37. Akhir dari kehidupan Zolla

6.3K 874 150
                                    

Hallo👋

HAPPY READING 💜

Kondisi Zolla semakin hari semakin memburuk, seringkali ia selalu kejang-kejang dan seringkali ia mengeluarkan darah dari mulutnya. Farida dan Natan yang melihat itu sudah merasa kewalahan melihat anak sulungnya yang tersiksa. Awalnya Natan ingin membawa Zolla keluar negeri untuk pengobatannya tapi karena kondisi Zolla yang tidak memungkinkan, jadi sangat sulit untuk memindahkannya.

"Pah, bagaimana ini? Semakin hari keadaan Zolla semakin memburuk, Mama jadi kepikiran terus." Ucap Farida kepada Natan.

"Mama yang sabar, papa yakin kalau Zolla pasti akan sembuh." Ucap Natan mencoba menenangkan istrinya.

"Tapi kapan? Kapan Zolla bisa sadar?" Tanya Farida mengeluh.

"Mama harus kuat demi Zolla, Mama jangan nangis nanti Zolla gak bakal senang." Ucsp Natan seraya merangkul istrinya.

•••

Pertarungan basket itu semakin memanas, banyak sorak dan tepuk tangan yang menyemangati para pemain termasuk Feby, ia juga ikut serta mendukung Venus dan Benua.

"VEVEN SEMANGAT VEN!" Teriak Feby menyemangati Venus.

"BEBEN LO JUGA JANGAN KALAH SAMA SI BUJANG LAPUK, KALAHIN SEKALIAN JANGAN KASIH AMPUN SAMA MANUSIA ZALIM KAYAK DIA!” Lanjut Feby berteriak menyemangati Benua.

"VEN LO JANGAN LETOY GITU KALO LARI AH! SEMANGAT DONG JANGAN MANJA! NANTI GUE BELIIN PARFUM AROMA JANDA KEMBANG."

"BEN KALO LO MENANG NANTI GUE KASIH TOLAK LINU SATU DUS OKE?"

Baik Venus ataupun Benua yang mendengar teriakan Feby, mereka tertawa kecil seraya masih bermain basket.

Sedangkan orang-orang yang melihat Feby sok kenal kepada para most wanted itu, mereka menatap tajam dan benci kepada Feby.

"Sok kenal banget si Feby!"

"Per caper!"

"Mana di notice lagi sama Benua."

"Venus kok senyum sih di teriakin si dodol Feby?"

"Lo kalau teriak yang kenceng dong jangan ehek-ehek kayak gitu, buat mereka lebih iri sama lo." Ujar Sehan kepada Feby.

"Entar tunggu tanggal mainnya" jawab Feby seraya berjalan kedepan, biar orang-orang yang sirik tambah berisik.

"VEN SEMANGAT VEEN! GUE DUKU.." Teriak Feby terpotong karena, tanpa ada angin yang lewat ataupun guncangan gempa, kesadaran Feby mendadak hilang dan akhirnya ia tergeletak pingsan.

"Feby?" seru Nanda menghampiri Feby yang sudah terbaing pingsan.

Orang-orang yang ada di sana langsung mengerumuni Feby kecuali Venus dan para pemain basket yang lain, mereka tidak mengetahui kalau ada seseorang yang pingsan.

"Itu pada kenapa?" Tanya Aldo kepada Reza.

"Gak tahu." Jawab Reza tidak tahu, setelah itu Reza dan Aldo pergi menghampiri Venus.

"Ada apa bro?" Tanya Reza kepada Venus.

Venus mengedikan bahunya "Gal tau gue." Jawab Venus.

"Itu kayak orang pingsan, siapa ya?" Tanya Benua kepada Reza, Aldo dan Venus.

Mereka menjawab dengan mengedikan bahunya "Gak tahu." Jawab mereka serempak.

"Bro si Feby modar." Ucap Jovan dengan nistanya seraya menghampiri ketiga temannya.

BACK YOUNG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang