Hallo 🤗
Happy reading 💜
Pikiran Venus masih tertuju kepada perkataan Lauda barusan, ia sangat tidak menyangka jika kedua temannya itu juga menyukai cewek yang sama.
"Gue mau pergi dulu." Ucap Lauda bergeser perlahan.
"Gue belum selesai ngomong!" Ucap Venus menghentikan langkah Lauda.
"Mau ngomong apalagi? Bukannya semua udah jelas? Si Jovan sama si Benua suka sama Feby apa yang mau lo tanyain lagi?" Tanya Lauda.
"Gue gak tanya itu, yang gue tanya kenapa lo nyuruh preman itu buat ngelukai Feby?" Jawab Venus membuat Lauda gugup kembali.
"I..itu, beda ceritanya!" Jawab Lauda gelalalapan.
"Apa yang mereka lakuin sama Feby?" Tanya Venus lagi.
"Gue gak tahu," Jawab Lauda cepat.
Venus mengusap kasar rambutnya, saat ini otaknya gak bisa berpikir jernih antara marah, khawatir sama bingung menjadi satu. Entah kenapa ia merasa tidak bisa marah ataupun ngelukai Lauda, tenaganya langsung terkuras habis setelah mendengar perkataannya tadi.
Venus mengeluarkan ponsel lalu ia mencari kontak Benua, setelah mendapati nomornya ia langsung menghubunginya.
Merasa panggilannya di terima, ia langsung berbicara "Lo di mana?" Tanya Venus tanpa basa-basi.
"Gue lagi di jalan." Jawab Benua di sebrang sana.
"Di jalan mau ngapain?" Tanya Venus lagi.
"Bawa si Feby kerumah sakit, tadi dia keroyok sama preman suruhan Lauda, kalau lo mau kesini? Datang aja ke medical hospital." Jawaban Benua mampu membuat Venus terdiam.
"Si Jovan kemana?" Tanya Venus mengalihkan pembicaraan.
"Dia di belakang lagi bangunin si Feby, sekarang si Feby lagi pingsan beneran, dari tadi gak bangun-bangun." Mendengar jawaban dari Benua, Venus merasakan ada raut kekhawatiran di wajahnya sekarang.
"Oke," Jawab Venus seraya memutus sambungan telponnya. Lalu tatapannya beralih menatap sinis Lauda.
"Feby masuk rumah sakit! Sebenarnya lo suruh mereka apaan hah? Lo suruh mereka mukul Feby sampe Feby pingsan gitu?" Tanya Venus menatap tajam Lauda.
"Apa? Feby masuk rumah sakit? Gue cuma suruh mereka lukai doang, gue gak suruh mereka mukul Feby sampai babak belur, sumpah gue gak bohong!" Ucap Lauda tersirat ketakutan.
"Cuma? Lo bilang cuma?" Desis Venus langsung mencekal kembali kerah seragam Lauda bahkan sekarang cekalannya lebih kencang dari sebelumnya.
Namun tiba-tiba aksinya terhenti karena Venus mengingat kalau Feby sedang di bawa kerumah sakit, rasa khawatirnya seketika meluluhkan rasa bencinya kepada Lauda.
"Urusan kita belum selesai!" Ucap Venus menghempaskan kasar tubuh Lauda sampai punggungnya menabrak mobil.
Setelah itu Venus berlari menuju motornya, lalu ia menaiki motornya dan menjalankannya dengan kecepatan tinggi.
•••
Rasa penasaran Benua masih melekat di pikirannya, sejak kapan Jovan jadi baik sama Feby? Dan sejak kapan Jovan berprilaku hangat kepada Feby? Setahunya dia itu sangat membenci orang yang namanya Feby.
Ia melihat pergerakan Jovan lewat kaca tengah mobil, terlihat kalau Jovan sedang mengelus kepala Feby. Ada rasa marah dan cemburu saat ia melihat adegan itu tepat di depan matanya sendiri, namun apalah daya? Ia bukan siapa-siapanya Feby.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK YOUNG
Teen FictionBeberapa bagian sudah di hapus untuk kepentingan penerbit. Udah follow akun saya belum bro? 🔴banyak typo belum pernah di revisi Jadi mohon di maklum Bagiamana jika jadinya gadis bar-bar dan memiliki jiwa bobrok bertransmigrasi ke tubuh gadis Sma ya...