Hallo👋
H A P P Y R E A D I N G💜
Cemas, itulah yang sekarang Feby rasakan, ia tidak tahu apa yang akan terjadi kepadanya selanjutnya. Feby sekarang berada di taman belakang bersama dengan pak Jaya.
"Ada apa pak? Kenapa bapak manggil aku?" Tanya Feby membuka mulut.
"Entah kenapa saya merasa tertarik dengan masalah kamu. Saya ingin membantumu menyelesaikan masalahmu." Jawab pak Jaya membuat Feby terkesima.
"Dialah orang yang selama ini gue cari." Batin Feby berkutat.
"Jadi bisa ceritakan masalahmu?" Lanjut pak Jaya.
"Pak, kalau boleh jujur sebenarnya kemarin-kemarin aku masuk rumah sakit dan akhirnya aku hilang ingatan, jadi aku gak tahu masalah aku, aku tidak ingat apapun, mungkin bapak tahu karena bapak guru olahraga kan?" Jaya langsung di buat bungkam dengan jawaban Feby.
"A..apa? Kamu hilang ingatan?" Tanya Jaya memastikan.
"Iya, tapi bapak jangan kasih tahu siapa-siapa ya ini rahasia." Jawab Feby.
"Iya, tapi kenapa kamu bisa hilang ingatan? Apa kamu kecelakaan?" Tanya Jaya semakin penasaran.
"Bukan, aku tidak kecelakaan tapi..overdosis obat penenang." Jawab Feby sedikit ragu.
"Obat penenang? Apa kamu tidak tahu betapa bahayanya obat itu? Berapa banyak yang kamu minum sampai kamu lupa ingatan? Ck!" Gerutu Jaya mengomel, maklum jika pak Jaya mengomel karena ia menghawatirkan muridnya apalagi ia sudah mendengar kalau Feby korban bullying.
Mereka tidak menyadari jika di belakang mereka terdapat seseorang yang tak sengaja menguping pembicaraan mereka, dia adalah Venus.
"Overdosis? Jadi lo hilang ingatan?" Gumam Venus dengan raut wajah serius.
Tanpa menunggu berlama-lama Venus pergi dari sana dan pergi menuju kantin.
"Aki tahu itu tidak baik..tapi mungkin dulu aku sedang stres jadi aku hilang akal." Ucap Feby.
"Kalau begini bakalan susah cari informasinya." Gumam pak Jaya tapi masih bisa di dengar oleh Feby.
"Bapak kan guru disini, jadi mungkin bapak tahu dong masalah aku?" Tanya Feby.
"Bapak guru baru disini jadi bapak gak tahu inti masalah kamu..begini saja, nanti jika kamu sudah ingat kamu kasih tahu bapak." Ucap Jaya membuat kesepakatan dengan Feby.
"Iya pak, nanti kalau udah ingat aku akan kasih tahu bapak." Jawab Feby.
Jaya mengangguk "Ngomong-ngomong kenapa kamu di hukum?" Tanya Jaya.
"Oh itu, tadi aku sedang unjuk rasa kepada Bu Tian karena nilai aku kecil, ini terserah bapak ya, bapak mau percaya atau tidak, tapi aku bukan orang bodoh aku tidak mungkin dapat nilai paling kecil, karena itu aku menemui Bu Tian tapi Bu Tian malah menghukum aku." Jawab Feby menjelaskan.
Pak Jaya tampak berpikir setelah mendengar jawaban Feby "Coba kamu awasi gerak-gerik Tania." Ucap jaya.
Feby mengerutkan alisnya "Kenapa Tania?" Tanya Feby tidak mengerti.
•••
Semenjak kejadian tadi Tian segera menghubungi pak Natno untuk memberitahukan Feby kepada Natno.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK YOUNG
Teen FictionBeberapa bagian sudah di hapus untuk kepentingan penerbit. Udah follow akun saya belum bro? 🔴banyak typo belum pernah di revisi Jadi mohon di maklum Bagiamana jika jadinya gadis bar-bar dan memiliki jiwa bobrok bertransmigrasi ke tubuh gadis Sma ya...