39. Bertemu Feby

5.5K 768 90
                                    

Hallo🤗

HAPPYREADING💜

Terasa nyata, Feby berada di ruangan yang bernuansa putih. Terasa aneh, padahal Feby belum pernah sekalipun pergi ketempat seperti ini. Tiba-tiba dari arah samping, terdapat cahaya yang terang benderang sehingga Feby menutup matanya karena terlalu silau.

"Anjay cahaya apa itu? Apa cahaya Ilham?" Gumam Feby bertanya.

Setelah beberapa saat, cahaya itu mulai memudar. Feby membuka kembali matanya, kesan pertama yang ia lihat adalah seseorang yang mirip dengannya.

Deg

"L..lo Fe..feby?" Tanya Zolla gugup.

Tidak ada jawaban dari Feby. Feby hanya memandang Zolla sambil tersenyum, hal itu membuat Zolla sedikit merinding.

"Lo pasti mau minta badan lo kan?" Tanya Zolla.

Zolla sudah tahu jika pada akhirnya Feby akan menempati tubuhnya kembali dan Zolla akan meninggal seperti jasadnya.

"Kalau lo mau ngambil badan lo, gue ikhlas kok, asalkan lo harus sering-sering jenguk orang tua gue." Lanjut Zolla bergeming.

"Tidak." Ucap Feby.

"Tidak apa? Lo gak mau nuruti permintaan terakhir gue?" Tanya Zolla.

"Tidak." Jawab Feby membuat Zolla kembali berpikir.

"Tidak apa? Lo mau nuruti permintaan terakhir gue? Gitu maksudnya?" Tanya Zolla memastikan.

"Tidak." Lagi-lagi Feby menjawab dengan kata yang sama.

"Perasaan dari tadi lo ngomong tidak, tidak mulu dah! Tidak apa sih?" Tanya Zolla sedikit geram.

"Kakak tidak akan kemana-mana, aku yang akan pergi. Tolong jaga keluarga aku dan..tolong aku." Jawab Feby membuat Zolla tersentak.

"A..apa? Tolong apa?" Tanya Zolla memastikan kalau yang barusan ia dengar tidak salah.

"Sekarang tubuh aku milik kakak, tolong jaga-jaga baik-baik ya?" Jawab Feby.

"Dan juga ada satu hal yang harus kakak ketahui, tolong bebaskan orang tua aku dari ancaman seseorang." Lanjut Feby.

"Ancaman? Siapa yang ngancem orang tua lo?" Tanya Zolla masih tidak mengerti.

"Selamat menjalani hidup yang baru kak Zolla." Setelah berbicara seperti itu, Feby hilang entah kemana dan Zolla langsung tersadar dari tidurnya.

Zolla membuka matanya, keringat membasahi dahinya dan nafasnya tidak teratur.

"Udah bangun?" Tanya seseorang yang membuat Zolla terkejut.

"Benua?" Batin Zolla.

Zolla mendudukkan tubuhnya, ternyata bukan Benua tapi Devin, otak Zolla kembali berpikir.

"Kak?" Sahut Devin.

"Apa mimpi tadi nyata? Gue masih hidup? Belum meninggal?"

BACK YOUNG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang