"What the ....." Mario dan Deo saling pandang sedangkan Gao masih tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.
"Deo ... dan Gao .... karena kalian berdua baru mengetahui hal ini ... aku mohon kalian bisa ikut bekerja sama dengan kami. "Kata Max dan Seketika Gao dan Deo mununjukkan wajah serius untuk mendengarkan apa yang akan Max katakan selanjutnya.
"Iris tahu nya Mew berangkat ke Singapore hari ini ... dan yang pasti ... Iris akan ke bar atau pub untuk mencari pelampiasan .... karena kita menaburkan obat perangsang di botol - botol air minum yang berada di dalam kulkas dan di dalam apartemennya."
"Sadis ..." kata Deo ...
Semua orang melihat ke Deo dan Deo hanya mengangkat kedua bahunya sebagai tanda tidak perduli dengan apa yang Iris alami.
"Gao ... tugasmu ... mencari tahu Iris berada di pub mana dan pastikan dia bersama dengan laki - laki lain pulang ke apartemen Iris. Sedangkan Stella, kamu tetap memonitor kakakmu yang sedang berhubungan dengan Jihan." Stella menganggukkan kepalanya.
"Deo dan Mario ... datanglah sebagai tamu di bar Hulla yang berada tidak jauh dari apartemen Iris, aku rasa ... kalau perkiraanku benar .. dia akan datang ke bar itu seperti terakhir kali Mew bertemu dengannya disana."
"Apa yang aku dan Deo lakukan disana?" tanya Mario.
"Anggap saja seperti kencan gratis yang aku fasilitasi ..." kata Mew sambil tersenyum.
"Tunggu ... dari mana kakak tahu ..." Mario bingung darimana kakaknya tahu sedangkan dia dan Deo belum sempat memberitahu siapapun ... tunggu .... Deo dan Mario melihat ke Gulf dan Gulf hanya menekan - nekan earphone nya dengan senyum - senyum.
"Sudah .. kali ini .... karena semakin banyak orang yang mengetahuinya .. semakin sulit untuk membuat ini berhasil ..." kata Max.
"Tidak ... aku akan membuat Iris menyesali ini ..." kata Gao.
"Gao ... aku tahu apa yang kamu rasakan saat ini ... tapi ...." Gulf mengerti pergolakan batin yang Gao alami saat ini. Biar bagaimanapun Gulf tahu kalau kakaknya adalah cinta pertama Gao.
"Tunggu .... Iris mengirimkan pesan untukku ..." kata Mew tiba - tiba. "Dia akan datang ke kantor untuk makan siang ... "
"Kalau begitu .. kita kembali ke ruang kerja masing - masing ... dan Gulf .... pastikan ..." kata Max terputus saat Gulf mencium bibir Mew dan semua orang langsung keluar dari ruangan Mew tanpa diminta.
.........
"Iris sudah di lobby Mew ..." pesan yang dikirimkan oleh Stella dan Mew kembali ke tempat duduknya dan Gulf mulai berakting di tempat duduk di depan meja kerja Mew.
Tak lama .. pintu ruangan terbuka dan terdengar suara Iris memanggil Mew dengan sangat manja.
"Meeewww ...... " langkahnya terhenti saat melihat Gulf duduk di kursi di hadapan Mew.
Gulf menoleh dan melihat Iris lalu hanya tersenyum dengan senyuman terjahat yang pernah Gulf keluarkan.
"Gulf ...." Iris duduk di sebelah kursi Gulf dan melihat ke Gulf dan Mew bergantian, sedangkan Mew masih sibuk dengan kertas - kertas di hadapannya. Gulf ? sesekali meminta Mew untuk memeriksa ulang kertas yang telah di tandatangani Mew.
"Mau apa kamu ke sini Iris .." tanya Mew datar.
"Emm .. Mew ... karena nanti sore kamu akan terbang ke Singapore ... apakah boleh aku pergi kencan makan siang denganmu hari ini .." Iris dengan manja bertanya pada Mew sedangkan Mew sama sekali tidak melihat ke arah Iris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bebas
Fanfiction🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈 Gulf, memiliki kakak perempuan yang meninggalkan 2 bayinya yang baru lahir ditangan Gulf lalu menghilang bak ditelan bumi. ------------------ Mew, memiliki adik laki - laki yang tidak berhenti memiliki pergaulan bebas, yang akhirnya m...