Hallo👋
H A P P P Y R E A D I N G💜
Saat ini Feby sedang duduk sambil mendengarkan penjelasan guru yang berada di depannya, walaupun ia tak masuk pelajaran pertama tapi ia tidak akan bolos full time."Sstt, karin! Tadi pelajaran yang pertama pelajaran fisika ya?" Tanya Feby berbisik kepada Karin.
"Bukan, tadi pelajaran pak koko seni budaya, kalau pak Nanang ngajar di kelas yang lain." Jawab Karin berbisik.
"Oh." Monolong Feby. Kalau Feby tahu tadi bukan pelajaran pak Nanang pasti Feby gak akan bolos.
"Rin! Pulang kapan?" Tanya Feby yang sudah utah uger karena ingin pulang.
"Sepuluh menit lagi." Jawab Karin sambil melirik jam tangannya.
Lagi-lagi Feby harus bersabar menghadapi cobaan ini.
Akhirnya yang ditunggu-tunggu sudah tiba, Feby sekarang sudah bebas dari yang namanya belajar di kelas, tanpa menunggu lama Feby segera pergi dari sana.
"Terima kasih kasih atas nikmat yang telah engkau berikan." Gumam Feby bersyukur.
Halte, di sinilah sekarang Feby sedang duduk, ia menunggu bus yang lewat tapi yang di tunggu tak kunjung datang. Hingga ada satu mobil mewah yang berhenti di hadapannya.
"Mobil Bupati kah?" Gumam Feby bertanya.
Jendela mobil itu terbuka dan menampilkan seseorang yang sudah tidak aneh untuk di lihat.
"Ah lo! Gue kira ada bapak dpr nyamperin gue!" Gerutu Feby saat melihat wajah Benua.
"Hehe, lo kok belum pulang? Lagi nunggu angkot ya?" Tanya Benua.
"Nunggu bus, bukan angkot." Jawab Feby.
Feby berharap jika Benua akan memberikan tumpangan kepadanya, dia sudah terlalu lelah untuk menunggu kedatangan kendaraan umum.
"Oh.. Mau pulang bareng g.." Ucapan Benua terpotong karena Feby sudah berlari memasuki mobilnya. Ia tidak mempermasalahkan itu malahan ia senang karena tidak perlu susah payah untuk membujuknya pulang bareng.
"Gercep banget lo, kayak demo bansos." Ucap Benua begitu Feby memasuki mobilnya.
"Biasalah, gue kan gak mau nyusahin orang jadi gue harus cepat." Ucap Feby mencoba ramah.
Setelah itu Benua menjalakan mobilnya dengan kecepatan biasa, itung-itung ia lagi jalan-jalan sama Feby.
"Ben, mobil lo gak lagi kurang bensin kan?" Tanya Feby.
"Emangnya kenapa?" Tanya Benua tidak mengerti.
"Gue tahu apa yang gue katakan ini tidak sopan tapi, gue mohon sekali aja kita muter-muter dulu, maksud gue, gue kan lagi banyak pikiran jadi gue mau jalan-jalan dulu gituh, gak langsung pulang, biar gue yang isiin bensin nya, gimana?" Jelas Feby membuat Benua kegirangan. Tentu tidak masalah jika Feby mengajaknya jalan-jalan dulu. Bahkan hal itu adalah kesempatan Benua untuk lebih dekat dengan Feby.
"Lo mau jalan-jalan kemana emangnya?" Tanya Benua mencoba bersikap cool.
"Kemana aja, muter-muter juga gak apa-apa." Jawab Feby.
"Gimana kalau kita ke restoran?" Tanya Benua.
"Ah lo mah makan mulu! Gak ada acara lain apa selain makan?" Jawab Feby keheranan. Sebenarnya Feby tidak menolak tawaran Benua, cuma ia harus sedikit jual mahal dan jika sudah menyangkut soal makanan, Feby tidak akan terus berhenti makan itulah yang ia takutkan, takut menguras habis duit Benua.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK YOUNG
Fiksi RemajaBeberapa bagian sudah di hapus untuk kepentingan penerbit. Udah follow akun saya belum bro? 🔴banyak typo belum pernah di revisi Jadi mohon di maklum Bagiamana jika jadinya gadis bar-bar dan memiliki jiwa bobrok bertransmigrasi ke tubuh gadis Sma ya...