40. Bertengkar lagi🔥

5.9K 859 150
                                    

Hallo🤗

HAPPYREADING💜

Ini up untuk tantangan dan janji aku. Sekarang aku sudah isi Kuota😅

SHIPPER JOVAN BILANG HADIR⛔

Hari ini adalah hari Senin dimana para pelajar di seluruh dunia mulai masuk sekolah. Seperti sekarang Feby berjalan dengan santai di koridor sekolah, semangatnya kian membara untuk memulai belajar. Tangan kanannya membawa sebuah kotak panjang berisi pulpen dan pensil.

Feby tidak terlalu memperhatikan orang-orang di sekitarnya, ia lebih fokus meneliti corak kotak pensil itu.

BRUK..

Tanpa adanya sesuatu hal yang tidak di inginkan Feby bertubrukan dengan seseorang dari arah berlawanan. Feby tak sengaja menjatuhkan kontak pensilnya dan handphone seseorang yang ia tabrak itu.

"Lo kalo jalan pake mata dong!" Seru Jovan.

"Maaf aku ga.." Ucapan Feby terpotong karena seseorang yang ia tabrak itu adalah seorang bujang lapuk, Feby yang semula di penuhi dengan kesemangatan kini berubah dengan kemasaman karena melihat wajah orang yang tidak terpuji.

Jovan menatap sinis Feby. Hari ini suasana hati Jovan sedang buruk, di tambah lagi ia harus melihat wajah Feby yang membuat amarahnya memuncak. Jovan terlalu bosan untuk berbicara ataupun memarahi Feby. Jovan hanya diam dan segara mengambil handphonenya yang jatuh.

Begitu juga dengan Feby, ia tidak berniat berbicara ataupun dengan segala sesuatu yang bersangkutan dengan Jovan, Feby hendak jongkok untuk mengambil kotak pensilnya tapi sesuatu yang tidak di inginkan terjadi lagi.

Duk

Kepala mereka beradu, cukup keras sehingga Feby mengusap-usap kasar kepalanya, saat Feby mau berteriak, Jovan sudah lebih dulu berteriak mendahuluinya.

"YAK! BRENGSEK!" Teriak Jovan sambil berdiri. Lagi-lagi saat ini Feby yang harus mengalah agar tidak berhubungan dengan Jovan. Feby memilih diam dan segara mengambil kotak pensil itu.

"Maaf! Tapi kepala gue juga sakit!" Ucap Feby penuh penekanan, setelah itu ia berdiri hedak pergi.

"Serius gue muak banget lihat wajah lo!" Ucap Jovan membuat Feby tidak jadi melangkah.

"Kalau gitu kita sama." Jawab Feby mencoba untuk tidak terpancing emosi.

"Gue lebih benci sama lo!" Seru Jovan sinis.

"Kalau begitu kita sama." Jawab Feby dengan jawaban yang sama seperti barusan.

"Lo orang brengsek!" Ucap Jovan tidak mau berhenti.

"Iya! Kita sama-sama brengsek jadi jangan bilang gue brengsek." Jawab Feby mencoba terlihat kalem.

"Ck!" Decak Jovan.

Jovan benar-benar muak dengan jawaban Feby. Begitu juga dengan Feby yang sama-sama muak melihat wajah Jovan. Feby bergeser ke kiri supaya ia bisa cepat-cepat pergi dari hadapan Jovan tapi hal yang tidak di inginkan terjadi lagi untuk ketiga kalinya, Jovan sama-sama menggeser kekiri sehingga jalan Feby tertutup oleh badan Jovan.

Hahh..

Feby dan Jovan menghela nafas kasar secara barengan, karena hal itu mereka langsung saling menatap tajam. Jangan sampai Feby terbawa arus sekarang, jangan sampai Feby hilang kendali karena Jovan!

Feby bergeser ke kanan dan Jovan juga bergeser ke kanan. Feby menatap tajam Jovan begitu juga sebaliknya dengan Jovan.

Mereka masih tidak ada yang mau berbicara saking kesalnya. Feby bergeser ke kiri lagi dan Jovan juga melakukan hal yang sama.

"MINGGIR BRENGSEK!"
"MINGGIR KAMVRET!"

Teriak mereka barengan, baik Feby ataupun Jovan mereka sekarang sedang berada di situasi kesal setengah mampus.

Mendengar teriakan dari Jovan dan Feby, orang-orang yang ada di sana langsung memperhatikan keduanya.

"Lo lagi caper sama gue?"
"Lo nyari mati sama gue?"

Tanya mereka barengan lagi, Jovan langsung mengusap kasar wajahnya.

"Brengsek!"
"Haram!"

Gumam mereka barengan lagi.

"LO JANGAN NIRU GUE!"
"LO JANGAN NIRU GUE!"

Teriak mereka barengan lagi untuk yang kesekian kalinya, bedanya sekarang Feby memukul kepala Jovan karena sudah tidak dapat menahan kekesalannya.

"ANJING LO FEBY!" Teriak Jovan hendak memukul tembok tapi tangannya malah melesat memukul pipi Feby, Feby semakin murka dengan Jovan.

"LO BERANINYA SAMA CEWEK YA?" Teriak Feby tidak terima karena pipinya tertonjok, karena Feby tidak terima dengan perlakuan Jovan, Feby menepak dengan keras tenggorokan Jovan hingga Jovan terbatuk dan matanya berkaca-kaca.

Uhuk...uhukk

"Lo emang brengsek!" Seru jovan menjambak rambut Feby, sampai Feby mengeram kesakitan.

"LO SEMUA JANGAN COBA-COBA MISAHIN GUE SAMA FEBY! KALAU TIDAK? ABIS KALIAN!" Teriak Jovan kepada orang-orang yang menonton pertunjukan pertengkaran antara mereka.

"LO JANGAN JAMBAK RAMBUT GUE! BANCI LO JOVAN!" Teriak Feby mencoba melepaskan cekalan tangan Jovan dari rambutnya, namun cekalan Jovan terlalu kuat sehingga hanya ada satu cara yang bisa menghentikan Jovan yaitu, membanting tubuh Jovan.

BRUK..

Feby membanting tubuh Jovan dengan keras ke lantai , Jovan menahan kesakitan di punggungnya, ia bangkit dan berdiri. Jovan melepaskan almamaternya dan melemparkannya kesembarang arah.

"Oke Jovan! Lo nantangin gue?" Seru Feby melemparkan tas nya, Feby merasa bersyukur karena mamaki celana olahraga jadi ia bisa lebih leluasa untuk menendang Jovan.

Setelah itu terjadi lah perkelahian antara Jovan dan Feby untuk kesekian kalinya. Orang-orang yang ada di sana tidak berani memisahkan karena ancaman Jovan. Sehingga salah satu dari mereka diam-diam memberitahukan kejadian ini kepada guru BK yaitu pak Jaya.


•••

(kepentingan penerbit)

BACK YOUNG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang