64. Terpesona

4K 788 147
                                    

Hallo 🤗
Happy reading 💜

Sekarang Feby, Devin sama Venus sedang berada di uks karena Feby yang membawanya kesana. Di suasana yang seperti ini Devin menatap kesal Feby karena dirinya di acuhkan, padahal ia sama Venus juga lebih babak belur dia tapi Feby malah fokus mengobati Venus tanpa meliriknya sedikitpun.

"Feby? Disini gue korban! Kenapa lo cuma peduliin dia? Gue adik lo!" Ucap Devin sangat kesal.

Feby menghentikan aktivitasnya, bukannya Feby tidak peduli sama Devin tapi karena Feby mencoba berbuat baik kepada Venus agar Devin bisa bersekolah dengan tenang di sana.

"Apa gue boleh obati adik gue dulu?" Tanya Feby kepada Venus yang sedang bermain ponsel.

"Hm." Jawab Venus tanpa melirik Feby sedikitpun, entah kenapa Venus tidak memiliki keberanian untuk menatap Feby sekarang, efek malunya masih kerasa.

"Kenapa lo minta izin sama dia? Dia yang salah di sini dan gue kor.." Ucapan Devin terpotong karena Venus langsung berdiri dari duduknya, Devin berpikir kalau Venus bakal nyerangnya lagi tapi ternyata tidak, ia cuma berdiri setelah itu duduk lagi.

"Dasar gila!" Gerutu Devin menatap sebal Venus.

"Yak! Lo jangan ngomong kayak gitu! Dia anak pemilik sekolah!" Bisik Feby sambil memukul bahu Devin cukup keras.

"Apa salahnya kalau dia anak pemilik sekolah? Yang salah tetap harus salah! Gue korban jadi gue berhak.." lagi-lagi ucapan Devin terpotong karena ia melihat Venus menatapnya tajam, Bukannya Devin takut bernatem sama Venus tapi karena ia teringat dengan kata-kata Feby kalau Venus adalah anak pemilik sekolah.

"Kenapa lo lihatin gue kayak gitu? Harusnya gue yang liatin lo kayak gitu karena lo udah nyerang gue!" Ucap Devin kepada Venus.

"Sekarang lo minta maaf sama gue!" Lanjut Devin membuat Feby menjadi takut.

"Gue bilang lo harus sopan sama dia! Lo mau di keluarin seko.."

"Sorry." Ucap Venus memotong pembicaraan Feby. Mendengar itu baik Feby ataupun Devin mereka sangat terkejut.

"Apa dia suka sama kak Feby? Kalau gak suka kenapa dia natap kak Feby kayak gitu?" Batin Devin saat melihat Venus menatap Feby.

"Gue maafin lo! Tapi lain kali lo jangan ngulangin kesalahan itu lagi! Lo harus bertanya dulu sebelum bertindak!" Ucap Devin.

"Gue mau balik kelas dulu."  Ucap Devin setelah itu ia pergi keluar.

"Katanya mau di obatin?" Tanya Feby.

"Gak usah! Biar Agnes aja yang ngobatin, dia ngobatinnya pake perasaan gak kayak lo pake otot." Jawab Devin sebelum ia benar-benar pergi dari sana.

Setelah Devin pergi kini menyisakan Feby sama Venus yang masih ada di dalam uks, suasana menjadi canggung di tambah lagi Venus terus menatap Feby.

"Ke.. kenapa lo lihatin gue kayak gitu? Berhenti natap gue! Bawaannya jadi salting." Ucap Feby kepada Venus yang masih menatapnya.

"Gue tahu adik gue salah, jadi berhenti natap gue." Gerutu Feby lebih merasa salah tingkah.

Venus terkekeh mendengar omelan Feby "Jadi dia bener-bener adik lo?" Tanya Venus.

"Hm dia adik gue, jadi lo jangan apa-apain dia." Jawab Feby.

"Oke, kalau gitu lanjutin." Ucap Venus membuat Feby kebingungan.

"Lanjutin apaan?" Tanya Feby tidak mengerti.

"Lo pura-pura gak tahu biar gak di suruh ngobatin?" Jawab Venus langsung di mengerti oleh Feby.

"Ah itu, bener juga." Ucap Feby baru menyadari.

BACK YOUNG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang