Bebas

Bebas 22

"Katakanlah .. aku akan mendengarkanmu ..." kataku sambil tersenyum.

"Apa kamu tahu kalau dulu aku dan Gulf ..." Gao melihat kearahku dan melihatku tersenyum dan dia sepertinya sedang menelan ludahnya, antara ragu melanjutkan atau berhenti.

"Lanjutkan Gao ... aku mendengarkan .." Aku duduk dengan santai dan bersiap mendengarkan semua yang akan dikatakan oleh Gao. Aku mempercayai Gulf dan kini saatnya kau harus memulai mempercayai orang lain.

"Dulu aku dan Gulf sangat mencintai dan aku hampir menggagalkan pernikahanku dengan Maria karena aku mencintai Gulf. Tapi Gulf tidak ingin mengecewakan ibuku, jadi terpaksa kami berpisah. Setelah menikah dengan Maria, aku memang belajar mencintai Maria dan ya .. aku jatuh cinta dengan Maria, semua sikap lembutnya dan perhatiannya padaku melupakan sosok Gulf dalam hatiku.

Tapi sejak Maria hamil Shen, entah mengapa rasa cintaku pada Maria bisa hilang begitu saja .. aku seperti tidak bahagia, aku merasa jenuh dan lelah dengan pernikahan itu. Sampai aku mulai bekerja di salah satu pabrik farmasi sebagai sales. Aku sering keluar kota, bertemu dengan rekan - rekan sales yang lain ... bertemu dengan banyak dokter,perawat, apoteker .... aku mulai jatuh cinta lagi dengan salah satu adik rekan kerjaku. Aku tiba - tiba jatuh cinta padanya saat aku tanpa direncana menginap dirumah rekanku yang berada di luar kota karena aku terlambat datang ke stasiun.

Hubungan kami yang semula hanya bertukar pesan, telepon dan terkadang bertemu saat aku mengunjungi kota itu menjadi lebih dalam dari itu. Aku menemukan sosok Gulf lain dan aku bahagia dengan itu. Aku menikahinya, tanpa sepengetahuan Maria dan Ibu."

Kami diam selama hampir 15 menit dan aku mulai bertanya.

"Apa kamu bahagia dengan itu?"

"Maksudnya?" Gao bertanya padaku.

"Menikah dengan Maria, lalu menikah lagi dengan orang lain? apakah kamu bahagia dengan itu?"

"Aku bahagia dengan Zee ..." jawabnya datar.

"Pertanyaanku bukan bahagia dengan salah satunya ... pertanyaanku .. apakah kamu bahagia dengan itu? menikah dengan Maria dan menikah lagi dengan siapa tadi namanya?"

"Zee ..."

"Ya .. menikah lagi dengan Zee?"

"Aku tidak tahu apa yang aku rasakan .. tapi aku tidak bisa menceraikan Zee, karena aku mencintai Zee dan bahagia bersamanya .."

"Lalu, kenapa kamu tidak menceraikan Maria jika kamu sudah berbahagia dengan Zee?"

"Karena Maria itu ibu dari anak - anakku ..."

"So what? kamu sadari atau tidak, menikah dengan Maria atau tidak .. sudah jelas seribu persen dia ibu dari anak - anakmu ...."

"Benar ..."

"Lalu ... kenapa kamu tidak menceraikannya? agar Maria juga bisa berbahagia dengan orang lain ..."

"Aku tidak bisa ...."

"Kenapa?"

"Karena aku juga masih mencintai Maria ..." Aku melihat kali ini Gao menundukkan wajahnya.

"Apa kamu juga masih mencintai Gulf?"

Gao mendongakkan wajahnya dan melihat kearahku.

"Aku tidak pernah berhenti mencintai Gulf ..." Katanya tegas dan tanpa takut mengatakan hal itu di hadapanku, dihadapan suami Gulf.

"Lalu ... kalau suatu saat Maria akan meminta berpisah, apa yang akan kamu lakukan?"

"Aku tidak akan mau berpisah .."