70. Ready to game

3.2K 699 110
                                    

Hallo 🤗

Happy reading 💜


Esok harinya..

Setelah semua siswa sudah di bubarkan dan mereka udah pulang dari sekolah, lain halnya dengan Lauda.

Di samping jalan seberang sekolah, ia menatap tajam bangunan Sma Dharmawangsa, hari ini ia akan membalaskan dendamnya kepada Feby, seseorang yang sudah membuatnya tersiksa di dalam rasa cinta.

"Sebenarnya gue gak mau ngelakuin ini, tapi lo yang nantangin gue!" Gumam Lauda tersenyum miring.

Lauda mengeluarkan ponsel dari sakunya, lalu ia menelpon seseorang.

"Sekarang! Tapi lo jangan apa-apain dia! Cukup lukai aja." Ucap Lauda kepada seseorang yang berada di sebrang sana. Setelah berbicara seperti itu Lauda langsung mematikan sambungan telponnya.

"Venus, Benua, Jovan? Lo beruntung bisa di sukai tiga most wanted sekaligus, tapi lo kurang beruntung karena karena udah bermasalah sama gue." Gumam Lauda manatap datar layar ponselnya.

"Untuk terakhir gue mau lihat ekspresi kalian saat lihat Feby terluka, pasti lucu." Gumamnya sambil terkekeh kesenangan.

Sebenarnya Lauda melakukan ini bukan tanpa alasan tapi karena ia hanya ingin mengetahui apakah mereka bener-bener menyukai Feby atau tidak, tujuannya adalah jika mereka bener-bener terbukti menyukai Feby maka ia gak akan khawatir lagi kalau Feby bakal ngerebut Vano.

•••

Ring ponsel Jovan berbunyi menandakan ada sebuah pesan masuk, dengan malas Jovan melihat pesan itu.

Lauda
|Feby!

Jovan menyeringit saat melihat pesan, ia tidak tahu maksud dari si pengirim, tapi saat melihat nama pengirim itu Jovan sangat terkejut.

"Lauda? Kenapa dia ngirim pesan kayak gini? Gue gak punya masalah sama si dia." Gumam Jovan keheranan.

"Gabut ya?" Gumam Jovan lagi bertanya.

Lauda
|Lo bakal lihat Feby terluka! Haha:(

Lauda blok your number.

Saat melihat chat terkahir dari Lauda, Jovan lebih terkejut apalagi sampai menyangkut pautkan Feby.

"Anjing! Malah di blok lagi!" Gerutu Jovan mencoba menghubungi nomor Lauda tapi usahanya tidak membuahkan hasil karena nomornya telah di blok.

"Emang ini ada apaan sih? Kenapa dia mau ngelukai si Feby?" Gerutu Jovan sambil mengotak-atik ponselnya.

Jovan mencoba menghubungi nomor Feby, tapi nomornya tidak bisa di hubungi. Hal itu membuat Jovan semakin khawatir, tak bisa di pungkiri ternyata sekarang Jovan sudah tertarik sama Feby.

"Angkat telponnya Feby jancuk!" Gumam Jovan mencoba menghubungi nomor Feby lagi.

"Jancuk! Kenapa gak di angkat sih? Jancuk lo Feby!" Gerutunya sambil mencoba menghubungi nomor Feby lagi.

Namun tetap saja Feby tidak mengangkat telponnya, dan hal itu membuat Jovan merasa kesal sekaligus khawatir.

"Argh! Lauda sekarang lo berurusan sama gue!" Desis Jovan sudah mengepalkan tangannya. Lalu ia berlari keluar dari kamarnya untuk mencari keberadaan Lauda tapi sebelumnya ia juga akan mencari Feby dan memastikan kalau Feby baik-baik saja.

BACK YOUNG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang