45. Ingatan yang mulai muncul

5.5K 832 200
                                    

Hallo🤗

HAPPYREADING💜



5 tahun lalu..

Lauda memakaikan syal berwarna pink di leher Feby, setelah itu ia membenarkan rambutnya dan mengoleskan sedikit liptin di bibir Feby.

"Kamu sangat cantik! Wahh! Pasti Gibran akan semakin menyukai kamu." Ucap Lauda riang kepada Feby.

"Apaan sih? Cantikan kamu kok."  Ucap Feby malu.

"Kak Vano juga pasti akan terpesona melihat kecantikan kamu," Lanjut Feby.

"Kamu jangan bilang begitu! Aku jadi malu." Ucap Lauda seraya menggandeng tangan Feby.

"Tadi kak Vano nanyain konsep untuk nembak perempuan, sepertinya kak Vano bakl nembak kamu." Ucap Feby membuat Lauda kegirangan.

"Serius? Kak Vano nanya kayak gitu? Aku gak sabar melihat keromantisan kak Vano." Ucap Lauda sangat girang .

"Selamat Dada kamu sekarang bakal punya pacar." Ucap Feby ikut bahagia.

"Aku benar-benar gak nyangka ini akan terjadi, awalnya aku cemburu sama kamu karena kamu pintar tapi sekarang aku tidak cemburu lagi karena aku sudah punya kak Vano." Ucap Lauda.

"Astaga kamu cemburu karena aku pintar? Aku bahkan lebih cemburu karena kamu kaya, aku takut kamu malu berteman sama aku." Ucap Feby.

"Mulai sekarang gak ada kata cemburu-cemburuan oke?" Tanya lauda mengangkat jari kelingkingnya.

"Janji." Jawab Feby sambil mengaitkan jari kelingkingnya.

•••

Feby duduk di bangku yang berada di belakang sekolah, ia melamun memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa masuk Sma tanpa membenankan kedua orangtuanya.

"Aku kan pintar? Jadi aku bisa daftar sekolah lewat jalur beasiswa kan?" Gumam Feby bertanya.

"Tapi gimana kalau gak keterima?" Gumam Feby lagi bertanya .

Saat sedang asik melamun, tiba-tiba dari belakang ia di kagetkan oleh seseorang yang menepuk pundaknya.

"Sendiri aja?" Tanya Vano tersenyum manis kearah Feby.

"Kak Vano? Kakak ngapain disini?" Tanya Feby heran karena kehadiran Vano.

"Ada sesuatu yang harus aku omongin ke kamu." Jawab Vano ragu.

"Sesuatu apa kak?" Tanya Feby penasaran.

Vano melirik sekeliling, disana tidak ada orang lain selain mereka.

"A..aku boleh ju..jujur gak?" Tanya Vano gugup.

"Jujur apa kak? Kenapa kakak gugup?" Tanya Feby semakin di buat penasaran.

"Se..sebenarnya a..aku," Vano benar-benar tidak berani untuk berbicara jujur kepada Feby.

"Aku..sudah lama menyukai kamu." Ucap Vano membuat Feby terdiam membisu.

"A..apa?" Tanya Feby memastikan pendengarannya.

"Aku suka kamu." Jawab Vano berusaha untuk bersikap tenang.

BACK YOUNG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang