Bebas 21

1.4K 137 4
                                    


Setelah berpamitan, Van dan Max kembali mencari tahu dan meminta anak buah Max untuk mengikuti dan melacak keberadaan Asta. Sedangkan Deo dan Mario saat ini berada di dalam kamar Mario dan membicarakan apa yang baru saja dia ketahui. Mereka merencanakan sesuatu untuk membantu Gulf dengan menghubungi beberapa teman pesta Mario.

Gao, sedang berada di ruang bermain bersama bu Min berbincang mengenai keseharian mereka sambil menjaga anak - anak yang sedang bermain.

Maria, masih berada di kamar Gulf, menangis dalam pelukan Gulf dan Mew berada di sisi Gulf untuk membuat Gulf nyaman.

"Sudahlah Maria ... jangan kamu tangisi lagi ...." Gulf berusaha menenangkan Maria.

"Gulf ... aku akan bertahan kalau laki - laki itu tidak muncul di rumah kami Gulf ... aku akan tutup mata dan telinga untuk apa yang dilakukan Gao diluar sana ... tapi laki - laki itu selalu datang hampir setiap hari dan saat ini dia sudah menetap dirumah .... Gao sepertinya tidak bisa berpisah dengannya ... apa yang harus aku lakukan Gulf ..."

"Maria ... aku tidak bisa menyarankanmu apa - apa .. karena yang menjalaninya adalah kamu sendiri .. bagaimana denganmu? bagaimana dengan anak - anakmu? apa yang mereka pikirkan tentang orang tuanya? apa pendapat mereka tentang laki - laki yang selalu datang kerumah?"

"Mereka selalu bertanya, om itu siapa? kenapa tidur di kamar ayah? kenapa ada dirumah kita? ... aku sudah tidak tahu lagi bagaimana aku menjawabnya Gulf ..."

"Emmm ... begini Maria ... apakah kamu mengetahui kalau Gao akan bekerja di perusahaanku?" tanya Mew dengan nada pelan.

Maria melepaskan pelukan Gulf dan akhirnya mereka bertiga berhadapan.

"Aku tahu, Gao cerita kemarin kalau kamu menawarkan pekerjaan untuknya." Jawab Maria dengan menghapus air matanya.

"Dengar, aku tidak tahu kalau ada masalah seperti ini di dalam rumah tangga kalian ... tapi apakah kamu keberatan jika kamu juga mulai bekerja?" tanya Mew.

"Maksudnya bagaimana?" Maria tidak mengerti dengan pertanyaan Mew dan Gulf hanya tersenyum melihat Maria lalu menggenggam tangan Maria.

"Maksud Mew .... bagaimana kalau kamu juga memulai kehidupanmu ... dengan kamu bekerja, kamu tidak akan memikirkan laki - laki itu ... untuk anak - anak .. selama kamu bekerja, Tian bisa bersekolah di tempat yang sama dengan Kirei, usia mereka juga tidak berbeda jauh .. Kirei akan berusia 5 tahun beberapa bulan lagi. Dan untuk Shen ... Shen bisa disini bermain bersama Naomi ... ada Hani yang akan menjaga mereka ..." Jelas Gulf.

"Aku akan menambahkan 1 nani untuk merawat anak - anak agar Gulf atau kamu tidak kewalahan memikirkan mereka saat bekerja. Lagipula, Gulf bekerja di rumah .. jadi walau Gulf tidak bisa banyak bergerak .. tapi Gulf bisa membantumu merawat Shen .." Kata Mew menambahi perkataan Gulf.

"Tapi itu akan sangat merepotkanmu Gulf ... Mew ..." kata Maria.

"Maria .. Tian dan Shen itu keponakanku, cucu ibu .. keluarga ku ... tidak akan ada yang merepotkan ... sebagai keluarga kita harus saling mendukung dan membantu bukan?" kata Gulf lagi.

"Tapi apa yang bisa aku lakukan? aku bahkan tidak pernah sekolah tinggi ..." Maria merendahkan suaranya karena dia menyadari bahwa dia tidak sekolah sampai tingkat tinggi.

"Aku pun hanya selesai di kelas 12 bukan Maria? aku bisa bekerja ... kamu pun juga pasti bisa ..." Gulf menyemangati Maria.

"Kamu bisa bekerja sebagai tim admin atau di bagian front liner seperti Mario dan Deo. Lagipula .. kantorku bukan hanya 1 .. kamu bisa bekerja di salah satu anak perusahaanku yang tidak jauh dari sini. Jadi kamu tidak terlalu jauh harus mengantarkan Shen dan berangkat ke kantor. Bagaimana?"

BebasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang