"Siapa yang ngagetin? Gue cuma tanya doang." Jawab Venus.
"Kenapa lo di sini?" Tanya Feby bingung karena kedatangan Venus yang bisa di bilang tiba-tiba.
Sebenarnya Venus merasa khawatir sama Feby, sudah dari tadi Venus berkeliling hanya untuk mencari Feby, ia tidak tahu dimana Feby tinggal dan juga Feby tidak mengangkat telponnya hal itu yang membuat Venus khawatir.
"Gu..gue lagi cari warteg." Jawab Venus gelalapan mencari alasan yang masuk akal.
"Di daerah sini jarang ada warteg." Ucap Feby membuat Venus gugup.
"Lo kenapa gak angkat telpon gue?" Tanya Venus mengalihkan pembicaraan.
Feby baru menyadari jika dari tadi ia tidak menyentuh ponselnya sama sekali.
"Telpon? Gue dari tadi gak buka hp." Jawab Feby sambil meraba-raba saku celananya dan setelah ia mendapati ponselnya, ia langsung menghidupkannya.
"Wah gila! 63 panggilan tak terjawab." Gumam Feby terkejut saat melihat nama Jovan menelponnya sebanyak 30 kali, Benua 13 kali dan Venus 20 kali.
"Lalu telpon gue 20 kali?" Tanya Feby menatap Venus.
"Hm, emangnya lo habis dari mana? Pake baju Konoha kayak gini lagi?" Tanya Venus sambil menelisik penampilan Feby.
"Gue abis perang Baratayudha." Jawab Feby membuat Venus cekikikan. Venus berpikir kenapa setiap kali Feby berbicara suka membuatnya tertawa.
"Lo bisa gak kalo ngomong itu yang bener?" Tanya Venus memicingkan matanya.
"Emang gue salah ya?" Tanya Feby tidak mengerti.
"Iya salah! Lo harusnya ngomong yang bener!" Jawab Venus.
"Gue tanya lo dari mana? Malem-malem gini?" Tanya Venus dengan nada serius.
"Gue habis dari rumah temen." Jawab Feby.
"Lo juga kenapa di sini? Gak pake mobil? Atau lo udah jual mobil lo?" Tanya Feby.
"Mobil gue ada di parkiran supermarket." Jawab Venus.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK YOUNG
Teen FictionBeberapa bagian sudah di hapus untuk kepentingan penerbit. Udah follow akun saya belum bro? 🔴banyak typo belum pernah di revisi Jadi mohon di maklum Bagiamana jika jadinya gadis bar-bar dan memiliki jiwa bobrok bertransmigrasi ke tubuh gadis Sma ya...